Breaking News:

Ahok Jadi Bos Pertamina

Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Arya Sinulingga Ungkap Tantangan yang akan Dihadapi BTP

Staf khusus BUMN Arya Sinulingga menyebut tantangan yang akan dihadapi Ahok saat jadi Komisaris Utama Pertamina.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube KOMPASTV
Staf Khusus Arya Sinulingga beri pernyataan soal tugas Ahok sebagai Komisaris Utama 

TRIBUNWOW.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok dipastikan sebagai Komisaris Utama Pertamina, hal ini disampaikan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Staf khusus BUMN, Arya Sinulingga lalu menyampaikan tantangan yang akan dihadapi mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat memimpin perusahaan energi tersebut.

"Jadi tantangan terbesar Pak Ahok adalah, bagaimana melakukan pengawasan, mendorong direksi-direksi untuk bekerja cepat," ujar Arya dalam tayangan Kompas Petang di Kompas Tv, Jumat (22/11/2019).

Ahok Resmi Menjabat Komisaris Utama Pertamina, Erick Thohir Ungkap Bisa Langsung Kerja Hari Senin

Hal tersebut sesuai dengan peran Ahok sebagai Komisaris Utama yaitu melakukan pengawasan dan juga kontrol Pertamina ke sisi direksi.

Selain itu, sebagai komisaris, Ahok dikatakan Arya bertugas untuk menentukan keputusan rancangan direksi.

Arya lalu menyebut, pihaknya disebut tidak akan ikut campur dalam kepengurusan Ahok di Pertamina nanti.

"Kita serahkan pada temen-temen baik di komisaris maupun direksi untuk menangani masalah tersebut," ucap Arya Sinulingga.

Kementerian BUMN disebut Arya meyakini, Ahok dan seluruh jajaran direksi Pertamina dapat menyelesaikan hal tersebut.

Terkait dengan pro kontra di sejumlah kalangan terkait penunjukan Ahok sebagai pimpinan BUMN ini, Arya Sinulingga juga meminta seluruh pihak untuk menghentikan kegaduhan.

"Nggak ada gunanya juga heboh-heboh, ribut-ribut, kita perlu maju terus, nati gampanglah kalau Pak Ahok tidak sesuai dengan pemerintah pasti nanti akan dievaluasi," beber Arya.

Ahok dijadwalkan akan diperkenalkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Senin (25/11/2019) mendatang.

Jadi Bos Pertamina, Ini Rekam Jejak Ahok di Bidang Pertambangan, Punya Usaha tapi Ditutup Pemerintah

Pro Kontra Ahok Masuk BUMN

Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan tanggapannya soal penunjukan Ahok menjadi petinggi di perusahaan BUMN.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat diwawancara presenter Kompas TV Aiman Witjaksono dalam program Aiman di Kompas TV, Senin (18/11/2019).

Mulanya, Fahri Hamzah meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) transparan dalam penunjukan Ahok sebagai petinggi di BUMN.

Jika tidak, Fahri Hamzah menduga, pemerintah sedang melakukan agenda tersembunyi dengan memasukkan Ahok ke BUMN.

"Pertama, itu kritik kepada pemerintah dulu ya. Pemerintah itu ketika mau meletakkan orang apalagi di lembaga yang diasumsikan oleh publik itu sebagai sebagian dari institusi pelayanan publik paling tidak karena ada uang negara disitu," ujar Fahri Hamzah.

"Dia (pemerintah) harus menjelaskan apa yang akan dia lakukan, jangan sampai ada agenda tersembunyi, untuk memasukkan saudara Basuki. Karena dia enggak jelaskan," imbuh dia.

Politisi Partai Gelora itu meminta membuat klir masalah Ahok yang ditunjuk di BUMN.

Kendati demikian, Fahri Hamzah menilai Ahok cocok di BUMN karena perusahan pelat merah itu membutuhkan orang yang tegas dan keras seperti Ahok.

"Saya ingin pemerintah menjelaskan itu. Kalau soal talenta, saya termasuk menganggap yang mengatakan BUMN itu memerlukan saudara Ahok, karena ada beberapa institusi di BUMN itu yang memerlukan orang keras, orang tegas," ungkap Fahri Hamzah.

"Kalau itu dia (pemerintah) bikin clear, belalah sudara Basuki dengan terbuka. Saya akan bela kalau itu tidak ada kesalahan. Harus fair dong."

"Semua orang di Republik ini berhak mendapatkan hak-haknya. Gak boleh ada orang selama-lamanya kita siksa," lanjut dia.

Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Fahri Hamzah (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Menurutnya, masuknya Ahok ke BUMN tidak melanggar undang-undang yang berlaku.

"Clear, kalau semua itu semua clear, undang-undang itu membolehkan dia kenapa tidak, kenapa kita mesti menghalang-halangi orang yang punya hak untuk melakukannya," tegas Fahri Hamzah.

"Risiko politiknya akan diterima oleh Presiden, resiko politiknya akan diterima oleh menteri BUMN. Tidak populer. Dikritik orang. Itu memang risiko hari hari politisi," sambung dia.

Sementara itu, diberitakan TribunWow.com dari tayangan di kanal YouTube KOMPASTV, Sabtu (16/11/2019), Siti Zuhro menilai penunjukan Ahok sebagai pimpinan BUMN bermasalah.

"Secara tidak langsung Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) melakukan tasting the water ya, ketika disebutkan namanya Pak Ahok, langsung ada reaksi yang luar biasa baik dari media mainstream maupun media online maupun sosial media ya," ujar Siti.

Siti menilai, sosok Ahok masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.

Ia juga menyebut, pihaknya pernah mewanti-wanti Presiden Joko Widodo sebelum pelantikan kabinet untuk tidak memilih sosok yang dianggap dapat menjadi keributan di masyarakat.

"Padahal sejak awal bahkan sebelum pelantikan kabinet mohon untuk tidak merekrut siapapun yang bisa menjadi kontroversi maupun perdebatan di tengah masyarakat," tuturnya.

Analis Politik LIPI, Siti Zuhro
Analis Politik LIPI, Siti Zuhro (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Hal ini dimaksudkan agar dapat mendukung kinerja Jokowi selama lima tahun ke depan.

"Karena janjinya Pak Jokowi itu luar biasa, bagaimana visi ke depannya tentang lima hal yang penting itu kan, dan itu harusnya dilakukan dengan smooth," papar Siti.

"Tanpa harus ada energi lebih untuk menjelaskan kembali, karena salah pilih kabinet," imbuhnya.

Menurutnya Jokowi lebih baik menghindari hal tersebut agar memenuhi tujuannya di 2024.

"Untuk itu pemilihan pejabat publik itu harus super teliti, super akurat," ujar Siti.

Hal tersebut dilakukan supaya tidak menimbulkan percekcokan di tengah masyarakat.

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/Vintoko)

Tags:
Ahok Jadi Komisaris Utama PertaminaAhok Masuk BUMNBasuki Tjahaja Purnama (Ahok)PertaminaBUMN
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved