Terkini Nasional
Tanggapan MUI soal Kasus Dugaan Penistaan Agama oleh Sukmawati Soekarnoputri: Harus Tabayyun
Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menanggapi terkait dengan kegaduhan yang ditimbulkan pasca beredarnya video pernyataan Sukmawati Soekarnoputri.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi terkait polemik pernyataan Sukmawati Soekarnoputri, yang diduga menistakan agama.
Dilansir TribunWow.com, hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Hukum MUI, Ikhsan Abdullah dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (18/11/2019).
Menurutnya, dalam kasus ini semua pihak harus mengedepankan proses pendekatan dan penggalian fakta.
• Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama, Sukmawati Soekarnoputri: Saya Bukan Mengarang
• Sukmawati Soekarnoputri Mengaku Dirugikan atas Dugaan Penistaan Agama: Kata-kata Saya Diedit
"Nah untuk menanggapi Ibu Sukma, saya pikir kan selayaknya harus tabayun," ujar Ikhsan.
"Apakah benar, Ibu Sukma menyatakan seperti itu, sebagaimana yang ada di video, kita tidak boleh menghukumnya," imbuhnya.
Ikhsan juga menyebut di era sekarang, dalam menerima informasi utamanya lewat video yang beredar di media sosial, harus dipastikan betul kevalidannya.
"Karena saat ini agak sulit menentukan mana video yang benar dan yang terpotong, maka harus dilakukan penelitian secara mendalam dengan kemajuan teknologi," tuturnya.
Sebelumnya Ikhsan juga menyatakan jika MUI akan melakukan rapat pimpinan rutin pada Selasa (19/11/2019).
Namun, ia belum dapat memastikan terkait bahasan mengenai pernyataan Sukmawati dalam rapat tersebut.
Mengenai kegaduhan seperti ini, menurut Ikhsan peran dan fungsi ulama sangat dibutuhkan agar persoalan tak menjadi makin panas.
"Kalau ada kegaduhan semacam ini, maka fungsi dan peran ulama untuk dapat menentramkan, mendinginkan suasana."
"Agar suasana keharmonisan dapat terjaga dengan baik, kondusifitas masyarakat dapat terjaga dengan baik," tutur Ikhsan.
• Tanggapan Novel Bamukmin dan PWNU soal Dugaan Penistaan Agama oleh Sukmawati Soekarnoputri
Lihat video berikut ini pada menit ke 3.30:
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan, pernyataan Sukmawati yang membandingkan antara Nabi Muhammad SAW dengan Presiden Soekarno merupakan sebuah kekeliruan.
Helmy menilai hal tersebut dapat memunculkan kesalahpahaman di kalangan umat Islam.
"Pernyataan Sukmawati dalam forum tersebut sangat tidak tepat dan keliru besar. Pernyataan itu tidak kontekstual, dan tidak ada manfaatnya sama sekali," kata Helmy seperti yang dikutip dari Tribunnews, Senin (18/11/2019).
Dia mengatakan dua sosok tersebut tidak dapat dibandingkan karena tidak sepadan.