Breaking News:

Kabar Tokoh

Iwan Fals: Ahok Ini Baru Diusulin Saja Sudah Geger Lagi, Ada Apa Ya?

Musisi Iwan Fals turut memberikan komentar soal Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masuk BUMN.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Kompas.com/Kristianto Purnomo
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan ditunjuk untuk memegang jabatan satu di antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

TRIBUNWOW.COM - Musisi Iwan Fals turut memberikan komentar soal Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masuk BUMN.

Dilansir TribunWow.com, Iwan Fals mulanya tampak mengunggah foto karikatur Ahok memegang kain pel, Selasa (19/11/2019).

Dalam foto tersebut, tampak narasi "Halo BUMN" dan "Sang Pendobrak".

 

Tolak Ahok Jadi Bos BUMN, Roy Suryo Skakmat Politisi PDIP soal Jokowi: Jangan Asal Bapak Senang

Tampak pula Ahok memakai pakaian berdasi namun memegang sejumlah perlatan bersih-bersih.

Seperti sikat, kain pel, selang air hingga ember berisi air.

Iwan Fals memberikan komentar dengan menuliskan emoji tertawa.

Pada unggahan selanjutnya, Iwan Fals meminta agar semua pihak mendoakan, agar kinerja Ahok, jika ditempatkan di BUMN, nantinya bisa beres.

"Yah kita doakan saja beres kerjanya, merah putih jadi tambah berkibar," tulis Iwan Fals.

Postingan Iwan Fals soal Ahok di BUMN
Postingan Iwan Fals soal Ahok di BUMN (Twitter/@iwanfals)

Selanjutnya, Iwan Fals mencuitkan pertanyaan tentang ramainya pro dan kontra masuknya Ahok ke BUMN.

Menurut Iwan Fals, nama Ahok baru diusulkan, namun sudah bisa membuat geger.

Ia pun bertanya-tanya mengapa demikian.

"...luar biasa Ahok ini baru diusulin aja udah geger lagi, ada apa ya...," tulis Iwan Fals .

Bahas Ahok di BUMN, Roy Suryo Sebut Erick Thohir Tambah Beban Jokowi, Politisi PKS: Mantap Pokoknya

 

Cuitan Iwan Fals soal Ahok masuk BUMN
Cuitan Iwan Fals soal Ahok masuk BUMN (Twitter/@iwanfals)

Penolakan Ahok Masuk BUMN

Diketahui, sejumlah tokoh dan organisasi dengan tegas menolak Ahok masuk ke BUMN.

Dikutip dari Tribunnews.com, tokoh tersebut di antaranya Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Novel Bamukmin.

Kemudian, Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, dan Serikat Pekerja Pertamina.

Dikutip dari KompasTV, Kamis (14/11/2019), Andre Rosiade mengaku keberatan jika Ahok masuk BUMN karena karakternya.

"Kita tahu karakter Pak Ahok meledak-ledak, nah harapan saya kalaupun akhirnya tetap diangkat, karena ini hak sepenuhnya hak menteri BUMN yang tidak bisa kita diintervensi," ujarnya.

Andre Rosiade menyerahkan keputusan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir.

Akan tetapi, ia memberikan peringatan kepada Ahok, jika nantinya duduk di kursi pimpinan BUMN.

"Harapan kita Pak Ahok bisa membawa kebaikan, bukan bikin kisruh memimpin BUMN," tutur Andre Rosiade.

"Jadi jangan diulangi lagi karakter yang kurang baik, waktu memimpin DKI (Jakarta) dengan petantang-petenteng, memaki," sambungnya.

Senada dengan Andre Rosiade, Said Didu juga menolak Ahok masuk BUMN karena karakternya.

"Dicoba dulu di komisaris. Apakah ada perubahan karakter di beliau," katanya, dikutip dari KompasTV, Minggu (17/11/2019).

"Saya selama ini yang publik tau, beliau suka membentak, merasa paling benar," ungkapnya.

Hal berbeda disampaikan oleh Novel Bamukmin.

Menurutnya, sejumlah pihak memang sudah keberatan Ahok menjadi bos BUMN.

Sehingga pemerintah harus mengambil sikap.

"BUMN jelas milik negara untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga, kalau sudah rakyat menolak (pemerintah,-red) untuk segera menarik sikapnya untuk menjadikan Ahok sebagai pimpinan di BUMN," ucap Novel, saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (17/11/2019).

Novel Bamukmin bahkan menyebut jika dipaksakan, pengangatan Ahok sebagai bos BUMN bisa mengancam keutuhan bangsa.

"Karena, kalau dipaksakan sangat mengancam keutuhan bangsa dan anjloknya ekonomi bangsa," bebernya.

Menurut Novel Bamukmin, pimpinan BUMN tidak boleh diisi oleh sembarang orang.

"Tidak boleh dipimpin oleh orang sembarangan, apalagi Ahok dengan perangai buruk bisa menggangu etos kerja dan masih banyak kasus yang diduga terlibat korupsi di berbagai bidang," katanya.

"Nah, ini yang menjadi ganjalan berat untuk Ahok memimpin di BUMN," imbuh Novel Bamukmin.

Alasan serupa juga dikemukakan oleh Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, Ahok merupakan tokoh bermasalah dan kontroversial, sehingga tak perlu dimasukkan ke BUMN.

"Sebetulnya sih sederhana, Ahok punya banyak kasus keuangan," tutur Rizal Ramli dikutip TribunWow.com dari Talk Show tv One pada Minggu (18/11/2019).

Debat Marwan Batubara dan Immanuel soal Ahok Masuk BUMN, Singgung Kasus di KPK hingga Dahlan Iskan

 

Mantan Menko Maritim Rizal Ramli kritisi langkah Presiden RI Joko Widodo terkait wacana jadikan Ahok bos BUMN. Rizal sebut Ahok hanya akan buat onar
Mantan Menko Maritim Rizal Ramli kritisi langkah Presiden RI Joko Widodo terkait wacana jadikan Ahok bos BUMN. Rizal sebut Ahok hanya akan buat onar (YouTube Talk Show tvOne)

Rizal Ramli kemudian memberikan beberapa kasus terkait Ahok.

"Pembelian Rumah Sakit Sumber Waras, beli tanah Cingkareng dari DKI, kasus Trans Bus itu yang importer Tiongkok," ujarnya.

"Kasus-kasus itu menunjukkan dia tidak biasa dengan Good Goverment," imbuh Rizal Ramli.

Rizal Ramli juga menyinggung soal perpecahan masyarakat saat Pilkada DKI 2016.

Menurutnya, Jokowi hanya akan menciptakan masalah baru jika memasukkan Ahok di BUMN.

Sementara itu, Serikat Pekerja Pertamina menolak Ahok karena beberapa alasan.

Dikutip dari Tribunnews, dalam spanduk penolakan mereka, tertulis soal figur Ahok yang dianggap tukang bikin gaduh.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumilar membenarkan ‎Serikat Pekerja Pertamina telah membentangkan spanduk penolakan tersebut. 

"Milih Figur Tukang Gaduh, Bersiaplah Pertamina Segera Runtuh!

Pertamina Tetap Wajib Utuh, Tolak Siapapun Yang Suka Bikin Rusuh.

Pertamina Bukan Sarang Koruptor, Bukan Juga Tempat Orang Tak Terpuji & Mulut Kotor.

Pertamina Menjulang-Rakyat Senang Pemberang Datang-Kita Perang!!!

Berkali-Kali Ganti Direksi Kami Tak Peduli, Tapi Kedatangan Biang Kekacauan Jadi Musuh Kami!!!" tulis mereka di spanduk.

Spanduk penolakan Ahok masuk Pertamina
Spanduk penolakan Ahok masuk Pertamina (Tribunnews.com/Instagram ariegoem)

Pengamat Sebut Penolakan Ahok Politis

Dikutip dari Kompas.com, Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman memberi tanggapan soal penolakan terhadap Ahok.

Menurutnya, penolakan Ahok masuk BUMN atau jadi Dirut Pertamina sangatlah politis.

“Alasannya sangat politis menolak karena Ahok bahasanya kasar dan bikin heboh di Pertamina," kata Ferdy, Selasa (19/11/2019).

"Alasan seperti ini yang selalu dipakai para penolak Ahok, bahasanya yang cenderung kasar dan keras selalu diangkat agar mempengaruhi opini publik."

Selain itu, menurutnya rekam jejak Ahok yang suka marah-marah saat pimpin DKI Jakarta juga menjadi sorotan pihak yang menolak Ahok.

“Ahok itu paham aturan, setiap kebijakan yang diambil di DKI-Jakarta selalu mengikuti aturan," ungkapnya.

"Jika ditempatkan menjadi Direktur Utama Pertamina saya kira Ahok akan sangat paham di mana dia akan diam dan kapan dia akan berbicara lantang."

"Ketika terkait masalah korporasi dan strategi bisnis, saya kira Ahok akan menjaga cara bicara, jangan sampai strategi bisnisnya diketahui lawan bisnisnya,” tambahnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Tags:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)Iwan FalsBadan Usaha Milik Negara (BUMN)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved