Breaking News:

Terkini Nasional

Rocky Gerung Pernah Anti Habib Rizieq dan Ungkit Status Narapidana Pimpinan FPI, Ini Penjelasannya

Rocky Gerung turut mengomentari polemik Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang kini masih berada di Arab Saudi.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
Channel Youtube realita TV/Tribunnews.com
Pengamat Politik, Rocky Gerung turut mengomentari polemik Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang kini masih berada di Arab Saudi. Hal itu disampaikan oleh Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam channel YouTube Realita TV pada Kamis (5/11/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung, turut mengomentari polemik Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, yang kini masih berada di Arab Saudi.

Hal itu disampaikan oleh Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam channel YouTube Realita TV, pada Kamis (5/11/2019).

Rocky Gerung mengakui dirinya sempat anti kepada Habib Rizieq.

Bahas Pilpres 2024, Rocky Gerung Singgung Nama Anies Baswedan hingga AHY: Gue Kenal Semuanya

Mulanya, Rocky Gerung menilai bahwa kepemimpinan Habib Rizieq dalam gerakan 212 layaknya seorang pahlawan baru.

"Di belakang Habib Rizieq ada 212, ada FPI, ada Majelis Taklim jadi komposisi negara itu menganggap bahwa Habib Rizieq itu potensial menjadi semacam hero baru, jadi cuma itu sebetulnya," ujar Rocky Gerung.

"Cara negara melihat keadaan semacam itu akhirnya berkelanjutan," tambahnya.

Pemerintah disebut tengah kebingungan menghadapi pikiran dan pernyataan Habib Rizieq

"Dia enggak tahu lagi bagaimana mengakhiri imajinasi liar dari negara sebenarnya itu," lanjutnya.

Lantas, Rocky Gerung mengakui bahwa dirinya sebenarnya sempat anti dengan Habib Rizieq beberapa tahun lalu.

"Saya juga anti Habib Rizieq dulu, FPI waktu peristiwa Monas segala macam berapa tahun berapa itu, awal-awal ketika SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) masih memerintah itu," ucap Rocky Gerung.

Namun, dirinya mengaku tak lagi anti dengan Habib Rizieq lantaran FPI dianggap telah berubah.

Meski tidak anti, Rocky Gerung menolak disebut mendukung FPI.

"Tetapi saya lihat FPI berubah, jadi kalau orang bilang, Anda pro FPI enggak, saya pro kebebasan organisasi," jelas Pengamat Politik 60 tahun itu.

Bantah Teddy Gusnaidi, Rocky Gerung Justru Salahkan Jokowi soal Polisi Jaga Masjid, Begini Alasannya

Kemudian, Rocky Gerung kembali mengungkit status narapidana Habib Rizieq.

"Habib Rizieq pernah dipenjara pernah oleh SBY bahkan dua kali tapi bukan sebagai lawan politik karena kena pidana itu ya sudah selesai ya," kata dia.

Rocky Gerung menyayangkan soal isu yang beredar kini terkait pencekalan pimpinan FPI itu di Arab Saudi.

Ia menyayangkan sikap negara yang seolah membiarkan Habib Rizieq diolok-olok

"Nah sekarang isu tentang Habib Rizieq dipermainkan menjadi headline."

"Dan negara tidak bertindak terhadap itu, kan masyarakat sipil yang mau mengurusi Habib Rizieq terus mengolok-ngolok dia tuh," kritik Rocky Gerung.

Ia menduga bahwa negara menikmati jika Habib Rizieq diolok-olok banyak orang.

"Dan negara kok diem aja, artinya negara menikmati penurunan atau pembunuhan karakter Habib Rizieq kan itu enggak fair," pungkasnya.

Akui Kerap Gagal Dekati Wanita, Rocky Gerung: Indah sebagai Fiksi, Bahaya sebagai Fakta

Lihat videonya mulai menit ke-3:47:

 Rocky Gerung Tanggapi Potensi Masuk Penjara karena Pernyataan Jokowi Tak Paham Pancasila

Pada kesempatan yang sama, Rocky Gerung menganggap bahwa negara telah menelantarkan Habib Rizieq.

"Itu penelantaran warga negara itu, ditelantarkan oleh negara," ungkap Rocky Gerung.

Padahal menurutnya, negara wajib melindungi setiap warga negaranya.

"Tugas negara itu melindungi itu, kalau belum bisa memakmurkan, paling tidak melindungi warga negara," lanjut Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan, Habib Rizieq terlantar dalam pemenuhan batinnya.

Lantas, pengamat politik asal Manado ini menyebut Habib Rizieq tak bisa pulang ke Indonesia meski hanya untuk sekedar mencoblos pada Pemilu 2019.

"Nah Habib Rizieq dua tahun delapan bulan dalam keadaan terlantar, tentu dia tidak terlantar secara harta, tapi terlantar secara batin, terlantar secara psikologis," jelas Rocky Gerung.

"Terlantar kepentingan politik untuk memilih pun dia berhak pulang ke Indonesia," tambahnya.

Akibatnya, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa negara telah melanggar 12 pasal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Habib Rizieq.

"Itu hak paling primer untuk menentukan negara adalah memimpin presiden, dia minta pulang satu hari enggak bisa."

"Jadi negara berkali-berkali mungkin dalam satu kasus itu, 12 pasal Hak Asasi Manusia dilanggar itu," terang pengamat politik 60 tahun ini.

Rocky Gerung mengatakan pelanggaran 12 pasal HAM itu karena negara telah menelantarkan seorang warganya.

"Karena negara melakukan yang disebut edd off ommision tindakan membiarkan warga negara tidak terlindungi itu," ujarnya.

 Bahas Sertifikasi Nikah 2020, Rocky Gerung Kekeh Sebut Prabowo Wajib Direshuffle: Jokowi Jadi Gelap

Apalagi, Habib Rizieq juga menginginkan dirinya kembali.

"Lain kalo dia pencari suaka misalnya, kalau Habib Rizieq cari suaka, paspor dia dia akan buang supaya tidak dikembalikan ke negara asalnya, ini justru orangnya minta balik," pungkasnya.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Rocky GerungHabib RizieqFront Pembela Islam (FPI)Arab Saudi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved