Breaking News:

Terkini Daerah

Kontraktor Korban Penembakan Anak Bupati Majalengka Sepakat Damai, Irfan Nur Alam Bebas?

Panji Pamungkas, kontraktor yang ditembak anak Bupati Majalengka, Irfan Nur Alam sepakat damai.

Penulis: Laila N
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Polisi melakukan olah TKP penembakan di Majalengka. 

TRIBUNWOW.COM - Panji Pamungkas, kontraktor yang ditembak anak Bupati Majalengka, Irfan Nur Alam sepakat damai.

Dilansir TribunWow.com dari tayang KompasTV, Sabtu (16/11/2019), Panji akhirnya mencabut laporannya terhadap Irfan Nur Alam.

Panji menuturkan bahwa penembakan yang dilakukan oleh Irfan Nur Alam hanyalah kesalahpahaman saja.

Anak Bupati Majalengka, Irfan Nur Alam yang Tembak Orang Akhirnya Ditahan, Ini Faktanya

"Menyatakan damai dengan pihak Irfan," ujar Panji.

Hal senada juga disampaikan oleh kuasa hukum Irfan, Dadan Taufik.

"Alhamdulillah sudah terjadi kesepakatan damai, antara klien kami dengan Saudara Panji," ujar Dadan.

"Mudah-mudahan itu menjadi pertimbangan penyidik dalam proses ini, karena ini kan sudah masuk tahap penyidikan," sambungnya.

Meski demikian, Polres Majalengka mengatakan tetap memproses kasus penembakan tersebut, dan masih menahan Irfan Nur Alam.

Diketahui, Irfan Nur Alam telah ditahan sejak Sabtu (16/11/2019) dini hari, setelah diperiksa.

"Sampai dengan saat ini, Polres Majalengka belum secara resmi menerima pencabutan laporan dari korban, juga perdamaian dari kedua belah pihak," ujar Kapolres Majalengka, AKPB Mariyono.

"Polres Majalengka dalam memproses ini tidak ada bagi kami istilah diskriminatif."

"Semua sama di mata hukum."

"Dan dalam prosesnya kita selalu berpedoman pada asas manfaat, keadilan, dan asas persamaan di muka hukum," sambungnya.

Irfan Nur Alam, Anak Bupati Majalengka yang Tembak Kontraktor Ditetapkan sebagai Tersangka

AKBP Mariyono juga mengaku sudah mendengar adanya kesepakatan damai.

Selain itu, ia juga mendengar bahwa pihak keluarga Irfan Nur Alam akan mengajukan penangguhan penahanan.

Akan tetapi, pihaknya menegaskan belum menerima semua surat tersebut.

Lebih lanjut, apabila pihaknya telah menerima surat damai dan permohonan penangguhan penahanan, kepolisian masih akan melakukan gelar perkara.

"Nanti pada saat surat kami terima, kami akan melakukan gelar perkara terhadap permasalahan tersebut," ungkap AKBP Mariyono.

AKPB Mariyono juga menyinggung soal kasus kepemilikan senjata api Irfan Nur Alam.

"Kasus kepemilikan senjata api ini adalah murni tindak pidana, jadi walau itu (surat laporan) dicabut, itu kasusnya tetap berproses," kata dia.

AKBP Mariyono juga menegaskan bahwa hingga kini Irfan Nur Alam masih akan tetap ditahan hingga 20 hari ke depan, terhitung sejak Sabtu, guna kelengkapan penyidikan.

Pembawa acara kemudian menanyakan soal pemeriksaan kasus anak bupati Majalengka yang terkesan digelar tertutup.

"Apakah gara-gara anak bupati, kemudian ditutup-tutupi Pak," tanya pembawa acara.

Menanggapi hal itu, AKBP Mariyono mengatakan bahwa pihaknya tetap profesional.

Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menggelar semua barang bukti ketika jumpa pers.

"Kemudian kami akan membawa tersangka untuk press rilis kami, kemudian yang bersangkutan menyatakan tidak enak badan," ujarnya.

"Sampai diperiksa malam hari, kurang enak badan, dan menyampaikan keberatan untuk mengikuti press rilis tadi."

"Kami menghargai dan itu hak daripada tersangka," sambungnya.

Simak selengkapnya dalam video di bawah ini mulai menit awal:

Kronologi Kasus

Dikutip dari Kompas.com, Panji Pamungkas mengungkap detik-detik penembakan yang ia alami.

Panji menyebut penembakan dan pengeroyokan terhadapnya terjadi di di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu (10/11/2019) malam.

Saat itu Panji dan 12 orang pegawai perusahaan kontraktor datang ke Majalengka untuk menagih uang proyek.

"Tepatnya magrib kita mengadakan salat berjamaah dulu di sana," tutur Panji di Bandung, Selasa (12/11/2019).

Setelah itu, pukul 19.30, Panji diminta menunggu di sebuah ruko.

Akan tetapi, pihak Pemkab Majalengka tak kunjung datang.

Panji Ungkap Detik-detik Ditembak Anak Bupati Majalengka: Saya Dirangkul IN yang Menenteng Senpinya

"Kita tunggu cukup lama di sana sampai jam 22.00 WIB, saya sudah ketiduran di dalam mobil, belum terjadi apa-apa," ungkapnya.

Panji mengaku terbangun karena mendengar suara tembakan, pada pukul 23.30 WIB.

"Pas saya bangun saya lihat ternyata ada penuh kisaran 30-40 orangnya bapak IN yang sudah terjadi pengeroyokan terhadap pegawai saya," bebernya.

"Yang menjadi korban tiga."

"Itu pegawai sekaligus adik dan kakak saya."

Panji Kusuma jadi korvan penembakan oknum ASN Pemkab Majalengka yang disebut anak kedua dari Bupati Majalengka.
Panji Kusuma jadi korvan penembakan oknum ASN Pemkab Majalengka yang disebut anak kedua dari Bupati Majalengka. (KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)

Panji pun kemudian dibawa keluar secara paksa, diintimidasi dan ditembak.

Meski akhirnya diberi uang Rp 500 juta untuk pembayaran utang proyek, Panji terluka dan langsung ke rumah sakit.

"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak," kata Panji.

"Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya."

"Dari situ saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke polres untuk bikin laporan."

"Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar tapi setelah terjadi penembakan," imbuhnya.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Tags:
Majalengka
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved