Kabar Tokoh
Gebrakan Awal Menteri Erick Thohir Mengungkap Mafia di BUMN, Menanti Aksi Ahok di Pertamina?
Sejumlah langkah dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir guna membersihkan tubuh BUMN dari oknum nakal, apa saja itu?
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Upaya Menteri BUMN Erick Thohir dalam memberantas oknum nakal di tubuh BUMN mulai terlihat.
Terbaru adalah tindakannya mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia yang tersangkut kasus penyelundupan Harley Davidson, Kamis (5/12/2019).
Dilansir TribunWow, sebelumnya sudah ada upaya lain yang ia lakukan dalam rangka membereskan persoalan di BUMN.
• Permintaan Menteri BUMN Erick Thohir pada Karyawan Garuda seusai Pencopotan Dirut
Awal mula gebrakan Erick Thohir adalah menempatkan mantan Gubarnur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada posisi Komisaris Utama Pertamina.
Keputusan Menteri BUMN ini mendapat reaksi dari sejumlah pihak.
Beberapa dari mereka menilai, Ahok tidak punya latar belakang yang mendukungnya dalam posisi tersebut.
Penolakan Ahok
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengungkapkan ujian berat yang harus dihadapi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama menjabat di Pertamina.
Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir secara resmi telah mengumumkan penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Menanggapi hal itu, Said Didu menyinggung soal mafia migas yang selama ini menjadi musuh besar Pertamina.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (24/11/2019), Said Didu menyebutkan empat hal yang menjadi faktor penentu kesuksesan Ahok di Pertamina.
"Ada empat hal yang kita harus lihat apakah cocok ataukah tidak cocok," jelas Said Didu.
Hal pertama yang ia soroti yakni tentang kesesuaian karakter dan kemampuan yang dimiliki Ahok terhadap posisi yang diduduki kini.
"Yang pertama, apakah penugasan oleh pemerintah kepada Ahok sesuai dengan kompetensi dan karakter dia," terang Said Didu.
Lantas, Said Didu juga menyinggung soal harapannya agar Ahok bisa menjadi lebih bijak sebagai Komisari Utama Pertamina.
"Yang kedua, apakah Ahok bisa merubah dirinya menjadi lebih wise sehingga dapat melaksanakan, bekerja di atas kaidah-kaidah good governance sekaligus coorporate governance," terang Said Didu.
"Yang ketiga, apakah tim yang bersama Ahok, dewan komisaris dan dewan direksi bisa bersinergi baik dengan Ahok," imbuhnya.
Lebih lanjut, Said Didu juga menyoroti tentang kepercayaan rekan bisnis Pertamina terhadap Ahok yang baru memulai tugasnya Senin (25/11/2019).
"Dan yang keempat, apakah kepercayaan mitra-mitra Pertamina akan menjadi membaik setelah Ahok masuk ke dalam," ungkap Said Didu.
• Permintaan Menteri BUMN Erick Thohir pada Karyawan Garuda seusai Pencopotan Dirut
Kemudian ada Politisi Gerindra Andre Rosiade yang ikut mengomentari kabar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk dalam lingkungan BUMN.
Andre menilai jika Ahok benar-benar memimpin perusahaan BUMN, maka Ahok harus mengubah cara kepemimpinannya.
“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan," ujar Andre seperti yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/11/2019).
" Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita."
Meski banyak penolakan, Erick Thohir tak menghiraukan mereka tetap mengangkat Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Pencopotan Dirut Garuda
Beberapa minggu berselang, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dicopot oleh Erick karena terlibat dalam upaya penyelundupan Harley Davidson dalam pesawat Garuda yang baru saja keluar dari pabrik airbus di Perancis.
Erick kemudian mengeluarkan peringatan bagi petinggi Garuda Indonesia yang terbukti dalam kasus ini untuk mundur atau mendapat pencopotan.
Benar saja dalam kurun waktu sehari, Erick Thohir melakukan pencopotan pada Ari Askhara sebagai Direktur Utama.
• Viral Video Diduga Ari Askhara Tak Mau Mundur dari Garuda, Erick Thohir Singgung Jiwa Samurai
Ia bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani kemudian mengadakan konferensi pers terkait hal ini.
Erick mengaku sedih dengan kasus yang menimpa anak buahnya itu
"Ini yang sungguh menyedihkan, ini proses secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN, bukan individu, menyeluruh,"
"Ini yang tentu ibu (Menkeu) pasti sangat sedih dan saya sangat sedih, ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, membangun kinerja BUMN, ketika oknum-oknumnya tidak siap, inilah yang terjadi," seperti dilansir dari tayangan Breaking News Kompas Tv, Kamis (5/12/2019).
Dikatakan menyeluruh karena dalam kasus ini ternyata melibatkan petinggi Garuda lain.
Ari Ashkara disebut membeli Harley Davidson klasik tipe Shovelhead keluaran 1970 an ini, pada April 2019 lalu.
Proses transaksi dilakukan dengan menggunakan rekening pribadi dari Finance Manager Garuda Indonesia di Amsterdam, Belanda.
Erick Thohir kemudian mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui keterlibatan sejumlah pihak lain.
"Tentu proses daripada ini, karena ini adalah perusahaan publik pasti ada prosedurnya lagi, tidak sampai di situ saja, kita akan terus melihat lagi oknum-oknum yang akan tersangkut di dalam kasus ini," ujar Erick Thohir.
Kasus ini pun akan ditangani oleh Kementerian Keuangan dan juga Dirjen Bea Cukai karena menyangkut dengan kerugian negara.
Menteri BUMN juga berujar, dikarenakan kasus ini merupakan kerugian negara, maka tak menutup kemungkinan kasus ini menjadi pidana.
Atas aksinya ini, banyak pihak yang memuji tindakannya yang tegas ini .
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/Jayanti Tri Utami)