Breaking News:

Kabar Tokoh

Andai Rizal Ramli Jadi Presiden, Ini yang akan Dilakukannya pada Koruptor: Kalau Mati Kena Malaria

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli (RR) mengungkap rencananya jika menjadi seorang presiden.

Tangkapan Layar YouTube Macan Idealis
Tanggapan Rizal Ramli soal rencananya jika menjadi seorang presiden 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli (RR) mengungkap rencananya jika menjadi seorang presiden.

Rizal Ramli menyebut sudah memiliki rencana menangkap semua biang keladi di Indonesia dan menempatkan mereka di pulau terpencil.

Hal itu ia sampaikan di hadapan Vacsco Ruseimy dalam channel YouTube Macan Idealis, Jumat (23/11/2019).

Mulanya, Vasco meminta Rizal Ramli berandai-andai menjadi presiden.

Pro dan Kontra soal Wacana Ahok Jadi Bos BUMN, Tanggapan Rizal Ramli hingga Faisal Basri

Rizal Ramli Tolak Keras Ahok Jadi Bos BUMN, Fahri Hamzah Beri Pembelaan pada BTP: Saya Terus Terang 

Lantas, ia menanyakan tentang hal yang pertama kali akan dilakukan Rizal Ramli jika menjadi presiden.

"Terus gini pak, seandainya Pak RR jadi presiden, apa yang paling penting Pak RR akan jalankan?," tanya Vasco.

Namun, Rizal Ramli memberikan jawaban yang cukup membuat Vacsco tergelak.

"Rizal Ramli jadi presiden susah lah," jawab Rizal Ramli.

"Ini kan karena demokrasinya demokrasi uang, demokrasi kirminal, kalau mau jadi anggota DPR, mesti bayar siapa, bahkan rakyatnya (dibayar)," imbuhnya.

Lantas, Vasco pun tertawa mendengar ucapan Rizal Ramli tersebut.

"Wani piro (berani berapa -red)," ucap Vasco.

Menurut Rizal Ramli, di Indonesia kini tengah berlangsung demokrasi uang.

"Jadi ini demokrasi yang pada dasarnya demokrasi uang yang pada dasarnya kriminal," kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli meyakini bahwa dirinya bisa menjadi presiden jika tak harus memakai uang untuk dipilih rakyat.

"Nah, kalau demokrasi beneran tidak tergantung pada uang, kalau itu sih Insya Allah Rizal Ramli jadi presiden," ucapnya.

"Kalau demokrasi uang mah Rizal Ramli kalah wong enggak punya duit kok," sambunngnya.

Lantas, Vasco kembali menanyakan rencana Rizal Ramli jika menjadi sorang presiden.

"Oke pak, misalnya Pak RR jadi presiden, anggap ini demokrasi beneran, langkah strategis apa yang akan bapak lakukan segera?," tanya Vasco.

Rizal Ramlu ungkap rencana jika menjadi presiden.
Rizal Ramli ungkap rencana jika menjadi presiden. (Tangkapan Layar YouTube Macan Idealis)

Jika menjadi seorang presiden, Rizal Ramli mengaku akan menangkap ornag-orang tak beres di Indonesia.

"Saya tangkap 100 orang paling ber******k di Indonesia, saya taruh di suatu pulau di selatan Kalimantan yang banyak nyamuk malarianya," kata Rizal Ramli.

Mendengar jawaban Rizal Ramli tersebut, Vasco pun menanyakan orang yang dimaksud.

"Waw luar biasa, 100 orang paling ber******k di Indonesia? Ini maksudnya koruptor kah, maling, atau apa?," tanya Vasco.

Lantas, Rizal Ramli menyinggung soal koruptor serta orang-orang jahat lainnya di Indonesia.

"Ya koruptor, termasuk lawyer yang kerjanya nyogok hakim sama jaksa, siapa aja lah yang ber******k kita kirim ke suatu pulau di selatan Kalimantan di situ banyak nyamuk malaria," terang Rizal Ramli.

"Kalau mereka mati kena malaria bukan salahnya Rizal Ramli, salahnya nyamuk malaria," imbuhnya.

Simak video berikut ini menit 4.27:

Rizal Ramli Sindir Jokowi

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli tak setuju diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN.

Rizal Ramli lantas menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung Ahok menjadi Bos BUMN.

Hal itu diungkapkan Rizal Ramli saat menjadi narsumber dalam acara Talk Show tvOne pada Sabtu (16/11/2019).

Ahok disebut nantinya dapat membersihkan banyak mafia di perusahaan BUMN.

Namun, Rizal Ramli tidak percaya akan hal tersebut.

Jokowi harus membuktikkan kata-katanya.

Sehingga ia menyindir Jokowi yang tidak berani memecat Menteri Perdagangan pada era Kabinet Kerja, Enggartiasto Lukita.

"Belum tentu juga dan omongan Pak Jokowi harus dibuktikkan misalnya, Enggar itu impor ugal-ugalan, corrupt, Jokowi enggak berani pecat jadi he has to prove his words (Dia harus membuktikkan kata-katanya) dengan tindakkan baru kita percaya," ujar Rizal Ramli.

Mantan Menko Maritim Rizal Ramli sebut alasan Ahok tak pantas masuk ke BUMN, mulai dari masalah keuangan hingga sumber perpecahan bangsa Indonesia
Mantan Menko Maritim Rizal Ramli (Youtube Talk Show tvOne)

Kemudian, Rizal Ramli mencontohkan dirinya yang pernah menjadi Ketua Bulog.

Ia berhasil memperbaiki sistem Bulog yang sudah diisi banyak korupsi.

Rizal Ramli mengatakan dirinya sempat memecat hampir semua pimpinan Bulog.

"Nah, saya pernah jadi Ketua Bulog tahun 99, itu adalah lembaga paling corrupt nomor dua setelah Pertamina, corruption-nya luar biasa."

"Memang dalam konteks itu perlu shock therapy yang kami lakukan adalah satu memajukan pengadilan, 19 dari pimpinannya kami minta mundur."

"Kalau enggak mundur kita ajukan ke pengadilan," terang Rizal Ramli.

Lalu, pria 64 tahun tersebut mengatakan bahwa untuk membersihkan mafia tak cukup menghentikan sejumlah orang yang bermasalah.

Melainkan sistem untuk mencegah adanya tindak korupsi.

"Tapi enggak cukup, habis itu you harus benahi sistem ya sehingga apa hasilnya, manfaatnya itu setelah corruption aneh-aneh nggak ada di Bulog," ungkapnya.

Rizal Ramli lantas mengaku tak hanya berhasil dalam membersihkan mafia, melainkan berhasil menaikkan keutungan yang cukup tinggi.

"Yang kedua keuntungan Bulog naik lima triliun ya dipakai untuk membeli pesawat supply yang pertama jadi dalam mengubah kultur apakah korporasi atau apa perlu shock therapy," lanjutnya.

Satu di antara sistem demi mencegah tindak korupsi, yakni adanya sistem budgetting online.

"Biasanya kan mereka tetep dengan old game, ngaco-ngaco-nya tapi setelah shock therapy perlu dibenahi sistem, waktu itu budget kita bikin online sistemnya," pungkas Rizal Ramli.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rizal RamliKoruptorYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved