Terkini Nasional
Tanggapan Istana soal Rocky Gerung Sebut Presiden Tak Paham Pancasila: Hati-hati
Jubir Presiden Fadjorel Rachman menegaskan Presiden Jokowi tak mempermasalahkan soal kritik yang dialamatkan padanya.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menanggapi soal pelaporan PDIP terhadap pengamat politik Rocky Gerung.
Dikutip dari tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (6/12/2019), ia mengatakan presiden bukanlah sosok yang anti terhadap kritikan.
"Pemerintah tidak antikritik sepanjang kritikannya itu disampaikan secara akademis, karena kami sama-sama dari UI ya, sama-sama dari perguruan tinggi" kata Fadjroel.
• Diancam Dilaporkan Polisi, Kini Rocky Gerung Sebut Pancasila Bukan Ideologi Negara dan Bisa Diubah
Namun, ia mengingatkan untuk membedakan antara kritik dengan fitnah ataupun pencemaran nama baik.
Ia lalu mempersilahkan siapapun untuk melakukan kritik terhadap pemerintah demi perkembangan demokrasi di Indonesia.
"Tetap lakukan kritik, karena tanpa kritik negeri ini tidak akan berkembang demokrasinya, tanpa kritik semua yang kita lakukan baik ekonomi, politik dan sosial itu harus mendapatkan juga semacam masukan dari publik," beber Fadjorel.
Meski begitu, ia meminta para pengkritik untuk menyampaikannya secara hati-hati agar jatuhnya bukan fitnah.
"Tapi tetap hati-hati, karena kritik secara akademis, secara logis harus dibedakan dengan fitnah atau pencemaran," papar Fadjroel.
Politisi PDIP Junimart Girsang menilai ucapan yang dikatakan oleh Rocky Gerung sudah dikatakan sebagai penghinaan terhadap simbol negara.
"Tentu sebagai anak bangsa, saya sangat kecewa dengan sikap dan pernyataan Rocky Gerung yang betul-betul menurut saya secara sengaja sudah menghina simbol negara, yakni Presiden RI," ujar Junimart seperti yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/12/2019).
Junimart menilai, pengamat politik tersebut harus mendapat ganjaran supaya setiap perkataannya tidak menimbulkan kontroversi dan juga kegaduhan di masyarakat.
Terlebih saat ini Rocky merupakan seorang dosen yang mengajar para mahasiswa.
"Saya memberikan masukan bahwa Rocky Gerung ini harus diberikan suatu pelajaran dalam etika," ujar Junimart.
"Bagaimana mungkin beliau yang dosen itu bisa mendidik mahasiswa bila sikap dan perilakunya tak mendukung?," ujarnya.
• Debat dengan Teddy Gusnaidi, Rocky Gerung Sebut Bendera Merah Putih Bisa Diganti
Lihat video selengkapnya:
• Debat dengan Rocky Gerung soal HTI, Teddy Gusnaidi: Dia Selalu Tertawa untuk Jatuhkan Lawan Bicara
Pernyataan Rocky Gerung
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai bahwa presiden tidak paham Pancasila.
Kritik keras itu, Rocky Gerung sampaikan saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (3/12/2019).
Tak tanggung-tanggung, Rocky Gerung mengungkapkan hal itu di depan Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD yang tersambung melalui sambungan telepon.
Rocky Gerung mengatakan, bahwa tidak ada orang yang berhak menghukum seseorang yang tidak berideologi Pancasila.
"Jadi di awal tadi saya katakan, saya tidak Pancasilais siapa yang berhak menghukum saya atau mengevaluasi saya?," ujar Rocky Gerung.
Sedangkan, menurutnya tidak ada orang yang benar-benar memahami dan mengamalkan Pancasila di negara ini.
"Harus orang yang sudah Pancasilais, siapa? Di Indonesia enggak ada tuh," lanjutnya.
Bahkan, Rocky Gerung menyebut presiden saja tidak bisa memahami Pancasila
"Jadi sekali lagi polisi Pancasila itu, presiden juga enggak ngerti Pancasila kan," protesnya.
Rocky Gerung tahu bahwa presiden hafal, namun tak bisa memahaminya.
"Dia hapal tapi dia enggak paham," ungkap pengamat politik yang pernah mengajar di UI ini.
Rocky Gerung beralasan, dia berkata demikian lantaran presiden disebut telah melakukan kesalahan-kesalahan, seperti berhutang.
Tak Masalah Dilaporkan
Akibat pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak memahami Pancasila, pengamat politik Rocky Gerung kini dilaporkan oleh PDIP ke kepolisian.
Dalam tayangan video YouTube yang diunggah oleh reality TV, Kamis (5/12/2019) Rocky Gerung mengatakan tak masalah apabila dilaporkan ke polisi.
“Ya dilaporkan juga enggak apa-apa, ini membuka soal diskursus, saya enggak ada soal, supaya ada diskusi sebelum kasus itu masuk ke pengadilan,” ujar Rocky Gerung.

• Sebut Prabowo Subianto Jadi Matahari di Kabinet, Rocky Gerung: Presiden Jokowi Jadi Gelap
Rocky lalu menjelaskan soal ideologi Pancasila yang menurutnya harus tertutup.
“Ideologi mestinya tertutup, kalau ideologinya terbuka artinya semua orang bisa isi tafsir itu sendiri,” papar Rocky.
Rocky lalu mengatakan semua pihak tidak boleh memberi tafsirnya sendiri soal Pancasila, termasuk pemerintah.
“BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) berhak enggak kasih tafsir? Enggak bisa, karena BPIP adalah peralatan pemerintah, bukan pemikiran negara,” kata Rocky Gerung.
“Kalau pemerintah berubah,komposisi BPIP bisa berubah dong, bisa tiba-tiba Habib Rizieq yang jadi ketua BPIP, lain lagi dong pengertian soal Pancasila.”
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/Mariah Gipty)