Ahok Jadi Bos Pertamina
Marwan Batubara Nilai Ahok Jadi Komut Pertamina adalah Bencana, Minta Jokowi Segera Membatalkan
Marwan Batubara menolak keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies, Marwan Batubara menolak keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina BUMN.
Hadir di acara Apa Kabar Indonesia Malam pada Jumat (22/11/2019), Marwan Batubara menyebut ditunjuknya Ahok sebagai petinggi BUMN menjadi bencana bagi Indonesia.
Menurutnya, pemerintah mendapat tekanan hingga pada akhirnya memilih Ahok.
• Soal Ahok, Marwan Batubara dan Ali Ngabalin Cekcok Saling Tunjuk, Presenter sampai Turun Tangan
"Ya bencana bagi bangsa Indonesia artinya kita jadi korban kebijakan dari pemerintahan yang saya anggap tersandera," ujar Marwan Batubara.
"Tersandera oleh berbagai kasus atau juga mungkin tekanan," imbuhnya.
Akibatnya, Marwan meminta agar Jokowi membatalkan penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
"Nah saya kira sebelum disahkan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) kita minta supaya Pak Jokowi itu membatalkan rencana ini," ujar Marwan.
Selain itu, Marwan juga meminta agar Menteri BUMN, Erick Thohir batal memilih Ahok.
Ia menganggap Ahok nantinya bisa menurunkan integritas Erick Thohir yang selama ini memiliki catatan yang baik.
"Kita juga minta Pak Erick Thohir itu supaya menjaga integritas bahwa dia selama ini orang yang dihormati."
"Tapi kalau dia terpaksa melakukan menjalankan perintah ini ya saya berharap mending mundur saja," kata dia.
• Marwan Batubara Bilang Ahok Orang Sangat Kotor, Ali Ngabalin Beri Balasan Sebut Pakar Halusinasi
Marwan menyebut, Ahok tidak memiliki kemampuan untuk memimpin BUMN.
Bahkan ia khawatir dengan penilaian internasional mengangkat orang seperti Ahok.
"Kenapa karena yang diangkat ini nanti ya memang tidak qualified."
"Terlalu banyak hal-hal yang sebetulnya kita sebagai bangsa itu di sisi internasional itu dilihat masyarakat internasional bagaimana ini negara kok mengangkat orang seperti itu," ujarnya.
Ia khawatir investor-investor akan menghindar lantaran tidak percaya dengan kemampuan Ahok.
"Dari sisi misalnya investasi, kalau ada perusahaan strategis dan perusahaan ini menerbitkan bon secara rutin dan perlu pertanggungjawaban dari investor luar negeri misalnya."
"Kalau yang diangkat orang yang seperti itu, tingkat kepercayaannya jadi turun, nanti bisa berdampak pada perusahaan-perusahaan BUMN yang lain, atau perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia," kritik Marwan Batubara.
Sehingga, Marwan menilai dengan ditunjuknya Ahok akan merugikan BUMN itu sendiri dan warga Indonesia.
"Karena apa dan yang penting juga, karena dengan adanya kasus seperti ini, nanti tingkat bunga atau kupon dari perusahaan BUMN, itu karena tingkat kepercayaannya turun."
"Untuk mendapatkan uang itu harus dengan tingkat bunga yang lebih tinggi, korbannya ya BUMN dan kita semua," tegas Marwan.
Lihat videonya mulai menit ke-1:22:
Sementara itu, melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut Ahok akan dibantu oleh Wakil Menteri (Wamen) BUMN Budi Sadikin.
Budi Sadikin kini harus merangkap jabatan seusai ditunjuk Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.
"Kalau kenapa Pak Basuki di Pertamina apalagi didampingi Pak Wamen juga," terang Erick Thohir.
"Saya rasa bagian terpenting bagaimana target-target Pertamina, bagaimana mengurangi impor migas harus tercapai, bukan berarti anti impor, tapi mengurangi," sambungnya.
Lantas, Erick Thohir menyeut pihaknya kini membutuhkan tim yang handal untuk menyelesaikan berbagai masalah di Pertamina.
"Nah, proses-proses daripada pembangunan revinery ini sangat amat berat, jadi saya perlu teamwork yang besar, tidak bisa hanya dirut saja," terang Erick Thohir.
"Harus bagi tugas semua."
Hal itu lah yang menyebabkan Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai petinggi di Pertamina.
Ia menyebut Pertamina membutuhkan sosok pendobrak sebagai pemimpin.
"Karena itu lah kemarin kenapa kita mau orang yang pendobrak," ucap Erick Thohir.
"Pendrobrak bukan marah-marah."

Erick Thohir pun menampik pandangan sejumlah pihak yang menganggap Ahok adalah sosok yang emosional.
"Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda," terangnya.
"Ya jadi kita perlu figur yang pendobrak supaya ini semua seusai dengan target."
Lantas, Erick Thohir menjelaskan bahwa sebagai komisaris utama Ahok bertugas untuk mengawasi kerja para direksi.
"Toh beliau ini komisaris utama, kan direksinya yang day to day," ucap Erick Thohir.
"Tapi menjaga semua ini."
Lebih lanjut, Erick Thohir mengaku akan secara rutin menyelenggarakan rapat 30 perusahaan milik BUMN.
"Dan rapat bulanan untuk 30 perusahaan BUMN saya kan lakukan (dipimpin) langsung oleh saya, di mana saya akan mengundang dirut dan komut secara bersamaan," ucapnya.
(TribunWow.com)