Sebut Jokowi Pakai Perasaan saat Tunjuk Ahok di BUMN, Mardani Ali Soroti Hubungan Mesra Keduanya
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera buka suara soal wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Mulanya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengungkapkan bahwa keputusan menunjuk Ahok pada akhirnya akan menyulitkan BUMN sendiri.
"Ya jelas, nanti pada akhirnya bukan pada Pak Joko Widodo, tapi pada BUMN tersebut," ucap Arief Poyuono.
Arief Poyuono juga menyinggung soal kasus penistaan agama yang sempat menyeret nama Ahok.
"Akhirnya suasana kerjanya jadi enggak enak gitu kan, artinya di dalam karena apapun luka yang dilakukan oleh Ahok dengan masalah hukumnya itu masih menyentuh umat muslim," terang Arief.
"Apapun juga, di BUMN itu orangnya semuanya religius," sambungnya.
• Tanggapi Ahok Masuk BUMN, Fahri Hamzah Sentil KPK soal Penyadapan: Pakai Audit, Bukan Ngintip
• Melamar Jadi Asisten Ahok jika BTP Masuk BUMN, Kader PSI Permaswari Wardani: Aku Gambar Biar Dilirik
Mendengar pernyataan tersebut, Roy Suryo lantas memotong pembicaraan Arief Poyuono.
"Dan satu lagi, orang yang dulu mengeluarkan fatwa kini menjadi wakil presiden," sahut Roy Suryo.
Menurut Arief Poyuono, penolakan terhadap Ahok di BUMN itu disebabkan karena adanya kekhawatiran publik terhadap sifat tempramen Ahok.
"Bukan, penolakan mereka itu di situ daripada tempramennya Ahok yang kadang-kadang mengeluarkan kata-kata di luar kebiasaan," jawab Arief Poyuono.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema.
Menurut Yohanis, tak ada beban yang dimunculkan dari penunjukan Ahok sebagai pimpinan di BUMN.
"Kalau dari aspek kerja teknokratis, kemunculan Pak Ahok ini tidak menjadi beban bagi Pak Jokowi atau bagi pemerintahan ini," terang Yohanis.
"Tetapi dari aspek politis oleh kelompok yang memang tidak suka pada Pak Ahok," sambungnya.
Yohanis menambahkan, dari segi kinerja, Ahok sangat memenuhi kualifikasi sebagai pimpinan BUMN.
Namun, disebutnya keributan terkait penunjukan Ahok di BUMN ini lebih dipengaruhi oleh unsur politik.
"Jadi bukan pada aspek kinerja seorang Basuki Tjahja Purnama dan rekam jejaknya, tetapi lebih karena alasan politis tertentu yang lebih dominan," ucapnya.
"Karena Pak Jokowi mengatakan tidak diragukan lagi kinerja seorang Basuki Tjahaja Purnama."(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)