Terkini Nasional
Ini Penjelasan Bea Cukai soal Plane Zoekin, Kunci Utama Bongkar Penyelundupan Harley Davidson
Deni Surjantoro ungkap hal yang membuat Bea dan Cukai dapat menemukan barang selundupan di pesawat baru yang dimiliki oleh Garuda Indonesia
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasub Dit Komunikasi Bea dan Cukai, Deni Surjantoro membuka kunci keberhasilan dari pengungkapan upaya penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Deni Surjantoro mengatakan kunci dari pengungkapan penyelundupan pada pesawat baru Garuda tersebut ada pada pengecekan rutin yang dilakukan oleh pihak Bea dan Cukai.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Kamis (5/12/2019), ia mengatakan pihak Bea dan Cukai memang selalu melakukan pengecekan, terlebih pada pesawat dengan tipe baru.
• Tak Hanya Penyelundupan Harley Davidson, Ini 8 Masalah Garuda Indonesia di Bawah Dirut Ari Askhara
Deni Surjantoro kemudian mengungkapkan bahwa pesawat baru yang dimiliki oleh Garuda itu tidak mendarat di terminal kedatangan.
Pesawat buatan Airbus tersebut justru mendarat di Garuda Maintenance Facility (GMF) untuk keperluan seremonial pesawat baru.
"Setiap pesawat baru apalagi tipe baru, dan memang landing-nya (mendarat) tidak di terminal kedatangan, karena dari pihak Garuda Indonesia ini mengajukan izin untuk landing di GMF, Garuda Maintenance Facility," papar Deni Surjantoro.
"Karena memang ada keperluan untuk seremonial dan sebagainya," imbuhnya.
Deni Surjantoro menceritakan setelah pesawat tersebut mendarat, petugas lapangan Bea dan Cukai segera melakukan prosedur Plane Zoekin.
Plane Zoekin adalah prosedur pemeriksaan sarana pengangkut secara menyeluruh yang biasa dilakukan oleh Bea dan Cukai.
Setelah Plane Zoekin dilakukan, barang selundupan tersebut berhasil ditemukan dalam beberapa koper di bagasi penumpang.
"Teman-teman melakukan pemeriksaan sarana pengangkut, yang lazim kita sebut sebagai Plane Zoekin," kata Deni Surjantoro.
"Jadi pemeriksaan sarana angkut ini kita lakukan secara menyeluruh, termasuk di dalam kabin, kokpit, juga di area penumpang, termasuk di antaranya di kargo dan lambung pesawat."
"Dari pemeriksaan yang menyeluruh ini teman-teman menemukan ada beberapa koper bagasi penumpang," tambahnya.
• Wakil Direktur INDEF, Eko Listianto Beri Saran Pemerintah Cara Antisipasi Penyelundupan Barang Mewah
Video dapat dilihat di menit 1.40:
Heru Pambudi menjelaskan apa saja temuan yang ia dapat ketika menyelidiki lebih dalam soal penyelundupan barang tersebut.
Ada beberapa hal menarik yang ditemukan oleh Heru Pambudi ketika menyelidiki kasus penyelundupan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari tvOne News, Jumat (5/12/2019), berikut adalah beberapa temuan yang berhasil didapat oleh Dirjen Bea dan Cukai dalam kasus penyelundupan melalui pesawat Garuda tersebut.
1. Dibongkar Menjadi Beberapa Bagian
Heru Pambudi menceritakan bagaimana Harley Davidson tersebut dibawa dengan cara dibagi-bagi dan dimasukkan ke dalam kardus atau koper yang berbeda.
"Yang bersangkutan membawa ke Indonesia dengan dipreteli atau dimutilasi," ungkap Heru Pambudi.
Berdasarkan caranya membawa motor tersebut ke Indonesia, Heru Pambudi mengatakan hal tersebut sudah tidak normal.
"Ini tentunya tidak wajar, karena ya kalau memang niatnya enggak ada sesuatu yang ia ingin sembunyikan, tentunya ngapain harus ditaruh di dalam koper-koper atau kardus-kardus tersebut," jelas Heru Pambudi
• Tak Hanya Penyelundupan Harley Davidson, Ini 8 Masalah Garuda Indonesia di Bawah Dirut Ari Askhara
2. Pelaku Tak Menyangka akan Diperiksa oleh Bea Cukai
Pelaku penyelundupan diduga tidak mengira akan diperiksa oleh Bea dan Cukai.
Heru Pambudi juga mengatakan pihak penyelundup tidak memberikan informasi terkait keberadaan barang tersebut di dalam pesawat.
"Pada saat mereka datang di Jakarta, mereka mungkin tidak menyangka bahwa Bea Cukai akan memeriksa hingga detail," kata Heru Pambudi.
"Memang mereka tidak menyerahkan pemberitahuan atas motor yang dipretelin ini, ini semakin menguatkan ada indikasi usaha untuk menyelundupkan," tambahnya.
3. Penyelundup Tidak Hobi Moge
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Bea dan Cukai, Heru Pambudi mengatakan penyelundup tidak memiliki ketertarikan kepada motor-motor besar atau moge.
"Kalau kita bandingkan dengan hasil pemeriksaan, ini akan menguatkan lagi. Begitu kita cek, yang membawa ini ternyata bukan orang yang terbiasa main moge," jelas Heru Pambudi.
"Kan seseorang kalau belum biasa main moge, enggak mungkin langsung mendadak mendatangkan dengan cara-cara seperti ini," imbuhnya.
4. Mengaku Beli dari Ebay
Heru Pambudi mengatakan orang yang menyelundupkan barang tersebut berhasil memperoleh Harley Davidson dari Ebay, sebuah situs jual beli online.
Tetapi begitu ditanyakan oleh pihak Bea dan Cukai, yang bersangkutan tidak bisa menjawab akun yang menurut pengakuan penyelundup menjadi tempatnya membeli motor tersebut.
"Pengakuannya yang bersangkutan membeli dari Ebay," kata Heru Pambudi.
"Ternyata mereka enggak punya (akun Ebay penjual Harley Davidson)," tambahnya.
5. Penyelundup Tak Miliki Cukup Kekayaan untuk Hobi Moge
Heru Pambudi menambahkan, bahwa penyelundup juga tidak memiliki ekonomi yang begitu baik sehingga mampu membeli sebuah motor dengan harga yang tidak murah.
"Dari sisi finansial, ini bukan kapasitas dia (tersangka penyelundupan) untuk main moge," ucap Heru Pambudi.
Lihat video lengkapnya di bawah ini mulai menit ke-3.21:
Sri Mulyani Sebut Total Potensi Kerugian Negara
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani memaparkan soal kerugian yang dialami negara dalam kasus penyelundupan Harley Davidson di pesawat baru Garuda ini.
Sri Mulyani mengatakan kerugian negara berkisar hingga angka Rp 1,5 miliar.
"Berdasarkan penelusuran kami dan harga di pasar, perkiraan motor Harley Davidson tersebut mungkin mencapai Rp 800 juta per unitnya."
"Sedangkan nilai dari sepeda Brompton berkisar antara Rp 50 hingga 60 juta per unitnya, mungkin ada yang bilang lebih, dengan demikian total kerugian negara potensi atau yang terjadi kalau mereka tidak deklarasi, adalah antara Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," beber Sri Mulyani.
Saat ini, pihak Bea dan Cukai melakukan penelitian lebih lanjut terhadap sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini, termasuk ground handling dan juga penumpang yang namanya tertera pada claim tax boks berisi Harley tersebut.
Berdasarkan pengakuan dari penumpang berinisial SAS, Menkeu juga menyebut barang ini dibeli melalui situs jual beli eBay.
Namun saat dilakukan pengecekan oleh pihaknya, Sri Mulyani mengaku tak menemukan kontak dari penjual di situs eBay tersebut.
Lihat video selengkapnya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik/Fransisca Mawaski)