Breaking News:

Ledakan Bom di Polrestabes Medan

Mahfud MD Enggan Disebut Kecolongan soal Bom di Polrestabes Medan, PPP: Ini Bukan Main-main

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi buka suara soal pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi buka suara tentang om bunuh diri di Polrestabes Medan 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi buka suara soal pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Acmad Baidowi menyoroti tentang ucapan Mahfud MD yang mengaku keberatan jika pemerintah disebut kecolongan atas kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Melalui acara Mata Najwa, Rabu (13/11/2019), Acmad Baidowi memberikan bantahannya.

 

Narasumber Soroti Usia Pelaku Bom Bunuh Diri, Najwa Shihab: 72 Bidadari yang Ditawarkan

Pengamat Soroti Bom di Polrestabes Medan, Ungkap Kesamaan dengan Penusukan Wiranto, Balas Dendam?

Menurutnya, publik justru dbuat bertanya-tanya jika pemerintah tak mau disalahkan atas kasus bom bunuh diri tersebut.

"Kalau pemerintah mengatakan itu bukan kecolongan ya kita justru bertanya-tanya," terang Achmad Baidowi.

Lantas, Achmad Baidowi menyinggung soal kasus penyerangan terhadap mantan Menko Polhukam Wiranto.

"Ini yang diserang institusi negara, simbol negara, enggak butuh waktu lama, pertama dari kejadian Pak Wiranto, simbol Menko Polhukam, orang nomor tiga loh di negeri ini," jelas Achmad Baidowi.

Lebih lanjut, Achmad Baidowi menyoroti tentang hasil penyelidikan yang menyebut pelaku bom bunuh diri itu telah diperiksa dua kali sebelum memasuki Polrestabes Medan.

"Hari ini kepolisian, apalagi tadi disampaikan berdasarkan penyidikan dari kepolisian sempat diperiksa dua kali tapi bisa lolos, emang enggak ada alat pendeteksi di situ?," tanya Achmad Baidowi.

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi (Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab)

Terkait meledaknya bom bunuh diri di kantor polisi, Achmad Baidowi lantas mempertanyakan keamanan di lingkungan masyarakat.

"Ini polisi loh, kalau kantor polisinya saja tidak aman, orang yang sudah diperiksa dua kali kok bisa lolos, bagaimana dengan ditempat-tempat yang lain?," ucap Achmad Baidowi.

Ia juga menyebut bom bunuh diri di kantor polisi tersebut kini menjadi sorotan dunia.

"Maka jangan salah ketika fenomena itu menjadi sorotan dunia," terang Achmad Baidowi.

"Ini bukan main-main, beda misalkan bom meledak di pasar, itu kita tidak bisa mendeteksi siapapun."

Detik-detik Pelaku Bom Bunuh Diri Masuk ke Polrestabes Medan, Mengaku Ingin Membuat SKCK

Soal Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Mahfud MD: Masyarakat Jangan Selalu Nyinyir ke Pemerintah

Lantas, ia menyoroti tentang pemerintah yang disebut Mahfud MD tak mau dinilai kecolongan atas kasus ini.

"Yang berikutnya adalah kalau kami mengkritisi pemerintah, ya memang kecolongan," ungkapnya.

"Karena kenapa? Pemerintah ini bukan tidak punya alat-alat yang canggih."

"Apalagi dikaitkan dengan fenomena internasional ada seruan, kan sudah bisa dideteksi, wong  (orang -red) sadap menyadap itu bisa," sambungnya.

Ia pun meminta keberanian pemerintah untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan terhadap aksi terorisme.

"Dan sebenarnya gini, perlu keberanian dari peemrintah melakukan tindakan pencegahan, sekiranya itu potensinya sangat kuat berbuat destruktif apalagi sampai meledakkan bom seperti itu harus dicegah dari awal," terangnya.

"Ini kemarin undang-undang terorisme kan sudah kita revisi lah ya, dan tidak boleh lagi ke depan ini dijadikan keragu-raguan pemerintah."

Simak video berikut ini menit 11.42:

Mahfud MD Enggan Disebut Kecolongan

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan komentarnya terkait bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Mahfud MD menyebut bom bunuh diri tersebut merupakan bentuk trorisme yang harus segera diberantas.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (13/11/2019), Mahfud MD enggan disebut pihaknya kecolongan.

Sebab, menurutnya tindakan terorisme pasti akan selalu ada.

"Enggak (kecolongan) lah. Memang teroris itu selalu nyolong," ucap Mahfud MD, Rabu (13/11/2019).

Mahfud MD menyatakan, pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan terkait kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan tersebut.

Ia menyebut pihak kepolisian harus mengusut tuntas pelaku dan motif tindakan terorisme tersebut.

"Kita juga (aksi terorisme) di Medan jaringannya harus dicari," jelas Mahfud MD.

"Bukan hanya satu korban dan mencari yang satu itu dan itu tugas negara untuk hadir di situ."

Soal Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Mahfud MD: Masyarakat Jangan Selalu Nyinyir ke Pemerintah

6 Orang Terluka akibat Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Masyarakat Umum juga Jadi Korban

Lebih lanjut, Mahfud MD mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus melakukan upaya pemerantasan tindakan terorisme yang meresahkan masyarakat.

Sebab, jika tidak, aksi terorisme akan semakin merajalela dan makin banyak menelan korban.

Mahfud MD mengklaim bahwa pihaknya tak hanya akan mengambil tindakan hukum atas kasus terorisme, namun juga upaya pencegahan.

Tindakan pencegahan itu disebutnya akan dilakukan bersama-sama dengan badan intelijen.

Lantas, Mahfud MD menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi tindakan terorisme.

Terlebih jika aksi terorisme tersebut menyebabkan banyak korban.

"Jangan sampai menunggu korban. Kita sudah mati-matian jangan sampai menunggu korban," jelas Mahfud MD.

"Coba kalau nunggu korban jatuh, mungkin sudah banyak peristiwa terjadi."

(TribunWow.com)

Tags:
LombokInstagramViralFenomena Alam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved