Breaking News:

Kabinet Jokowi

Di 2+2 Meeting, Prabowo Bahas Hubungan dengan Australia: Bisa Pilih Kawan, Tak Bisa Pilih Tetangga

Dalam konferensi pers pertemuan 2+2, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo, membahas soal hubungan antara Indonesia dengan Australia

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
youtube MoFA Indonesia
Dalam konferensi pers pertemuan 2+2, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo, membahas soal hubungan antara Indonesia dengan Australia 

TRIBUNWOW.COM - Bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri acara pertemuan dengan Menlu Australia Marise Payne dan Menhan Australia Linda Reynolds.

Pada konferensi pers pertemuan yang dinamakan 2+2 Meeting tersebut, Prabowo membahas soal hubungan Indonesia dengan Australia.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube MoFA Indonesia, Kamis (5/12/2019), mulanya Prabowo mengapresiasi sifat kooperatif dari pihak Australia.

5 Jubir Gerindra yang Ditunjuk Prabowo Subianto, Habiburokhman hingga Riza Patria

Sebut Prabowo Subianto Jadi Matahari di Kabinet, Rocky Gerung: Presiden Jokowi Jadi Gelap

Karena pembicaraan yang dilakukan selama ini bersifat positif dan produktif.

"Dalam pertemuan kali ini, pertama pertemuan antara Menteri Pertahanan dan kita lakukan sebelum pertemuan 2+2, terdapat suatu pembicaraan yang sangat produktif," kata Prabowo.

"Yang penuh dengan keterbukaan, yang penuh dengan persahabatan di mana kita membahas keadaan hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Australia, dan upaya kita untuk meningkatkan hubungan tersebut."

"Secara garis besar hubungannya sangat memuaskan hingga hari ini," tambahnya.

Prabowo mengatakan Indonesia dengan Australia akan selalu bekerja sama dalam berbagai bidang.

Hal tersebut guna untuk mempererat hubungan kedua negara tersebut.

Prabowo juga mengatakan Australia adalah sekutu Indonesia yang penting.

"Dan kita mencari bidang-bidang baru, upaya-upaya baru untuk lebih kita pererat, dan kita tingkatkan hubungan ini karena memang kita memandang Australia sebagai sahabat penting, sebagai mitra," jelas Prabowo.

Prabowo kemudian menyampaikan pernyataan menarik soal kawan dan tetangga.

Ia mengatakan siapapun dapat memilih ingin berkawan dengan siapa, namun tidak bisa pilih-pilih ingin bertetangga dengan siapa.

Maksud dari perkataan Prabowo adalah agar Indonesia dan Australia selalu menjaga hubungan baik.

Karena letak kedua negara yang berdekatan maka Prabowo menjelaskan bahwa hubungan baik adalah kepentingan Indonesia dan juga kepentingan Australia.

"Kita boleh memilih kawan tapi tidak bisa memilih tetangga, karena itu adalah kepentingan kita, kepentingan Indonesia juga, untuk memelihara hubungan yang terbaik dengan Australia," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menjelaskan soal rencana kerja sama Kementerian Pertahanan Indonesia dengan pihak Australia.

Poin-poin kerja sama tersebut antara lain pengiriman taruna dan perwira ke luar negeri, kerja sama bidang maritim, dan pengiriman pasukan ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Kita juga sepakat untuk kerja sama dalam bidang maritim," kata Prabowo.

Tanggapan Gerindra soal Megawati Ngaku Pernah Selamatkan Prabowo: Saatnya Kerja Bukan Nyinyir

Video dapat dilihat di menit 5.40

PKS Tanggapi Langkah Prabowo Kirim Taruna ke Luar Negeri

Kebijakan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto untuk mengirim taruna-taruna Indonesia ke luar negeri, menuai kritik dari PKS.

Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS mengatakan kebijakan tersebut harus diolah secara matang dan detail, karena taruna bukanlah anggota TNI, namun siswa yang belum tentu dapat menjadi anggota TNI.

Dikutip TribunWow.com dari kanal Youtube tvOneNews, Minggu (1/12/2019), awalnya Juru Bicara (Jubir) Menhan Dahnil Anzar menjelaskan program cetusan Prabowo tersebut.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

 Tak Ingin Lahirnya 212 Dikaitkan dengan Prabowo Subianto, Slamet Maarif: Pasti Ada History-nya

Dahnil mengatakan program tersebut nantinya bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan kapasitas taruna yang nantinya akan menjadi anggota TNI setelah lulus dari sekolah.

Ia mengatakan banyak hal yang bisa dipelajari dengan mengirim taruna ke luar negeri.

"Maksud Pak Prabowo mengirim itu, untuk meningkatkan kapasitas tentang kemiliteran, tentang budaya militer di luar negeri," jelas Dahnil.

"Sehingga ketika mereka selesai menjadi taruna dan menjadi perwira, pengetahuan dan wawasan geopolitiknya kemudian kemiliterannya secara internasional dengan perspektif budaya yang berbeda-beda, itu bisa tumbuh," tambahnya.

PKS melihat pengiriman personil militer ke luar negeri memang sudah ada sejak dulu, namun yang dikirim bukan taruna tetapi TNI.

Sukamta mengatakan pengiriman anggota TNI ke luar negeri memiliki tujuan yang sama dengan apa yang telah dijelaskan oleh Dahnil Anzar.

"Selama ini yang dikirim itu bukan taruna, tapi anggota TNI, apakah itu perwira atau apa," ujar Sukamta.

"Dikirim untuk mendapatkan wawasan atau pelatihan lebih lanjut ke satu negara yang dipandang cukup memadai untuk mendapatkan feedback, pengayaan," tambahnya.

Sukamta lanjut mengatakan rencana Prabowo mengirim taruna adalah hal yang baru, ia juga mengingatkan bahwa taruna itu masih belum resmi menjadi anggota TNI.

Karena untuk dapat menjadi anggota TNI, seorang taruna harus terlebih dahulu lulus dari sekolah militer.

"Kalau taruna memang barang baru, taruna ini kan masih siswa belum tentu diterima (di TNI)," kata Sukamta.

Kemudian Sukamta mempertanyakan tujuan yang jelas dari pengiriman taruna tersebut.

"Kalau dikirimkan ke luar negeri dalam rangka apa, apakah dalam rangka pertukaran pelajar atau dalam rangka semacam sekolah double degree," tutur Sukamta.

"Saya kira ini memang harus dijelaskan lebih detail lebih rinci, nanti kalau sudah lebih detail, lebih rinci baru bisa kita diskusikan," imbuhnya.

 Ditanya Apa Tak Dijewer Prabowo Subianto karena Kritik Staf Khusus Jokowi, Lihat Reaksi Fadli Zon

Video dapat dilihat di menit awal

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Prabowo SubiantoKabinet JokowiAustralia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved