Kabinet Jokowi
Setelah Prabowo Subianto, Kini Giliran Dahnil Anzar Masuk Kabinet Jokowi, Posisi di Kemhan
Politikus Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak kini menjadi juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politikus Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak kini menjadi juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkapkan Dahnil Anzar Simanjuntak seusai mendampingi Prabowo Subianto dalam rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (11/11/2019).
"Iya jadi juru bicara Menhan," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak.
• Rapat Tertutup dengan Prabowo, Effendi Simbolon Sebut Menhan Tetap Tak Terlalu Terbuka soal Ancaman
Dahnil mengatakan dirinya menjadi staf Menteri Pertahanan yang mengurusi bidang nonmiliter.
Satu di antaranya bidang komunikasi dan media.
"Pokoknya ikut ke Kemenhan," katanya.
Pantauan Tribunnews.com, Dahnil yang sebelumnya menjabat sebagai Juru Bicara Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, ikut hadir di Komisi I.
Ia mendampingi Prabowo begitu tiba di Kompleks Parlemen sekitar pukul 11.00 Wib.
Ia mengenakan kemeja putih dengan dasi merah tua, dibalut jas hitam.
Dahnil duduk di belakang Prabowo saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.
Tak boleh dilandasi harapan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa kebijakan soal pertahanan nanti tidak boleh bergantung pada harapan.
• Pernyataannya soal Gaji Menhan Dibantah Prabowo, Dahnil Anzar: Saya Belum Konfirmasi
Artinya dalam menyusun kebijakan soal pertahanan tidak boleh dilandasi atas harapan.
"Hope is not a policy."
"Kita jangan berharap, (misalnya) mudah-mudahan tidak ada negara yang akan mengganggu kita," kata Prabowo dalam Rapat Kerja bersama Komisi 1 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/11/2019).
Selain itu Prabowo juga mengatakan bahwa startegi pertahanan tidak boleh didasarkan pada doa. Strategi harus didukung oleh policy yang ujungnya kan menjadi investasi.
"Prayer is not strategy," ucap Prabowo.
"Policy dan strategi ujungnya adalah investasi, investasi adalah sumber daya manusia dan teknologi."
"Doktrin dan strategi yang tepat kemudian kekuatan yang memadai," sambungnya.
Selain itu Mantan danjen Kopassus itu mengatakan bahwa dirinya menginginkan kemampuan pertahanan Indonesia yang memadai.
Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan sumber daya alam. Sehingga menurutnya akan menjadi incaran negara negara lain.
"Kita ingin damai kita tidak mau ganggu orang lain tapi kita juga harus kuat untuk menjaga diri kita sendiri, saya kita itu mindsetnya pemikirannya," kata Prabowo.
Prabowo Jadikan Dua Filosofi Kuno sebagai Pegangan Hidup
Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto menjelaskan ada dua filosofi kuno yang menjadi acuan dirinya menjadi Menhan.
Filosofi tersebut adalah filosofi dari Thucydides dan Vegetius Renatus
Dikutip TribunWow.com dari tayangan live kanal Youtube KompasTv, Senin (11/11/2019), Prabowo menjelaskan kepada Anggota Komisi I DPR RI bahwa dua filosofi kuno tersebut adalah hal yang mendorong dirinya berpikir sebagai Menhan.
"Bapak dan Ibu-ibu sekalian yang mendorong pemikiran kami sebetulnya adalah berdasarkan dua filosofi kuno yang selalu saya gunakan sebagai pegangan," jelas Prabowo.
Prabowo juga menganjurkan kepada seluruh elit bangsa untuk menjadikan dua filosofi tersebut sebagai pelajaran hidup.
"Dan sebagai pelajaran di mana-mana dan saya anjurkan kepada seluruh elit bangsa," kata Prabowo.
Pertama Prabowo mengutip sebuah perkataan dari Thucydides.
"The strong will do what they can, and the weak will suffer what they must," kata Prabowo.
Kemudian Prabowo mengartikan maksud dari perkataan Thucydides tersebut.
"Yang kuat akan berbuat apa yang dia mampu berbuat, dan yang lemah akan menderita," jelas Prabowo.
Berdasarkan pepatah tersebut, Prabowo menjelaskan sebagai Menteri Pertahanan dirinya punya tanggung jawab untuk memastikan bidang pertahanan keamana di Indonesia selalu kuat.
"karena itu kita yang bertanggung jawab di bidang pertahanan, keamanan, kita tidak boleh membiarkan Indonesia lemah," jelas Prabowo.
Prabowo mengatakan dengan biaya berapapun Indonesia harus kuat. Jika tidak keamanan Indonesia akan terancam oleh bangsa lain.
"Dengan biaya berapapun menurut saya Indonesia harus kuat, kalau tidak kita akan diinjak-injak oleh bangsa lain," kata Prabowo.
Lalu filosofi kedua, Prabowo mengutip seorang ahli sejarah dari Romawi.
"Juga pelajaran ribuan tahun dari seorang ahli sejarah Vegetius Renatus dari Romawi, mengatakan Si Vis Pacem Para Bellum," tutur Prabowo.
• Anggota DPR Fraksi PDIP Puji Prabowo Subianto karena Hal Ini, Minta Peserta Rapat Beri Tepuk Tangan
Kata tersebut kemudian dijelaskan oleh Prabowo yang memiliki arti, ketika seseorang menginginkan perdamaian maka dirinya harus pula bersiap untuk perang.
"Jika kau menghendaki damai bersiaplah untuk perang," tutur Prabowo.
Prabowo kemudian mengatakan untuk seluruh komponen yang terlibat untuk membangun sistem pertahanan yang baik.
"Hendaknya kita mengajak seluruh komponen yang terlibat, untuk mari kita mulai meneruskan membangun sistem pertahanan yang baik dengan efisiensi anggaran dan efisiensi kerja," terang Prabowo.
Prabowo memiliki pandangan ketika tidak ada perdamaian maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi juga tidak akan terwujud.
"Salah satu pandangan kita adalah, bahwa kalau tidak ada perdamaian tidak mungkin ada stabilitas, kalau tidak ada stabilitas tidak mungkin ada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," jelas Prabowo.
Kemudian Prabowo melanjutkan ketika tidak ada pembangunan ekonomi maka suatu negara tidak akan mencapai kemakmuran.
"Dan kalau tidak ada pembangunan ekonomi tidak mungkin ada kemakmuran," lanjutnya.
Merujuk pepatah Si Vis Pacem Para Bellum, Prabowo menegaskan jika ingin perdamaian maka sebagai sebuah negara, Indonesia harus bersiap untuk berperang.
Prabowo menjelaskan cara mempersiapkannya dapat dilakukan melalui investasi pertahanan.
"Karena itu kita lihat dalam lingkaran yang berat ini untuk mencapai stabilitas kita harus melakukan suatu investasi pertahanan," terang Prabowo.
Video dapat dilihat mulai menit 24.20
(Tribunnews.com/Taufik Ismail/TribunWow.com/Anung Malik)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dahnil Anzar Simanjuntak Kini Menjadi Jubir Menteri Pertahanan