Kabar Tokoh
Pengamat Politik Sebut Langkah Nasdem Panggil Anies Baswedan karena Lihat Potensi Anies untuk 2024
Pengamat politik Adi Prayitno menjelaskan analisanya terkait dipanggilnya Anies Baswedan untuk menghadiri Kongres II Partai Nasdem
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan hadirnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Kongres II Partai Nasdem memberikan sinyal kemungkinan keterlibatan Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (11/11/2019), Adi mengatakan langkah yang dilakukan Nasdem seperti ingin memanggil pulang Anies Baswedan.
"Ini yang kemudian bisa menjelaskan, selain kepentingan untuk 2024, maka itu Nasdem seperti sedang ingin memanggil pulang Anies Baswedan yang pernah jadi deklarator," ucap pengamat politik Adi Prayitno kepada Kompas.com, Senin (11/11/2019).
Selain karena Anies Baswedan memiliki kemungkinan untuk bertarung dalam Pilpres 2024, alasan lain diundangnya Anies Baswedan adalah karena dirinya pernah terlibat dalam deklarasi Nasional Demokrat.
"Dia (Anies) adalah salah satu deklarator Nasdem, gitu. Suka tidak suka, itu yang cukup melekat," kata Adi.
Adi kemudian menjelaskan Nasdem nampak ingin mengajak Anies Baswedan untuk kembali ke Nasdem.
Sebagai salah satu inisiator Partai Nasdem, Adi berpendapat partai politik yang masih memiliki hubungan dekat dengan Anies Baswedan adalah Nasdem.
"Kalau saya sebenarnya Anies ini kalau mau dikaitkan dengan partai politik ya kaitkan ke Nasdem sebab dia adalah deklarator, inisiator Nasdem," ucap Adi.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan Anies Baswedan bukanlah orang luar bagi partai Nasdem.
Karena Anies Baswedan pernah terlibat dalam sejarah berdirinya Partai Nasdem, Willy mengatakan Anies Baswedan sudah menjadi bagian dari Partai Nasdem itu sendiri
"Anies itu pembaca manifesto Nasional Demokrat (saat Nasdem masih menjadi ormas). Anies bukan orang asing, anies itu orang dalam di Nasdem," kata Willy.
• Soroti Anies Baswedan yang Datang ke Kongres Partai Nasdem, Rio Capella: Saya Sayang pada Partai Ini
Surya Paloh Angkat Bicara Terkait Anies Baswedan Capres 2024
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menjawab rumor soal Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2024.
Hal itu diungkapkan Surya Paloh saat Kongres ke II Partai NasDem di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta pada Senin (11/11/2019).
Mulanya, Surya Paloh mengatakan dirinya telah diusulkan oleh Partai NasDem untuk maju menjadi Capres 2024.

Namun sebelum menyampaikan hal tersebut, Surya Paloh terlebih dahulu izin pada Jokowi.
"Bapak Presiden yang saya hormati, semua ini adalah hasil dari seluruh komitmen yang dihasilkan oleh kongres ditambah satu tambahan referensi, nah ini yang luar biasa Bapak Presiden," kata Surya Paloh seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV.
Lantas, Surya Paloh menegaskan bahwa dirinya diusulkan untuk maju menjadi Capres 2024.
"Kongres memintakan agar saya bersedia untuk dicalonkan jadi Calon Presiden pada 2024," kata Surya Paloh diikuti sorak para kader NasDem.
Sedangkan, Jokowi yang hadir bertepuk tangan semangat.
Surya Paloh mengatakan, dirinya mengakui bisa menjadi Ketua Umum Partai.
Namun, pria kelahiran Banda Aceh ini mengaku tidak bisa jika harus menjadi Capres 2024.
"Ini yang paling terberat Bapak Presiden, seluruh tugas yang diberikan kepada saya dengan mandat sebagai ketua umum terpilih Insya Allah rasa-rasanya bisa saya lakukan itu."
"Tapi memberikan harapan, keyakinan, tugas menjadi Calon Presiden, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Mbak Mega yang saya sayangi, saya ingin nyatakan rasanya tidak mungkin membalikan jarum jam kembali," katanya.
Surya Paloh merasa dirinya, sudah tak lagi muda untuk memimpin negeri ini.
"Ah ini menjadi permasalahan bagi saya, saya terima hormat kepada kawan-kawan semuanya, tapi saya katakan kalau saja tawaran ini berlaku pada 20 tahun yang lalu saya siap untuk itu," katanya.
• Mengenal Partai Gelora, Partai Baru yang Diusung Fahri Hamzah, Didukung PKS dan NasDem
Sehingga, ia mengambil keputusan untuk membuka peluang bagi tokoh bangsa yang lain menjadi Calon Presiden 2024.
"Apa jalan yang kita harus ambil, saya pikir saya berikhtiar, saya berkontemplasi pada diri saya semalaman maka di depan tokoh bangsa malam ini saya ingin nyatakan Partai ini harus berani mengambil inisiatif."
"Untuk membuka kesempatan pada seluruh potensi anak negeri yang pantas patut menjadi pemimpin negeri ini pada tahun 2024," jelas pria 68 tahun itu.
Sehingga, Surya Paloh mengajak para kadernya mencari sosok yang tepat untuk dijadikan Calon Presiden pada 2024.
"Maka untuk itu kita pikir tidak ada salahnya kita akan lakukan, dua tahun menjelang tahun 2024 kita akan lakukan sungguh hati, dengan penuh kebajikan, kejujuran untuk memilih salah satu yang terbaik melalui proses Konvensi Calon Presiden," ujar Surya Paloh.
Lantas, ia mengungkapkan syukurnya bisa berkesempatan turut mencari sosok-sosok potensial yang nantinya bisa memimipin Indonesia.
"Ini harapan kita, maka ini bisa memberikan gambaran betapa bersyukurnya kita bisa hadir, bisa menarik napas di tengah-tengah kehidupan bangsa yang tetap memberikan kesempatan pada semua anak negeri untuk tampil menjadi pemimpin-pemimpin negeri ini," lanjutnya.
Kemudia, Surya Paloh menjawab isu yang berkembang bahwa NasDem akan mengusung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024.
Secara tegas, Pemilik Stasiun TV Metro TV ini membantah kabar tersebut.
"Jadi berpihak pada Bung Anies, ah salah itu," ujar Surya Paloh tegas diiikuti gelak tawa kader Partai NasDem.
Ia juga membantah isu-isu lain bahwa NasDem akan mencalonkan sejumlah tokoh daerah lainnya.
"Berpihak pada Ridwan Kamil, apalagi salah juga itu."
"Khofifah ah belum tentu, kader dari internal Partai NasDem apalagi belum tentu lagi."
"Jadi siapa? Ya kita cari bersama," tegas dia.
Kemudian, Surya Paloh tiba-tiba kembali menyinggung Jokowi.
• Pastikan Partai Gelora Berani Bersuara, Fahri Hamzah Sindir Orang yang Tunduk di Hadapan Penguasa
Ia merasa bersyukur sekaligus berharap agar Jokowi bisa melaksanakan tugasnya pada lima tahun ke depan.
"Untuk itulah saya pikir bersyukurlah kita kepemimpinan kita yang dipimpin oleh anak bangsa yang bernama Jokowi."
"Kita menaruh harapan besar bagi dirinya, untuk tetap melanjutkan pekerjaan rumah dengan seluruh aspek kehidupan yang kita miliki agar bisa semakin menghantar perjalanan kehidupan bangsa lebih mendekati tujuan-tujuan kemerdekan bangsa kita ini," ujar pria 68 tahun itu.
Lihat videonya mulai menit ke-29:59:
(TribunWow.com/Anung Malik)