Breaking News:

Terkini Nasional

Sepak Terjang Wiranto, Mantan Menko Polhukam yang Kembali ke Istana dan Jadi Ketua Wantimpres

Bagaimanakah profil lengkap dari mantan Menko Polhukam Wiranto yang kini jadi bagian dari Wantimpres?

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO)
Menko Polhukam Wiranto saat silaturahmi dengan pegawai Kemenko Polhukam, Jakarta, Sabtu (19/10/2019), kini ditunjuk sebagai Ketua Wantimpres. 

TRIBUNWOW.COM - Dari sembilan nama tokoh Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) terdapat nama mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

Setelah namanya tak lagi dipanggil ke dalam jajaran kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua, kini ia kembali lagi ke Istana Negara untuk dilantik sebagai Wantimpres, Jumat (13/12/2019).

Seperti apa sepak terjangnya di dunia politik Indonesia?

Daftar Nama 9 Calon Wantimpres Jokowi, Dato Sri Tahir, Habib Lutfi bin Yahya, hingga Wiranto

Dikutip TribunWow.com dari Wikipedia, Wiranto lahir di Yogyakarta, 4 April 1947.

Ia merupakan seorang tokoh militer yang kemudian menjadi politikus selepas jadi tentara.

Mantan Panglima TNI ini menempuh pendidikannya di Akademi Militer Magelang pada 1968.

Tahun 1984, dia menempuh pendidikannya di Sekolah Staf dan Komando TNI AD.

Ia juga sempat mengambil pendidikan master di STIE IPWIJA athun 2006, dan juga mendapatkan gelar doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Negeri Jakarta pada 2012.

Wiranto pensiun sebagai TNI dengan pangkat terakhir Jenderal TNI.

Seusai menjadi Panglima TNI, Wiranto ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Wiranto pun masuk ke Partai Golkar dan sempat menyalonkan diri sebagai presiden bersama Salahuddin Wahid, sayangnya dia harus mengakui kemenangan SBY-Jusuf Kalla.

Tahun 2006 ia mendeklarasikan Partai Hanura dan menjadi ketua umumnya.

Sejumlah tokoh penting di republik ini pun menghadiri deklarasi ini termasuk Presiden Gus Dur.

Mantan Menko Polhukam ini kemudian kembali bertarung melawan SBY dalam pemilihan presiden 2009, kali ini dia menjadi calon wakil presiden dari Jusuf Kalla.

Namun, ia harus kembali menelan kekalahan, karena SBY kembali memenangkan Pemilu.

Lima tahun berselang, ia mencoba kembali menjajal Pemilu dengan mengajukan diri sebagai calon presiden bersama Hari Tanoesoedibjo.

Sayang, rencana itu urung dilaksanakan karena minimnya suara Partai Hanura di pemilihan legislatif 2014. 

Kendati demikian, dirinya kemudian ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menko Polhukam pada periode pertamanya.

Kini ia ditetapkan sebagai Ketua Wantimpres.

Wiranto Gugat Bambang Sujagad Rp 44,9 M, Hanura Pertanyakan Asal: Uang Apa hingga Harus Dititipkan?

Wiranto Siap Jalani Tugasnya

Wiranto yang sebelum dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) oleh Presiden Joko Widodo ini sempat menunaikan shalat Jumat di Masjid Kemenko Polhukam sebelum bertolak ke Istana Negara.

Ia mengatakan kini dirinya sudah pulih pasca peristiwa penusukan yang terjadi Oktober lalu.

"(Berkat) doa restu Anda, saya kembali pulih, sehat. Siap bertugas, siap kerja," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat,seperti yangdikutip dari Kompas.com, Jumat (13/12/2019).

"Sekarang kan sudah ketemu Anda, berarti sehatkan. Nanti kita ketemu lagi ya," ucap Wiranto saat awak media kembali bertanya kondisi kesehatannya.

Wiranto mengatakan dirinya akan segera menuju ke Istana Negara. Namun, kala itu dia tidak mengungkapkan agenda apa yang dia ikuti di Istana sore ini.

"Saya sekarang mau ke Istana saja. Tunggu saja," tambah Wiranto sambil meninggalkan Kantor Kemenko Polhukam.

Pernah Mengalami penusukan

Beberapa minggu sebelum masa jabatannya sebagai Menko Polhukam berakhir, Wiranto ditusuk oleh seseorang saat melakukan kunjungan kerja di Serang, Banten.

Wiranto ditusuk seseorang tak dikenal setelah selesai mendatangi acara peresmian Universitas Mathla'ul Anwar.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV, Wartawan Kompas TV, Deden Kurniawan mengatakan kejadian terjadi saat Wiranto turun dari mobil.

Diduga ada dua orang yang telah melakukan penyerangan tersebut.

"Sudah diamankan," kata Deden Kurniawan.

Lantas, Deden Kurniawan menjelaskan kronologi Wiranto saat diserang.

Deden menjelaskan awalnya, Wiranto turun dari mobil menuju lapangan untuk menaiki helikopter.

Tidak ada aktivitas yang mencurigakan dalam kejadian tersebut.

Seperti biasa orang-orang mengerumuni pejabat.

"Tidak ada yang mencurigakan, Pak Menteri hendak pulang turun dari mobil menuju helikopter.

"Situasi memang relatif aman waktu itu dan tidak ada yang mengira terjadi peristiwa seperti itu," beber Deden.

Sedangkan, pengamanan seperti biasa dilakukan.

Namun saat penusukan terjadi, suasana sekitar memang warga bergerombol.

Daftar Wantimpres:

1. Sidharto Danusubroto

2. Wiranto

3. Arifin Panigoro

4. Agung Laksono

5. Putri Kuswisnu Wardani

6. Dato Sri Tahir

7. M Mardiono

8. Habib Luthfi bin Yahya

9. Soekarwo

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/Mariah Gipty)

Tags:
WirantoDewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)JokowiTNIPartai Hanura
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved