Breaking News:

Terkini Nasional

Jokowi Tunjuk 9 Wantimpres Termasuk Wiranto hingga 'Raja Minyak', Berikut Tugas dan Fungsinya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada Jumat (13/12/2019). Lalu apa tugas dan fungsi Wantimpres?

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Sekretaris Kabinet
Presiden Jokowi melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), di Istana Negara Jakarta, Jumat (13/12/2019). Mereka adalah Sidarto Danusubroto (politisi PDI-P), Dato Sri Tahir (bos Mayapada Group), Putri Kuswisnu Wardani (bos Mustika Ratu), Mardiono (politisi PPP), Wiranto (politisi Hanura), Agung Laksono (politisi Golkar), Arifin Panigoro (bos Medco Energi), Soekarwo (mantan Gubernur Jawa Timur), dan Luthfi bin Yahya (tokoh NU). 

Dikutip TribunWow.com dari Wikipedia, Wiranto lahir di Yogyakarta, 4 April 1947.

Ia merupakan seorang tokoh militer yang kemudian menjadi politikus selepas jadi tentara.

Mantan Panglima TNI ini menempuh pendidikannya di Akademi Militer Magelang pada 1968.

Tahun 1984, dia menempuh pendidikannya di Sekolah Staf dan Komando TNI AD.

Ia juga sempat mengambil pendidikan master di STIE IPWIJA athun 2006, dan juga mendapatkan gelar doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Negeri Jakarta pada 2012.

Wiranto pensiun sebagai TNI dengan pangkat terakhir Jenderal TNI.

Seusai menjadi Panglima TNI, Wiranto ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto saat pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Presiden resmi melantik sembilan orang Wantimpres periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto saat pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Presiden resmi melantik sembilan orang Wantimpres periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (Tribunnews.com/Irman Rismawan)

Wiranto pun masuk ke Partai Golkar dan sempat menyalonkan diri sebagai presiden bersama Salahuddin Wahid, sayangnya dia harus mengakui kemenangan SBY-Jusuf Kalla.

Tahun 2006 ia mendeklarasikan Partai Hanura dan menjadi ketua umumnya.

Sejumlah tokoh penting di republik ini pun menghadiri deklarasi ini termasuk Presiden Gus Dur.

Mantan Menko Polhukam ini kemudian kembali bertarung melawan SBY dalam pemilihan presiden 2009, kali ini dia menjadi calon wakil presiden dari Jusuf Kalla.

Namun, ia harus kembali menelan kekalahan, karena SBY kembali memenangkan Pemilu.

Lima tahun berselang, ia mencoba kembali menjajal Pemilu dengan mengajukan diri sebagai calon presiden bersama Hari Tanoesoedibjo.

Sayang, rencana itu urung dilaksanakan karena minimnya suara Partai Hanura di pemilihan legislatif 2014. 

Kendati demikian, dirinya kemudian ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menko Polhukam pada periode pertamanya.

Kini ia ditetapkan sebagai Ketua Wantimpres. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Fransiska Mawaski)

Tags:
Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)JokowiWirantoArifin Panigoro
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved