Ahok Jadi Bos Pertamina
Ahok akan Bersihkan Mafia Migas? Anggota DPR Fraksi Partai NasDem Bongkar Kejanggalan di Pertamina
Politisi Partai NasDem, Kurtubi membongkar kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di Pertamina. Ini tanggapannya soal Ahok
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR fraksi Partai NasDem, Kurtubi membongkar kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di Pertamina.
Hal itu diungkapkan Kurtubi saat menjadi narasumber dalam acara Sapa Indonesia Malam pada Senin (25/11/2019).
Kurtubi mengatakan, sebenarnya cukup mudah membongkar Mafia Migas di Pertamina.
• Baru Sehari Menjabat di Pertamina, Candaan Ahok Malah Dikhawatirkan M Qodari: Bisa Jadi Bom Waktu
"Dari dulu saya bilang kalau itu yang disebut dengan Mafia Migas solusinya amat sangat gampang," kata Kurtubi seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Selasa (26/11/2019).
Ia mengatakan bahwa selama ini Pertamina membeli minyak tidak langsung dari produsennya.
"Kita Pertamina mau membeli minyak mentah dari luar negeri mustinya beli langsung dari produsennya."
"Kalau lewat bukan produsen, lewat trader," ujar Kurtubi.
Sedangkan, Kurtubi menjelaskan bahwa trader bukan produsen.
"Trader bukan produsen dia membeli minyak dari produsen," ujarnya.
Kurtubi mengatakan trader itu seperti makelar.
Sehingga, Pertamina membeli minyak dari makelar tersebut.
"Makelar untuk didol (dijual) kata orang Jawa tuh, dijual, pembelinya kita," kata Kurtubi.
"Nah sekarang kalau ingin efisien beli aja minyak mentah dari produsen," imbuhnya.
Kurtubi tidak membantah bahwa selama ini Pertamina bekerja demikian.
"Saya tanya apakah selama ini selalu lewat makelar?," tanya Aiman Witjaksono sebagai presenter.
"Kelihatannya seperti itu," jawab Kurtubi.
Namun, saat ditanya apakah kehadiran Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa tangani masalah tersebut, Kurtubi menilai bahwa seharusnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa melakukannya.
"Dan diharapkan dengan Ahok di sana, memutus makelar-makelar itu, termasuk bintang tiga polisi?," tanya Aiman lagi.
"Mustinya, jadi enggak usah bintang tiga. Solusinya sangat gampang, perintahkan Pertamina deal bisnis membeli minyak mentah membeli BBM, elpiji dari luar negeri langsung dari produsennya," jawab Kurtubi.
• Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Fadli Zon: Bukan Pilihan Terbaik dan Cenderung Dipaksakan
Kemudian Aiman kembali bertanya mengapa hal itu selama ini dibiarkan terjadi.
Apakah ada kepentingan-kepentingan di balik hal itu.
"Kenapa kemudian selama ini tidak pernah bisa dibongkar apakah karena tidak ada keberanian, karena orang-orang besar semua atau karena memang semuanya mendapatkan keuntungan?," tanya Aiman.
"Dipersepsikan bahwa Pertamina tidak bisa beli langsung dari produsennya," jawab Kurtubi.
Kendati demikian, Kurtubi menilai hal itu sangat janggal.
Mengapa hal itu terjadi orang-orang yang bersangkutan tidak melapor pada Menteri Perdagangan.
"Saya bertanya yang melarang membeli dari produsen itu siapa? Saya bilang kalau memang dilarang membeli minyak mentah, membeli BBM, membeli elpiji dari produsennya langsung, siapa yang melarang, kalau ada perusahaan yang melarang, kalau ada negara lain yang melarang."
"Laporkan ke Kementerian Perdagangan ke WTO. WTO itu adalah organisasi yang mengatur perdagangan dunia yang sangat menjunjung tinggi efisiensi," ujar Kurtubi panjang lebar.
• Ahok Jadi Petinggi Pertamina, M Qodari Ungkap Peluang sang Mantan Gubernur Maju di Pilkada 2020
Lihat videonya sejak menit ke-4:11:
Angkat Ahok, Erick Thohir Minta Jangan Ada Drama
Menteri BUMN Erick Thohir telah resmi mengatakan dirinya akan menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Erick Thohir berpesan agar setelah diangkatnya Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina tidak ada perselisihan dan pertikaian yang terjadi dalam badan internal Pertamina.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan Kompastv, Sabtu (22/11/2019), Erick Thohir mengatakan untuk rapat bulanan beberapa perusahaan BUMN, dirinya akan memimpin langsung.

• Erick Thohir Jelaskan Syarat bagi Bos BUMN yang Ingin Bergaya Hidup Mewah
"Rapat bulanan untuk 30 perusahaan BUMN saya akan lakukan, langsung oleh saya," kata Erick Thohir.
Dalam rapat tersebut Erick Thohir mengatakan dirinya akan mengundang direktur utama dan komisaris utama bersama.
"Di mana saya mengundang Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris Utama (Komut) secara bersamaan," jelas Erick Thohir.
Erick Thohir menegaskan setelah berjalan nanti, ia tidak ingin ada konflik internal yang terjadi di BUMN.
Ia kemudian mencontohkan pertikaian yang terjadi seperti saling menjelek-jelekkan antara dirkesi dan komisaris.
"Jadi saya enggak mau nanti ada drama-drama di dalam perusahaan," jelas Erick Thohir.
"Komut menjelekkan Dirut, Dirut menjelekkan Komut, saya enggak mau," tambahnya.
Erick Thohir menegaskan ketika ada masalah yang terjadi di internal BUMN, maka harus diselesaikan melalui rapat bersama.
"Kita rapat bersama, kalau memang ada perbedaan ayo kita duduk," kata Erick Thohir.
Bagus atau tidaknya kinerja BUMN, Erick Thohir menegaskan semua tergantung keharmonisan hubungan kerja antara direksi dan komisaris.
Karena kedua posisi tersebut saling membutuhkan satu sama lain.
"Karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris," kata Erick Thohir.
"Komisaris ya bukan direksi, yang melakukan kerja harian itu kan direksi," tambahnya.
• Pahami Erick Thohir Tunjuk Ahok Jadi Bos Pertamina, Andre Rosiade: Ingatkan Dia Ubah Cara Komunikasi
Video dapat dilihat menit 5.58
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)