Terkini Nasional
Garuda Disebut Dalang Tiket Mahal, Alvin Lie Beri Pernyataan Berbeda: Itu karena Pemerintah
Alvin Lie turut menanggapi polemik Garuda Indonesia yang kini tersandung kasus penyelundupan kendaraan mewah.
Penulis: Laila N
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie turut menanggapi polemik Garuda Indonesia yang kini tersandung kasus penyelundupan kendaraan mewah.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Minggu (8/12/2019), Alvin Lie menyoroti dugaan Garuda sebagai dalang mahalnya tiket pesawat.
Berbeda dengan pendapat sejumlah pihak, Alvin Lie justru menyebut Garuda bukanlah dalang tingginya tiket pesawat.
• Sebut Garuda Jadi Dalang Mahalnya Tiket Pesawat, PHRI: Kalau Dia di Atas, Semuanya Naik ke Atas
Menurutnya, mahalnya tiket pesawat itu karena kebijakan pemerintah.
"Justru saat ini harga tiket tertekan karena kebijakan pemerintah," ujar Alvin Lie.
"Sejak tahun 2014 itu tarif batas atas tidak pernah dinaikkan, sedangkan biaya operasional airlines itu sudah terus naik."
"Mulai dari nilai tukarnya, kemudian gaji pegawai sejak tahun 2014 ini kan setiap tahun juga ada kenaikan," imbuhnya.
Alvin Lie menyebut hal itulah yang membuat pihak maskapai menaikkan harga tiket.
"Nah justru karena tidak ada kenaikan tarif batas atas inilah, airlines itu tidak punya pilihan, kecuali menaikkan harga, mendekati atau justru pada taris batas atas."
"Dan itu tidak melanggar undang-undang, dan tidak melanggar peraturan menteri perhubungan."
Menurutnya, apabila taris batas atas dinaikkan, justru harga tiket bisa turun.
"Kalau tarif batas ini dinaikkan, justru bisa menurunkan harga tiket ketika low season atau permintaan sepi," ucapnya.
• Iis Dahlia Sebut Suaminya Satrio Dewandono Jadi Pilot yang Bawa Harley Davidson: Jangan Tanya Lagi
"Airlines bisa menggunakan profitnya untuk menurunkan harga tiket, subsidi silang kalau profitnya cukup."
"Tapi dengan kondisi sekarang, profit itu sedemikian tipis, airlines itu tidak punya pilihan lain."
"Mereka pasang di batas atas dan ketika low season pun mereka tidak punya cukup profit untuk menurunkan harga tiketnya."
Alvin Lie kemudian mengungkapkan bahwa pihak pemerintah lamban, karena tak kunjung merevisi aturan batasan tarif.
"Saya melihat ini masalah kartel atau tidak, tapi ini juga tidak lepas dari kebijakan atau kelambanan menteri perhubungan untuk merevisi tarif batas atas tiket ini," kata Alvin Lie.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini:
Garuda Disebut Dalang Tiket Mahal
Sementara itu, sebelumnya, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran menyebut bahwa Garuda merupakan dalang di balik mahalnya tiket pesawat.
"Sebenarnya Garuda itu kan semenjak mereka memanage Sriwijaya Air kan otomatis pemainnya cuma dua pada saat itu kan," kata Maulana Yusran.
• Dukung Erick Thohir Pecat Ari Askhara, Sandiaga Uno: Tapi Jangan Bully Ari Habis-habisan
"Cuma ada Lion Grup dan Garuda Grup saat itu, sementara kita semua tahu bahwa Garuda itu leading sector-nya."
Lebih lanjut, Maulana Yusran menyebut penetapan harga penerbangan masakapai Garuda menjadi indikator bagi masakapai penerbangan lainnya.
Karena itu, saat harga tiket pesawat Garuda melambung, tiket maskapai penerbangan lainnya pun turut serta.
"Kalau di airlines khususnya di national airlines kan, jadi price-nya di Garuda itu akan menjadi indikator bagi penerbangan yang lain," ujar Maulana Yusran.
• Sebut Kasus Garuda Kecil, Andre Rosiade Minta Erick Thohir Usut Kasus Ini, Lebih Besar dari Century
"Sekarang kalau pemainnya cuma dua kan otomatis kalau Garuda di atas semuanya naik ke atas."
Menurut dia, permasalahan utama yang menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat ada di kebijakan Garuda.
"Ini yang jadi problem utamanya kan ke sana, sementara yang jadi problem di kami kan kita ini negara kepulauan," kata Maulana Yusran.
"Negara kepulauan itu airlines jadi transportasi primer masyarakat dari ujung ke ujung."
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Jayanti Tri Utami)