Breaking News:

Kabar Tokoh

PKS Sebut Banyak Musuh Anies Baswedan Manfaatkan Momen Penggusuran untuk Serang sang Gubernur

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin mengatakan banyak pihak yang mempolitisasi langkah Anies Baswedan melakukan penggusuran di Sunter

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Instagram @aniesbaswedan
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin mengatakan banyak pihak yang mempolitisasi langkah Anies Baswedan melakukan penggusuran di Sunter 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin mengatakan pendapatnya soal kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang melakukan penggusuran di Sunter.

Arifin mengatakan banyak pihak yang memanfaatkan momen penggusuran untuk menyerang Anies Baswedan.

Dikutip TribunWow.com dari kompas.com, Kamis (21/11/2019), Arifin menjelaskan penyerangan yang dilakukan terhadap Anies Baswedan karena motif tidak senang.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019)
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019) (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

 

Diperiksa soal Meme Joker Anies Baswedan, Ade Armando: Saya Ingin Jelaskan yang Lakukan Bukan Saya

"Ini kan hanya di politisasi saja oleh mereka-mereka yang enggak senang dengan gubernur," ujar dia di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).

Arifin mengatakan sangat mungkin kejadian penggusuran di Sunter dimanfaatkan oleh musuh-musuh politik Anies Baswedan untuk menjatuhkannya.

"Jadi bukan tidak mungkin ada politisasi untuk menyudutkan gubernur," tambahnya menjelaskan.

Arifin kemudian memberikan penjelasan soal penggusuran di Sunter.

Ia mengatakan penggusuran yang dilakukan di Sunter ditujukan untuk toko-toko barang bekas, bukan pemukiman warga.

Arifin mengatakan ada pihak yang memelintir informasi penggusuran di Sunter, sehingga seolah-olah yang digusur adalah pemukiman warga.

"Itu bukan warga situ, di sana cuma lapak-lapak untuk barang bekas saja. Enggak ada rumah tempat tinggal di situ. Ini kan ada LSM yang memanfaatkan saja," ujarnya.

Arifin juga menjelaskan, pemerintah tidak sertamerta menggusur.

Sebelumnya telah dilakukan musyawarah untuk perpindahan lokasi sebelum melakukan penggusuran.

"Kalau mereka mau pindah usaha akan dibantu, tempat tinggal juga sudah disiapkan di Marunda," kata Arifin.

Arifin mengaskan PKS akan terus mendukung Anies Baswedan karena ia tidak melihat adanya aturan yang dilanggar oleh Anies Baswedan.

"Kami tidak melihat Pak Anies tidak menepati janjinya. Makanya kami support beliau terus," tuturnya

Balas Politisi PDIP soal Janji Anies Baswedan Tak Menggusur, Pihak Gerindra: Warga Harusnya Mengerti

Keluh Kesah Korban Penggusuran di Sunter

Warga Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi korban penggusuran.

Seorang warga korban dari penggusuran tersebut, Sutiyo mengungkapkan perasaannya.

Hal itu diketahui melalui channel YouTube TalkShow tvOne pada Selasa (19/11/2019).

 Politisi PDIP Ungkit Lagi Janji Anies Baswedan pada Warga saat Kampanye: Bulan Madu Itu Hanya Mimpi

Sutiyo mengungkapkan, warga Sunter enggan pindah lantaran di sanalah mereka mencari uang sehari-hari.

Sutiyo menjelaskan, sehari-hari warga bekerja sebagai pengumpul barang bekas.

"Ya masalahnya kita masih bertahan di sini kita usahanya jujur aja bu lapak, lapak kita itu cari apa adanya untuk kita makan sehari-hari," ungkap Sutiyo.

Sutiyo menerangkan, warga akan kesulitan bekerja jika tinggal di rusun.

"Kalo dilokasikan di rumah susun, itu kita tidak mendagang dan tidak bisa berjualan seperti kayak gini ini. Ibu kan bisa melihat sendiri, dagangannya dagangan rosok."

"Kalau di rumah rusun itu kan hanya tempat tinggal dan untuk tempat tidur terkecuali kalau kami orang bekerja, berangkat jam delapan pagi pulang jam 4 sore terus tempat tinggal untuk tidur di sana bisa," jelasnya.

Apalagi, ia mengatakan mayoritas warga tidak memiliki keahlian lain selain mengumpulkan barang-barang bekas.

"Kalau di sini itu mayoritas itu lapak untuk besi tua ya sedapatnya, ya besi tua, ya plastik, ya botol Aqua dan lain-lainnya."

"Kalau untuk relokasi kan kerjaan yang lain itu jujur omong kayaknya enggak bisa, soalnya keahliannya dari nenek moyang, dari mbah-mbah Madura dulu pedagangnya seperti ini."

"Kalau misalkan dialihkan untuk berdagang lainnya terus terang buta enggak ada pengalaman untuk itu bu gitu," ujar Sutiyo panjang lebar.

 Tanggapi Anies yang Disebut Ingkar Janji karena Gusur Warga Sunter, Politisi PDIP: Cepat atau Lambat

Pria asal Solo, Jawa Tengah itu mengatakan, belum ada warga yang pindah meski digusur.

"Nggak ada bu, tetep bertahan di sini," lanjutnya.

Lantas dalam kesempatan tersebut, Sutiyo mengungkapkan dirinya sempat protes ke pemerintah.

Pasalnya, saat kampanye Gubernur DKI Jakarta 2017 silam, Anies Baswedan berjanji untuk tidak menggusur warganya.

"Waktu ke sana itu, ya kita punya peribahasanya kita punya pemimpin dan peribahasanya punya sesepuh waktu dia menyalonkan gubernur, dia datang ke kampung-kampung ke pelosok-pelosok ada dia janji katanya tidak ada pembongkaran," ucap Sutiyo.

"Kalau orang jual lapak-lapak ini kalau sudah ada dibenahkan, ditata," imbuhnya.

Saat ditemui ke kantor pemerintah Jakarta, Sutiyo mengatakan bahwa pemerintah awalnya berjanji tidak akan ada penggusuran.

"Terus kita ada jawaban secara lisan katanya tidak ada pembongkaran seperti itu," katanya.

Namun, berselang sekitar satu bulan penggusuran tiba-tiba dilakukan tanpa informasi terlebih dahulu.

"Terus tiba-tiba kurang lebih jarak satu bulan sudah tenang-tenang diam-diam ya sudah seperti itu saya kira tidak ada pembongkaran terus kurang lebih jarak satu bulan setengah seperti ini tanpa sepengetahuan sebelumnya," jelas Sutiyo.

Sutiyo menjelaskan, penggusuran itu terjadi pada pagi hari.

Sehingga, ia kaget sudah banyak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berada di daerah tempat tinggalnya.

"Nggak ada pemberitahuan, tiba-tiba jam enam sudah standby para aparat-aparat sudah standby saya jam enam pagi membeli untuk bubur anak aku udah penuh di situ, saya kaget ini mau ada apa," ujar dia.

 Tak Mau Jawab soal Penggusuran di Sunter, Anies Baswedan: Tanya ke Wali Kota Jakarta Utara Saja

Lihat videonya mulai menit ke-2:13:

 

(TribunWow.com/Anung Malik/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanPKSGubernur DKI JakartaPenggusuran di Sunter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved