Breaking News:

Kabinet Jokowi

Sebut Prabowo Subianto Jadi Matahari di Kabinet, Rocky Gerung: Presiden Jokowi Jadi Gelap

Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapan soal sosok-sosok di pemerintahan yang kini jadi sorotan.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube/RealitaTV
Rocky Gerung. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapan soal sosok-sosok di pemerintahan yang kini jadi sorotan.

Dilansir TribunWow.com dari YouTube realita TV, Rabu (4/12/2019), Rocky Gerung menyebut bahwa kini mata masyarakat dan sorotan kamera mengarah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Rocky Gerung bahkan menyebut Prabowo seolah menjadikan ada 2 matahari di pemerintahan, yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi gelap.

 

Rocky Gerung Menolak Tarik Ucapan Sebut Presiden Tak Paham Pancasila, Teddy Gusnaidi Acungkan Jempol

Mulanya pembawa acara, Sarita menanyakan pada Rocky Gerung soal pernyataan Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi.

Di mana Teddy Gusnaidi menyebut bahwa kebijakan 'sampah' yang muncul dari pemerintah, itu karena menteri-menterinya.

Teddy Gusnaidi juga menyebut bahwa menteri-menteri yang menghasilkan kebijakan 'sampah' itu harus dicopot.

"Kalau menurut Kak Rocky, itu siapa yang harus diganti, Prabowo enggak?," tanya Sarita.

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung tak mau menyebutkan nama.

"Buat saya, seluruh kebijakan saya ini kan bersumber pada rekrutmen," ucap Rocky Gerung.

"Dan dasar rekrutmen itu bukan karena presiden otonom, kan disodorin semua kan."

"Ini presidensialisme tapi tidak otonom, sehingga keluar orkestrasi yang tanpa partitur dari para menteri," sambungnya.

Di ILC, Rocky Gerung Diancam Dipolisikan karena Dinilai Hina Jokowi, Lihat Reaksi Rocky

Tak Perlu Tunggu 100 Hari

Menurut Rocky Gerung, hal itulah yang membuat politik akhirnya menjadi bising.

"Politik jadi bising, bukan berirama, tapi bising," ungkapnya.

"Sehingga ide-ide aneh muncul," imbuh Rocky Gerung.

Oleh karena itu, menurut Rocky Gerung, tak perlu menunggu 100 hari untuk mengevaluasi menteri yang gagal.

"Enggak perlu 100 hari buat evaluasi mana menteri yang gagal, justru di awal-awal seperti ini ketahuan mana yang bermutu, mana yang tidak," ujarnya.

Pembawa acara kemudian kembali menanyakan, siapa menteri yang saat ini tidak bermutu.

"Gampang itu, begitu kita Google, keluar itu 3-4 nama yang sekarang jadi public enemy karena tidak mengerti cara bernegara, compang camping kebijakan," ungkap Rocky Gerung.

Rocky Gerung dan Teddy Gusnaidi di Realita TV
Rocky Gerung dan Teddy Gusnaidi di Realita TV (YouTube/RealitaTV)

Matahari di Kabinet

"3 nama itu siapa?," tanya pembawa acara.

Rocky Gerung yang enggan sebut nama malah tertawa dan bertanya pada Teddy Gusnaidi.

"Saya bukan enggak berani (sebut nama), tapi saya malas membayangkan lagi ke**ng**n," ucapnya.

"Prabowo termasuk enggak yang harus diganti," tanya pembawa acara lagi.

Akhirnya Terlihat Lagi di Acara ILC, Rocky Gerung Jawab Alasan Menghilang: Saya Bosan

"Dari awal sudah bilang bahwa dia potensi, karena sorotannya terlalu banyak ke Prabowo," jawab Rocky Gerung.

"Seolah-olah nanti ada dua matahari, akibatnya semua menteri inggin jadi matahari."

"Lalu presiden jadi gelap karena disinari oleh semua matahari."

"Padahal presiden yang mustinya jadi mercusuar, untuk kasih sinyal, ke mana mustinya berlabuh, itu tidak terlihat itu," ungkapnya.

Rocky Gerung juga menyebut saat ini dunia internasional memberikan sorotan yang buruk ke Indonesia.

"Orang mau nunggu Pak Jokowi ngomong reshuffle itu nanti 100 hari pertama, tapi kemudian isu sudah berubah," tutur Rocky Gerung.

"Politik internasional sudah berubah, gradasi kita dalam demokrasi turun, macam-macam."

"Jadi membaca seluruh berita internasional, disorotkan pada Indonesia, pada hal-hal yang buruk."

"Dan itu memperlihatkan orkestra yang dipimpin oleh yang namanya Joko Widodo itu enggak jalan."

"Apa yang harus dilakukan? Ya ganti partitur, atau ganti pemain orkesnya," imbuhnya.

Pembawa acara lantas menanyakan soal Prabowo yang jadi matahari di kabinet.

Kritik Kinerja Juru Bicara

Rocky Gerung menyebut, bahwa ada menteri lain yang berupaya jadi matahari, tapi kalah dengan sinar Prabowo.

"Pak Mahfud berupaya itu, tapi kan kameranya ke Prabowo terus kan, Pak Nadiem berupaya, tapi kameranya ke Nadiem terus kan," kata Rocky Gerung.

"Jadi itu yang terjadi, nah itu harusnya di awal sudah bisa dibaca oleh presiden."

"Pembacaan itu disampaikan pada juru bicara presiden misalnya, lalu juru bicara melakukan misalnya public address," sambungnya.

Rocky Gerung kemudian mengkritik kinerja juru bicara istana.

"Tapi juru bicara juga gagu, karena enggak punya ide," ungkapnya.

Tanggapan Gerindra soal Megawati Ngaku Pernah Selamatkan Prabowo: Saatnya Kerja Bukan Nyinyir

"Kita enggak ngerti istana juru bicaranya siapa coba? Ya ada namanya, tapi dia enggak mampu mengolah public issues untuk bikin cover terhadap kebijakan itu."

"Diam-diam lakukan sesuatu dulu supaya Pak Jokowi punya kesempatan konsolidasi di dalam kan."

"Tapi ini juru bicara enggak berfungsi, padahal masyarakat nunggu itu," imbuhnya.

Simak selengkapnya dalam video di bawah ini mulai menit awal:

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Prabowo SubiantoRocky GerungJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved