Breaking News:

Kabinet Jokowi

Rekam Jejak Ahok yang Digadang Jadi Bos BUMN, Pernah Punya Usaha tapi Ditutup Pemerintah

Rekam jejak mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok saat ini sedang ramai diperbincangkan oleh publik, setelah disebut akan mengisi jabatan di BUMN.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNJATIM.COM
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. 

TRIBUNWOW.COM - Rekam jejak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok saat ini sedang ramai diperbincangkan oleh publik, setelah disebut akan mengisi jabatan puncak di BUMN.

Dilansir TribunWow.com, selepas kuliah, Ahok medirikan sebuah perusahaan berbentuk CV yang bergerak di bidang pertambangan pada 1989.

Hal ini seperti yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas Tv, Jumat (15/11/2019).

 

Polemik Ahok Jadi Bos BUMN, Rentan Timbulkan Persoalan hingga Positive Thinking Sandiaga Uno

Tiga tahun berselang, ia mendirikan PT Nurindra Ekapersada.

Tak berhenti sampai di situ, Ahok melebarkan sayapnya di bidang usaha dengan mendirikan Pabrik Gravel Pack Sand di Belitung Timur.

Sayang usahanya terhenti akibat ditutup pemerintah.

Ayah tiga anak ini mengaku ada oknum dari Kementerian Kehutanan, yang menerbitkan sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya itu.

Ahok kemudian mencoba peruntungannya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD kabupaten Belitung Timur.

Partai Perhimpunan Indonesia Baru jadi pelabuhan pertamanya di dunia politik.

Ahok menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur hanya selama satu tahun, hal ini dikarenakan ia mencalonkan diri menjadi Bupati Belitung Timur dan menang pada 2005.

Perjalanan karier politik Ahok
Perjalanan karier politik Ahok (YouTube KOMPASTV)

Empat tahun berselang, pria kelahiran Belitung ini kembali menjadi anggota legislatif.

Kali ini ia masuk Partai Golkar dan berhasil menjadi anggota DPR RI.

Karier politiknya mulai menanjak saat Joko Widodo (Jokowi) mengajaknya berduet pada pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Mereka pun berhasil mengalahkan sang petahana, Fauzi Bowo.

Ahok menjabat wakil gubernur hanya dua tahun saja, karena Jokowi terpilih sebagai presiden pada 2014.

Dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden, secara otomatis Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menyelesaikan periodenya bersama Jokowi.

Pada masa kepemimpinannya, Jakarta mengalami banyak perubahan.

Paling disorot adalah saat Ahok mengubah kawasan lokalisasi Kalijodo menjadi taman terbuka untuk masyarakat.

Pilkada DKI 2017, bersama dengan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat, Ahok kembali mencalonkan diri sebagai pimpinan rakyat DKI Jakarta.

Sayang, langkahnya terhenti pada putaran kedua Pilkada DKI.

Ia berhasil dikalahkan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Tak hanya itu, Ahok juga tersandung masalah penistaan agama yang dituduhkan padanya.

Hakim lalu memvonisnya dengan kurungan dua tahun penjara.

Waketum Gerindra Arief Poyuono Sebut Ahok Cocok di PLN: Jangan Sampai PLN Byar Pet Lagi

Selepas dari penjara, Ahok kemudian menikah dengan Puput Nastiti Devi.

Ahok juga menjadi pembicara dalam berbagai acara, bahkan kerap diundang ke berbagai negara.

Meski begitu, ternyata Ahok masih memiliki hasrat di dunia politik.

Hal ini ditunjukkannya dengan menjadi kader PDIP pada Februari 2019.

Menjelang akhir tahun, kabar mengejutkan datang darinya.

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuknya sebagai pimpinan BUMN.

Ahok terlihat menemui Menteri BUMN, Erick Thohir di Kementerian BUMN pada Rabu (13/11/2019).

Dalam pertemuan selama 1,5 jam itu Ahok mengaku membicarakan tentang perusahaan BUMN.

"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.

Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini enggan menjelaskan lebih jauh mengenai posisi yang kan diembannya nanti.

"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok.

Mengenai kabar penunjukkan Ahok ini juga dibenarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menilai kemampuan dan kinerja Ahok telah terbukti dengan baik.

"Kita tahu kinerjanya," ucap Jokowi seperti yang dilansir dari tayangan YouTube KompasTv, Kamis (14/11/2019).

Ia juga mengatakan, saat ini Ahok sedang menjalani proses seleksi.

"Inikan masih proses seleksi," katanya.

Saat ditanya mengenai perusahaan yang kan ditempati Ahok nanti di BUMN, Jokowi enggan menjelaskan lebih rinci.

"Ya nanti coba dilihat," jawabnya singkat.

Ketika kembali ditanya mengenai kemungkinan dua jabatan yang akan diemban Ahok saat di BUMN yaitu komisaris atau direksi, Jokowi tidak memberi jawaban pasti.

"Bisa dua-duanya, tapi pakai proses seleksi dan masih dalam proses," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan ia memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos di salah satu BUMN.

Ia menyebutkan, Ahok dapat menjadi sosok pendobrak yang dibutuhkan perusahaan pelat merah.

"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak."

"Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang."

"Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Ia meminta wartawan dan publik bersabar.

Menurut dia, kejelasan mengenai posisi Ahok di BUMN akan diketahui pada awal Desember mendatang.

Latar Belakang Pendidikan

Tak banyak yang tahu, ternyata Ahok adalah lulusan Teknik Geologi.

Dilansir TribunWow dari laman ahok.org, Sabtu (16/11/2019), disebutkan almamater dari mantan Bupati Belitung Timur ini.

Dalam laman tersebut, dituliskan Ahok berkuliah di Universitas Trisakti.

Tepatnya di Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral pada 1989.

Ahok menghabiskan masa anak-anak dan remajanya di kampung halamannya di Kabupaten Belitung Timur.

Ia pun menempuh pendidikan dasar dan menengah pertamanya di sana.

Tercatat Ahok pernah bersekolah di SD Negeri III Gantung, Belitung Timur pada 1977.

Selepas itu, Ahok bersekolah di SMP Negeri I Gantung, Belitung Timur pada 1981.

Pada saat SMA, ia berpindah ke ibu kota.

Ayah dari Nicholas ini lalu bersekolah di SMAK III PKSD Jakarta.

Lihat video selengkapnya:

 (TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Erick Thohir
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved