Kabinet Jokowi
VIDEO Meutya Hafid Pimpin Rapat Perdana Komisi DPR, Diwarnai Interupsi dari Dewan ke Menhan Prabowo
Meutya Hafid selaku Ketua Komisi I mendapat kesempatan untuk memimpin jalannya rapat yang digelar di Gedung Senayan Jakarta, Senin (11/11/2019).
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Komisi I DPR RI melakukan rapat perdana dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Meutya Hafid selaku Ketua Komisi I pun mendapat kesempatan untuk memimpin jalannya rapat yang digelar di Gedung Senayan Jakarta, Senin (11/11/2019).
Rapat di sesi pertama dilakukan secara terbuka, pertanyaan dari anggota dewan kepada Prabowo.
• Ketika Prabowo Mengutip Pepatah Kuno Peperangan saat Raker dengan Komisi I DPR RI
Interupsi Mewarnai Rapat Perdana Menhan Prabowo Subianto dengan Komisi I DPR RI
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjalani rapat perdana dengan Komisi I DPR RI, di Gedung Senayan Jakarta, Senin (11/11/2019).
Dalam rapat tersebut, Prabowo Subianto menyampaikan visi misinya sebagai Menhan.
Namun, saat selesai menyampaikan pemaparannya, rapat diwarnai interupsi dari anggota yang hadir.
Meutya Viada Hafid selaku pimpinan sidang dan Ketua Komisi 1 DPR RI Fraksi Golkar memberikan apresiasinya kepada Prabowo.
"Baik, terima kasih Pak Menhan, perlindungan bagi segenap bangsa Indonesia yang tadi bapak sampaikan bukan lah hal yang mudah, memberikan rasa aman pada seluruh warga adalah tugas yang tidak mudah," terang Meutya.
"Namun paparan Pak Menhan paling tidak bagi kita yang berada di ruangan ini, dan mendengarkan mudah-mudahan saya tidak salah kalau mengatakan bapak membawa harapan baru bagi perbaikan-perbaikan, PR-PR (Pekerjaan rumah) yang selama ini ada dalam sistem pertahanan kita."
Namun, seusai Meutya menyampaikan apresiasi, anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon memberikan interupsi.
"Pimpinan, interupsi," ucap Effendi.
"Silakan singkat Pak Effendi ya," kata Meutya.
Dalam interupsinya, Effendi meminta Prabowo memaparkan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan visi dan misi sebagai Menhan RI.
"Saya ingin meminta sekaligus dipaparkan karena di sini ada dukungan anggaran, tadi saudara Menhan tidak menyinggung," ucap Effendi.
"Hanya visi misi dan itu masih visisoner, dukungan anggaranya seperti apa? Karena di sini ada, tolong disampaikan jadi ini menjadi bahasan rapat kita pagi ini."
Prabowo pun berusaha menangapi permintaan Effendi tersebut.
"Saya, itu termasuk," ucap Prabowo.
Namun, belum selesai menjawab, ucapan Prabowo dipotong oleh Syaifullah Tamliha, anggota DPR RI Fraksi PPP.
"Pimpinan pimpinan," ucap Tamliha menginterupsi.
"Pak Menhan tahan sebentar, Pak Tamliha silakan," ucap Meutya.
• Politikus PKB Minta Anggota Komisi I DPR RI Bertepuk Tangan untuk Menhan Prabowo karena Hal Ini
Menurut Tamliha, sebaiknya pembicaraan mengenai anggarakan diselenggarakan secara tertutup.
"Sesuai dengan kespakatan rapat pimpinan kapoksi (ketua kelompok komisi) untuk hal anggaran nantinya dalam sesi yang tertutup, terimakasih," terang Tamliha.
Mendengar pernyataan tersebut, Prabowo lantas memberikan tanggapannya.
"Saya kira demikian, saya katakan mengenai hal yang rinci yang bersifat teknis dan anggaran saya mohon tertutup, kita akan sampaikan, kita akan bahas," ucap Prabowo.
"Terima kasih Pak Menhan," ucap Meutya.
Prabowo Jawab Interupsi
Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menjawab permintaan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon yang memintanya secara terbuka menyampaikan anggaran Kementrian Pertahanan 2019-2024.
Diketahui, Prabowo Subianto menjalani rapat perdana bersama Komisi I DPR RI, Senin (11/11/2019).
Selama rapat berjalan, terdapat sejumlah interupsi yang dilakukan oleh Anggota Komisi I DPR RI.
Satu di antaranya adalah Effendi Simbolon.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan live KOMPASTV, Prabowo menyatakan sikapnya tentang permintaan Effendi tersebut.
Meskipun APBN sudah diketahui banyak pihak, Prabowo menyebut dirinya harus tetap berhati-hati dalam membuka rincian anggaran Kemenhan.
"Baik, jadi memang masalah APBN itu sudah umum dan saya kira pihak manapun bisa mempelajari, namun sebagai penyelenggara di bidang keamanaan dan pertahanan negara, seharusnya kita selalu prudent, hati-hati dan sedapat mungkin mempersulit pihak non Indonesia untuk terlalu mengerti dan memahami kondisi pertahanan kita," ucap Prabowo.
"Ini sifat yang harusnya diambil oleh semuanya, itu pendapat saya."
Terkait anggaran Kemenhan yang berkisar Rp 131 triliun, Prabowo menyebut pihaknya akan bertanggungjawab menggunakan anggaran sebaik mungkin.
"Kalau kita mau bicara soal anggaran, yang penting kalau pemerintah itu bertanggungjawab," terang Prabowo.
"Yang penting adalah bahwa kita diawasi."
Ia juga menyinggung soal adanya pengawasan lembaga legislatif yang mewakili suara rakyat.
"Yang penting adalah bahwa lembaga legislatif saudara-saudara yang mewakili kekuatan rakyat, yang mewakili rakyat, kedaulatan rakyat, saudara yang perlu untuk benar-benar menguasai," terang Prabowo.
Prabowo pun mengaku awalnya mengira rapat tersebut akan berlangsung tertutup, sama seperti rapat Menhan sebelumnya.
"Jadi sedapatnya saya mengira bahwa seluruhnya ini adalah tertutup sebagaimana menhan-menhan yang dulu," ucap Prabowo.
Lantas, ia mengaku sanggup mengulangi pembahasan anggaran Kemenhan.
Namun, jika rapat dilakukan secara tertutup.

"Jadi itu sikap saya, kalau kita mau ulangi semua anggaran bisa, maksudnya apa? Kan kita tahu anggarannya 131 sekian sekian, komponennya kita sudah tahu, tapi kalau memang dibutuhkan saya siap," ucap Prabowo.
Menanggapi permintaan Effendi yang menginginkannya membuka rincian anggaran secara terbuka, Prabowo mengaku keberatan.
Prabowo menyebut akan membuka anggaran tersebut pada rapat tertutup.
"Tapi kalau saya merasa ditekan untuk terlalu dibuka, saya tidak akan lakukan, saya bertanggung jawab pada Presiden Republik Indonesia, tapi bersedia kepada saudara-saudara apa saja secara tertutup saya bersedia, tapi maaf saya tidak akan mau bicara terlalu terbuka," ucap Prabowo.
Menanggapi pernyataan tersebut, pimpinan sidang sekaligus pimpinan sidang dan Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Meutya Viada Hafid pun memberikan pendapatnya.
"Karena ini adalah rahasia negara, clear dari Pak Menhan, terimakasih," ucap Meutya.
(TribunVideo/TribunWow.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunVideo dengan judul "Video Aksi Meutya Hafid Pimpin Rapat Perdana Komisi I DPR dengan Mehan Prabowo Diwarnai Interupsi"