Kabar Ibu Kota
Soal Penggusuran Warga Sunter, Politisi PDIP Ungkit Kampanye Anies Baswedan, Sentil Puisi Fadli Zon
Anggota DPRD DKI Jakarta, Johny Simanjuntak turut menanggapi soal penggusuran Warga Jalan Agung Perkasa VII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Terkait penggusuran, Johny Simanjuntak menilai warga DKI Jakarta pasti akan mengingat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Tetapi memang dalam pandangan masyarakat, dalam memori masyarakat bahwa di era kepemimpinan Gubernur kita ini tidak akan ada lagi penggusuran," dikutip TribunWow.com dari channel YouTube TalkShow tvOne pada Rabu (20/11/2019).
• Politisi PDIP Sebut Anies Baswedan Ingkar Janji, Pihak Gerindra Berikan Bantahannya: Miskomunikasi
Selain itu, Johny Simanjuntak kembali mengungkit bagaimana Mantan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon juga sempat membacakan sebuah puisi terkait penggusuran waktu mendukung Anies Baswedan dan wakilnya kala itu, Sandiaga Uno.
"Bahkan sudah ada, beredar di sosial media dan viral, bagaimana ketika Gubernur kita Pak Anies calon waktu itu bersama Pak Sandiaga Uno di samping Bung Fadli Zon."
Bung Fadli Zon membacakan sebuah puisi, puisi tentang masalah penggusuran," terang Johny.
Johny menyebut, kala itu Fadli Zon juga menyindir Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pada puisi itu, Jakarta saat dipimpin oleh Ahok erat kaitannya dengan penggusuran.
"Bagaimana Beliau menyampaikan bahwa di era kepemimpinan yang lalu identik dengan penggusuran," ujar Johny.
Selain itu, Johny juga mengungkit kembali janji-janji Anies yang pro rakyat.
"Dan Pak Gubernur waktu itu menyampaikan pesan-pesan dalam kampanye memainkan gagasan kesetaraan dan keadilan."
"Kan itu, sehingga tidak ada lagi misalnya katanya kita terlalu permisif, kita terlalu toleran pada orang kaya," katanya.
• Curhatan Warga Sunter, Digusur hingga Ungkit Janji Anies Baswedan: Peribahasanya Kita Punya Pemimpin
Tak sampai di sana, Johny mengungkit kembali bagaimana pada kampanye pemilihan gubernur 2017, Ahok sering diisukan pro asing.
"Bahkan diisukan pemimpin yang lalu itu hanya berpihak pada asing dan aseng."
"Sementera orang kita itu dikempet, beliau mengalihkan pada persoalan-persoalan seperti itu," ujar Johny.
Lihat videonya mulai menit ke-22:25:
Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Partai Gerindra, Inggard Joshua tidak setuju dengan ungkapan anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP, yang menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah ingkar janji.
Inggard Joshua membantah bahwa Anies Baswedan berjanji tidak akan menggusur.
• Curhatan Warga Sunter, Digusur hingga Ungkit Janji Anies Baswedan: Peribahasanya Kita Punya Pemimpin
Menurutnya saat ini ada kesalahpahaman antara warga dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Secara langsung saya tidak pernah mendengar hal itu, walaupun ada janji seperti itu mungkin saja miskomunikasi yang dilakukan," ujar Inggard.
"Tidak akan mungkin yang kawan saya katakan Pak Johny, memang Jakarta perlu ditata, dan penataan pasti ada yang artinya dipindahkan gitu," imbuhnya.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan penggusuran melainkan penataan.
"Saya enggak suka terkait menyangkut masalah istilah gusur, kalau gusur itu kan istilahnya liar gitu."
"Kita ini kan sebelum melakukan penataan kenapa penaataan," jelasnya.
Inggard menegaskan warga Sunter justru yang meminta untuk melakukan penataan.
Pasalnya, banyak warga di perumahan Sunter terganggu dengan masyarakat yang mendiami bantaran kali.
"Saya ulangi penataan karena penataan ini karena ada permintaan dari warga ada 721 warga di tempat situ, kita terganggu kehidupan kita karena mereka hidup di bantaran," ujar Inggard.
Apalagi, masyarakat di bantaran sungai itu membuka lapak yang aslinya bukan tempat untuk berjualan.
"Dan membuka lapak-lapak yang notabenenya itu adalah bukan daerah tempat untuk berdagang tapi tempat daerah untuk pemukiman," ungkap dia.
"Di samping itu juga sebagian besar dari penduduk yang ada di pedagang sana bukan asli penduduk sana pendatang," imbuh Inggard.
Sebagian besar warga Sunter bahkan sempat mengadu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan perbaikan jalan dan sebagainya.
Karena lebih banyak yang meminta penataan, maka pemerintah lebih memprioritaskan untuk melakukan relokasi.
• Politisi PDIP Ungkit Lagi Janji Anies Baswedan pada Warga saat Kampanye: Bulan Madu Itu Hanya Mimpi
"Ketika mereka mengadu ke Pemprov melalui masukan-masukkan untuk perbaikan jalan, saluran, itu tidak bisa dilakukan karena terganggu oleh masyarakat yang di sana."
"Tentu saja mana yang kita harus bela, yang 721 atau yang 62 KK," ujarnya.
Sehingga, Inggar meminta agar publik tidak menyalahkan satu pihak.
Namun, melihat dari sisi-sisi lain demi kepentingan bersama.
"Tentu hal-hal ini yang harus kita lihat secara objektif, jangan kita bicara subjektif."
"Ini baik dilakukan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan," ungkap dia. (TribunWow.com/Mariah Gipty)