Kaleidoskop 2019
Kaleidoskop 2019 - Serangan Terorisme di Indonesia, Mulai Penusukan Wiranto hingga Bom Bunuh Diri
Sepanjang tahun 2019, Indonesia mengalami rentetan serangan terorisme yang didominasi oleh serangan ke aparat penegak keamanan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Indonesia beberapa kali menerima serangan terorisme sepanjang tahun 2019.
Serangan tersebut datang dalam berbagai bentuk, mulai dari bom bunuh diri hingga penusukan yang dilakukan dengan senjata tajam.
Beberapa korban serangan terorisme ada yang selamat, namun tidak semua memiliki nasib yang beruntung karena tewas dalam serangan tersebut.
Teror tersebut didominasi oleh serangan ke aparat-aparat penegak keamanan yang diduga menjadi pola baru dari serangan teror di Indonesia.
• UPDATE Terbaru Ledakan di Monas, Cincin Granat Asap yang Meledak Diduga Telah Dicabut Pemiliknya
Berikut adalah beberapa serangan terorisme yang terjadi sepanjang tahun 2019:
1. Bom Bunuh Diri di Kartasura, 3 Juni 2019
Dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (4/6/2019), serangan terorisme di Kartasura terjadi pada Senin (3/6/2019) malam.
Pelaku serangan terorisme berjalan ke arah Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura pada pukul 22:47.
Ketika berada tepat di depan Pospam, pelaku secara tiba-tiba meledakkan diri.

Bom bunuh diri di pos polisi Kartosuro, Senin (3/6/2019) (TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi)
• Mayjen (Purn) TNI Supiadin Aries Sebut Polisi Bisa Ungkap Dalang Ledakan di Monas dengan Metode Ini
Pelaku sempat berdiri beberapa saat seusai ledakan, dan akhirnya terjatuh ke aspal.
Bom bunuh diri terjadi saat memasuki masa lebaran, di mana arus mudik sedang ramai.
Serangan tersebut tidak melukai polisi dan warga sipil, korban hanya berasal dari si pelaku yang meledakkan diri.
Berdasarkan keterangan temannya Masil (19), pelaku yang bernama Rofik Asharudin (22) mulai berubah seusai banyak melihat video perang dan aksi terorisme di Suriah.
"Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," ungkap Masil, kepada TribunSolo.com.
Berdasarkan keterangan pihak Kepolisian, Rofik telah dibaiat langsung oleh pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi melalui media sosial.
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel mengatakan hal tersebut berdasarkan pemeriksaan akun media sosial milik Rofik.
"Kita sudah membuka isi pesan media sosial (medsos) milik pelaku RA (Rofik Asharudin)," ungkapnya.
"Di medsos dia menerima doktrin yang dianggap pencerahan, sehingga akhir 2018 dibaiat langsung Al Baghdadi."
"Diajarkan paham melakukan kekerasan atau radikalisme," tambahnya.
Rycko juga menjelaskan setelah dibaiat, Rofik mendapat cara perkaitan bom melalui pesan media sosial.
"Setelah ada baiat, maka amaliahnya kemudian yang harus dilakukan RA yakni dengan mengerjakan itu (bom)," terangnya.
2. Bom Sibolga, 12 Maret 2019
Dilansir dari Tribun-Medan.com, Rabu (13/3/2019), Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja mengatakan penangkapan terduga teroris Abu Hamzah dilakukan pada Selasa (12/3/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.
Setelah penangkapan Abu Hamzah, pada Pukul 14.20 WIB terjadi ledakan bom di Jalan Cendrawasih di rumah terduga pelaku teroris Abu Hamzah.
Ledakan tersebut melukai satu orang anggota Densus 88 dan seorang warga sipil.

Suasana saat Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Tim Gegana lakukan penggeledahan yang diduga bahan peledak seberat 30 Kg di kediaman rumah Simanjuntak, Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan. (Tribun Medan /istimewa)
• Pakar Intelijen Beni Sukadis Ungkap Sederet Keanehan Ledakan di Monas: Saya Ragu Ini Bisa Diungkap
Kemudian pada Rabu (13/3/2019) kembali terjadi dua ledakan bom bunuh diri yang melukai seorang personel Polres.
AKBP Edwin Hariandja juga menemukan sebuah jenazah wanita yang diduga istri dari pelaku teror.
"Kita juga menemukan satu jenazah diduga istri pelaku," ujarnya.
3. Anggota Polsek Wonokromo Dibacok, 17 Agustus 2019
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/8/2019), seorang anggota Polsek Wonokromo, Surabaya diserang oleh orang dengan menggunakan senjata tajam.
Aiptu Agus Sumarsono yang menjadi korban penyerangan, mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian kepala dan tangan.
Pelaku berinisial IM (30) kemudian berhasil diamankan oleh Densus 88 Anti Teror Polda Jatim.

Suasana di Polsek Wonokromo setelah peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal, Sabtu (17/08/2019) (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)
• Soal Ledakan di Monas, Polisi Sebut Masih Dalami Bahan Dasar Peledak
Serangan dilakukan dengan modus pelaku berpura-pura membuat pengaduan.
Ketika polisi yang memalingkan perhatian dari pelaku untuk mengambil berkas, IM tiba-tiba mengeluarkan celurit dari tas dan menyerang Aiptu Agus.
"Pria tersebut tiba-tiba menyerang petugas. Sebelumnya pura-pura lapor," kata Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan, di lokasi Mapolsek Wonokromo.
Setelah dilakukan pemeriksaan, banyak senjata ditemukan dalam tas IM, seperti airsoft gun, ketapel, dan senjata tajam.
Selain senjata, polisi juga menemukan kertas yang dipenuhi logo ISIS.
4. Penusukan Mantan Menkopolhukam Wiranto, 10 Oktober 2019
Dikutip dari rilis yang diterima TribunWow.com, pada hari Kamis (10/10/2019), pukul 11.50 WIB, bertempat di alun-alun Menes Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten telah terjadi tindak penusukan terhadap Menkopolkam Wiranto:
Pukul 08.57 WIB, Menkopolhukam dan rombongan tiba di Alun-alun Menes disambut oleh Kapolda Banten, Danrem 064/MY, Bupati Pandeglang Dandim 0601/Pdg dan Kapolres Pandeglang.
Pukul 09.05 WIB, menuju Kampus Universitas Mathlaul Anwar Banten, Jalan Raya Labuan KM. 23 Kp. Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
Pukul 09.17 WIB, tiba di Kampus Universitas Mathlaul Anwar Banten untuk menghadiri persemian gedung perkuliahan Universitas Mathlaul Anwar.
Pukul 10.47 WIB, Menkopolhukam dan rombongan menuju Ruang transit di Gedung I Universitas Mathlaul Anwar untuk makan siang.
Pukul 11.00 WIB, Presma Unma Agus Hidayat didampingi Erik Wakil Presma Unma menemui Menkopolhukam untuk menyampaikan aspirasi.
Pukul 11.30 WIB, Menkopolhukam meninggalkan Unma menuju alun-alun Menes.
Pukul 11.50 WIB, tiba di alun-alun Menes.
• Selain Jokowi, Mensos Agus Gumiwang Jenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto yang Jadi Korban Penusukan
Selanjutnya, dari arah belakang Syahrial Alamsyah menusuk Menkopolhukam hingga tersungkur, pelaku diamankan di Polsek Menes dan sedang dimintai keterangan.
Pukul 11.55 WIB, Menkopolhukam tiba di Klinik Menes Medical Center Menes Kab. Pandeglang untuk mendapat pertolongan.
Pukul 12.00 WIB, Menkopolhukam dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang Kec. Kaduhejo Kab. Pandeglang.
Wiranto lalu dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat (Jakpus), untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Polisi juga telah merilis identitas lengkap dua pelaku.
Yakni Fitri Andriana Binti Sunarto (FA), yang lahir di Brebes tanggal 5 Mei 1998.
Ia kini tinggal di Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Kemudian Syahril Alamsyah alias Abu Rara (SA).
Ia lahir di Medan tanggal 24 Agustus 1988, dari kartu identias diketahui tempat tinggal tersangka berada di Jalan Syahrial VI No 104 LK, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara.
Keduanya merupakan pasutri yang tinggal di rumah yang sama, di Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes.
• Pengakuan Ketua RT soal Sosok Pelaku yang Tusuk Wiranto, Baru Menikah Bulan Agustus dengan FA

Sosok pelaku penyerang Wiranto di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019). (Istimewa/ Tribunnews)
Saat jumpa pers, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo memastikan penusuk Wiranto sudah mempersiapkan aksinya, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (10/10/2019).
"Sedang kami dalami apakah berbentuk pisau atau semacam gunting, tapi yang jelas ini sudah dipersiapkan oleh kedua pelaku tersebut," kata Dedi saat konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (10/10/2019).
Keduanya juga diduga terpapar radikalisme ISIS.
"Ya kalau misalnya terpapar radikal ya pelaku pasti menyerang pejabat publik, utamanya aparat kepolisian yang dianggap thaghut karena kita lakukan penegakan hukum terhadap kelompok seperti itu," kata Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (10/10/2019).
5. Bom di Polrestabes Medan, 13 November 2019
"Kejadian ledakan yang dilakukan oleh seseorang yang dugaan sementara melakukan suicide bomber, mengakibatkan ada enam orang mengalami luka, empat orang anggota Polri, satu adalah pekerja harian lepas, dan satu masyarakat," ujar Dedi.
Selain mengakibatkan korban luka, ledakan tersebut juga mengakibatkan kendaraan yang berada di dekat ledakan juga ikut rusak.
"Ada empat kendaraan yang ikut mengalami kerusakan, ada tiga kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi,"

LEDAKAN BOM - Terjadi ledakan bom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Tampak tubuh diduga pelaku bom bunuh diri dalam kondisi hancur. (Foto HO/ Tribunnews.com)
Dedi juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan investigasi lebih lanjut.
"Tim Densus 88 bersama Inafis dan Labfor melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP), untuk betul-betul memastikan identitas pelaku," ujar Dedi.
"Dengan teknologi yang dimiliki oleh Tim Inafis, apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik, dan apabila pelaku ini memiliki e-ktp, maka databasenya akan terkoneksi dengan database di Dukcapil," lanjutnya.
6. Brimob Polri Gugur Ditembak Teroris, 14 Desember 2019
Dikutip dari video unggahan Kanal Youtube Kompastv, Sabtu (14/12/2019), seorang Anggota Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala gugur ditembak oleh kelompok teroris Mujahidi Indonesia Timur.
Penyerangan dilakukan di desa Salubanga, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Anggota Brimob Polri, Bharaka Anumerta Muhammad Saepul Muhdori gugur setelah mengalami luka di bagian perut dan pundak karena ditembak oleh teroris.

Jenazah Mohammad Syaiful Modori diterbangkan ke Pandeglang Banten, untuk dimakamkan di kampung halamannya, Sabtu (14/12/2019) (KOMPAS.COM/ERNA DWI LIDIAWATI)
Polisi bersama personel TNI hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap lima teroris yang melakukan penyerangan tersebut.
Polda Sulawesi Tengah mengakui telah menemukan tempat persembunyian mereka.
• Langkah Anies Baswedan Pascaledakan Granat Asap di Monas, Fokus pada Hal Ini
(TribunWow.com)