Breaking News:

Terkini Daerah

Kata Ibu Kos soal Pasutri Terduga Teroris di Cianjur, Baru Tinggal Dua Minggu dan Minim Bicara

Ibu kos Imas Masitoh mengatakan pasutri terduga teroris yang tinggal di kontrakannya baru tinggal selama dua pekan dan jarang berkomunikasi

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TribunJabar.id (istimewa)
Ibu kos Imas Masitoh mengatakan pasutri terduga teroris yang tinggal di kontrakannya baru tinggal selama dua pekan dan jarang berkomunikasi 

TRIBUNWOW.COM - Ibu kos Imas Masitoh (32) tempat pasutri terduga teroris mengontrak, memberikan keterangannya soal DS (24) dan DK (25).

Diketahui, DS sempat tinggal di kawasan Cibodas, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Imas mengatakan pasutri tersebut baru saja tinggal di kontrakannya selama dua minggu.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Kamis (14/11/2019), Imas mulanya menceritakan dirinya sempat dipeluk oleh DK.

Imas mengatakan saat DK menyerahkan kunci kontrakan ke dirinya, DK meminta Imas doa.

DK juga mengatakan dirinya dituduh teroris dan ditangkap oleh Densus 88.

"Dia memeluk saya minta doa saat menyerahkan kunci kamar tadi. Dia bilang doakan saya ya bu, saya dibilang teroris, katanya begitu tadi," kata Imas.

Selama DS dan DK tinggal di sana, Imas belum pernah melihat anak dari suami istri tersebut.

Ia menyimpulkan DS dan DK belum memiliki anak.

Imas juga bercerita bagaimana pasutri tersebut jarang berkomunikasi, hanya berbicara seperlunya saja.

"Saya melihat dia belum punya anak, orangnya jarang berkomunikasi," ujar Imas.

Imas tidak menyangka DS dan DK yang mengontrak di kontrakannya tertangkap atas dugaan terlibat jaringan teroris.

"Mereka mengontrak Rp 250 ribu perbulan, saya juga tak curiga terlibat teroris, yang saya ingat tadi dia sempat memeluk saya sebelum dibawa Polwan dan polisi," katanya.

Imas menyampaikan kepada TribunJabar.id, keduanya baru mengontrak di tempatnya semenjak akhir Oktober lalu, dan baru dua pekan tinggal di situ.

Saat dilakukan penggerebekan, Imas mengaku kaget karena banyak polisi yang datang ke kontrakan miliknya, tempat di mana DK tinggal.

"Sangat kaget tadi tiba-tiba datang polisi banyak, saya bilang ada apa Pak, Pak polisi hanya menunjukan telunjuk di bibirnya meminta saya untuk diam saja," ujar Imas.

DK Sempat Berontak

Selang dua jam DS diamankan oleh Densus 88, istri DS, DK ditangkap di kontrakannya.

Dilansir dari TribunJabar.id, Kamis (14/11/2019), Ketua RT 03/01, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten CianjurUre Suryadi (42), mengatakan penangkapan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.

Ure mengakui dirinya diminta polisi untuk membantu dalam melakukan penggeledahan di lokasi.

DK, Istri terduga teroris sempat berontak saat diamankan Densus 88
DK, Istri terduga teroris sempat berontak saat diamankan Densus 88 (Ferri Amiril Mukminin/Tribun Jabar)

"Tadi polisi datang minta ditemani mau menggeledah pukul 10.00 WIB, suaminya lebih pagi ditangkap," ujar Ure ditemui di lokasi penangkapan, Kamis (14/11/2019).

DK melakukan perlawanan saat diamankan oleh polisi.

Ure mengatakan saat dibawa ke luar kontrakan, terduga teroris DK nampak berdebat dengan anggota kepolisian.

"Tadi sampai di luar kontrakan juga sempat berdebat ," jelas Ure.

Ure mengatakan ia sempat mendengar DK mengancam polisi.

"Ia melawan dengan kata kata 'awas kalau tak terbukti, awas kalau tak terbukti', itu kata-kata yang saya ingat," ujar Ure.

Selain kata-kata tersebut, Ure juga mendengar kata-kata lain dari DK.

Ure mendengar DK berkata 'Apa buktinya saya bawa bom,' tutur Ure mengutip perkataan DK.

Hingga kini belum diketahui apakah dua pasutri tersebut terlibat dengan kasus bom bunuh diri di Medan.

Bom Bunuh Diri Medan 

Mabes Polri melakukan konferensi pers terkait bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Dalam tayangan YouTube Kompas Tv, Rabu (13/11/2019), Polri mengonfirmasi jumlah korban akibat ledakan tersebut.

Menurut penuturan Karopenmas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, korban berjumlah enam orang.

 Setelah Bom di Polrestabes Medan, Polda Kalbar Perketat Pengamanan: Ojol Tak Dapat Masuk ke Markas

"Kejadian ledakan yang dilakukan oleh seseorang yang dugaan sementara melakukan suicide bomber, mengakibatkan ada enam orang mengalami luka, empat orang anggota Polri, satu adalah pekerja harian lepas, dan satu masyarakat," ujar Dedi.

Selain mengakibatkan korban luka, ledakan tersebut juga mengakibatkan kendaraan yang berada di dekat ledakan juga ikut rusak.

"Ada empat kendaraan yang ikut mengalami kerusakan, ada tiga kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi,"

Dedi juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan investigasi lebih lanjut.

"Tim Densus 88 bersama Inafis dan Labfor melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP), untuk betul-betul memastikan identitas pelaku," ujar Dedi.

"Dengan teknologi yang dimiliki oleh Tim Inafis, apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik, dan apabila pelaku ini memiliki e-ktp, maka databasenya akan terkoneksi dengan database di Dukcapil," lanjutnya.

Selanjutnya, serpihan-serpihan dari ledakan bom ini akan dibawa ke laboratorium forensik untuk diuji lebih lanjut.

Hal ini untuk mengetahui jenis bom yang digunakan terduga pelaku.

Hingga saat ini, Polri masih menyelidiki jaringan teroris yang terafialisasi dengan pelaku.

Dedi juga melaporkan kondisi terakhir Polrestabes Medan pasca ledakan.

"Untuk situasi dan kondisi di Mapolrestabes Medan sudah dapat dikendalikan oleh aparat keamanan, dan sudah kondusif, kemudian dilakukan penjagaaan pengamanan oleh temen-temen dari Brimob," pungkasnya.

 Bom Bunuh Diri Guncangkan Polrestabes Medan, Mahfud MD Enggan Disebut Kecolongan: Sudah Mati-matian

Setelah terjadi insiden ledakan bom di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi, area di sekitar Polrestabes Medan disterilkan oleh pihak kepolisian.

Dilansir dari tayangan Breaking News Kompas Tv, Rabu (13/11/2019), terlihat sejumlah personel kepolisian berjaga di sekitar Polrestabes Medan.

Jurnalis Kompas Tv Ferry Irawan melaporkan pasca insiden ini, penjagaan ketat tak hanya diberlakukan di Polrestabes Medan saja, tetapi juga seluruh kantor polisi di wilayah Sumatera Utara.

Untuk penjagaan di Polrestabes Medan sendiri, dilakukan buka tutup portal oleh petugas jaga.

Hanya pihak-pihak tertentu saja yang diizinkan memasuki area Polrestabes Medan.

Penjagaan pun tak hanya dilakukan di dalam area Polres, tetapi hingga keluar area polres.

Hal ini dikarenakan adanya masyarakat yang mendekati lokasi kejadian.

Masyarakat juga tidak boleh mendekat ke lokasi kejadian.

Tak hanya itu, arus lalu lintas dari dan menuju Polrestabes Medan dialihkan.

Hal ini dilakukan guna memudahkan aparat kepolisian untuk melakukan mobilisasi ke Polrestabes Medan.

Selain itu, Tim Gegana Brimob Sumatera Utara juga melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

Lihat video selengkapnya

(TribunWow.com/Anung Malik/Fransisca Mawaski)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Cianjurterduga terorisTerorisJawa BaratDensus 88Medan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved