Breaking News:

Terkini Nasional

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, Pemerintahan Jokowi akan Tindak Tegas Aksi Razia Berbau SARA

Presiden Jokowi perintahkan aparat keamanan untuk tindak tegas aksi pembuat onar yang mengganggu kerukunan umat di Indonesia jelang Natal.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
Agung/Sekretariat Kabinet RI
Presiden Joko Widodo instruksikan TNI, Polri, dan BIN untuk amankan Natal dan Tahun Baru 

 TRIBUNWOW.COM - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas bersama jajaran menteri kabinetnya, Jumat (13/12/2019).

Dalam rapat tersebut presiden membahas soal persiapan yang dilakukan untuk menyambut libur panjang tersebut, termasuk soal keamanan.

Hal ini disampaikan oleh Sekretariat Presiden (Seskab) Pramono Anung dalam keterangan pers seusai Rapat Terbatas tentang Persiapan Natal dan Tahun Baru 2020, di Kantor Presiden seperti yang dikutip dari situs setkab.go.id.

Jelang Natal dan Tahun Baru, Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated

Pramono menyatakan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sudah memaparkan tentang kesiapan anggotanya dalam mengamankan Natal dan Tahun Baru.

Ia kemudian menegaskan akan menindak siapapun yang berusaha untuk membuat gaduh saat perayaan Natal nanti.

“Termasuk kalau ada sweeping atau pun juga aksi tolak peribadatan dan lain-lain, konflik SARA dan tawuran, tadi dilaporkan oleh Bapak Kapolri dalam hal ini Polri akan mengambil tindakan tegas terhadap hal-hal yang seperti itu,” kata Seskab Pramono Anung.

Hal ini diinstruksikan langsung oleh Presiden Jokowi saat mengadakan rapat terbatas di Kantor Presiden.

Jokowi disebut Pramono tak ingin terdapat aksi tak terpuji yang dapat menimbulkan perpecahan.

"Presiden telah meminta kepada Polri agar dalam menyambut Natal dan Tahun Baru ini aksi-aksi yang seperti itu (sweeping atau pun juga aksi tolak peribadatan dan lain-lain, konflik SARA dan tawuran, red) tidak ada lagi," ujarnya.

Pramono menuturkan, Polri akan memulai Operasi Lilin mulai 19 Desember 2019 dan berakhir pada 2 Januari 2020.

Seskab menambahkan, pengamanan Natal dan Tahun Baru ini akan melibatkan sejumlah pihak .

"Melibatkan sejumlah personil hampir 191.000 baik itu dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan secara total. Sehingga dalam hal ini menyambut Natal dan Tahun Baru, baik Polri dan jajaran lain telah siap," papar Pramono.

Sambut Natal di Kemenkeu, Sri Mulyani: Anugerah untuk Mengasihi Harus Masuk Sanubari

Sementara itu, dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi menyampaikan pemerintah ingin menghadirkan rasa aman di masyarakat menjelang Natal dan tahun Baru 2020.

Untuk mewujudkannya, presiden kemudian memerintahkan TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk saling bersinergi.

Hal itu dilakukan agar dapat melakukan pencegahan dan penangkalan dari setiap potensi gangguan keamanan dan ketertiban menjelang akhir tahun.

“Kita juga harus terus memperkuat nilai-nilai toleransi, nilai-nilai kerukunan, nilai-nilai persaudaraan diantara sesama anak bangsa. Sehingga dalam menjelang Natal dan Tahun Baru kenyamanan, rasa aman masyarakat bisa kita hadirkan,” kata Presiden Jokowi seperti yang dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.

Selain membahas soal keamanan, Presiden Jokowi juga meminta laporan kesiapan tentang pasokan distribusi bahan pokok dan bahan bakar ,moda transportasi.

“Saya ingin memastikan bahwa pasokan dan distribusi berjalan dengan lancar.”

“Kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan pengguna transportasi harus betul-betul kesiapannya dari berbagai moda transportasi, baik darat, laut dan udara benar-benar tidak ada masalah nantinya, termasuk kecukupan stok BBM selama Natal dan Tahun Baru,” ucap Jokowi.

Libur Natal dan Tahun Baru, Tol Layang Jakarta-Cikampek Mulai Dibuka

Mengenai jumlah pasokan bahan bakar untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, Seskab Pramono Anung mengatakan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sudah menyediakan dengan cukup.

“Apabila ada kemacetan seperti 2-3 tahun yang lalu, maka Pertamina akan proaktif untuk mengirimkan bahan bakar tersebut melalui yang dikelola secara langsung oleh Pertamina,” terang Seskab.

Terkait dengan masalah listrik, menurut Seskab, Plt. Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani melaporkan bahwa periode 18 Desember – 8 Januari semua pembangkit milik PLN akan beroperasi, dan tidak ada black out atau pemadaman listrik seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ditambahkan Pramono, dalam ratas tersebut Menteri Perdagangan Agus Suparmanto telah melaporkan, tidak ada indikasi harga akan naik di luar yang sudah diprediksi.

"Sampai per hari ini secara umum inflasi kita 2,37%. Masih dalam target yang direncanakan, yaitu 3,5 persen plus minus satu," terang Pramono.

“Jadi artinya, inflasi sampai dengan tanggal hari ini semuanya terjaga dengan baik, termasuk inflasi bahan makanan sekarang ini 3,47 persen, artinya masih di bawah atau pun dalam dalam batas range yang ada.” 

Sehingga dengan demikian,  secara keseluruhan hal yang berkaitan dengan menyambut Natal dan Tahun Baru dari sisi keamanan, sisi transportasi, kemudian ketersediaan bahan pokok dan sisi bahan bakar, listrik  akan berjalan dengan baik.

Terlebih saat ini  ruas Cikampek elevated sudah resmi beroperasi sehingga dapat membantu  mengurangi kemacetan lalu lintas yang ada.

Lihat video selengkapnya:

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Hari NatalTahun BaruJokowiSARA
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved