Terkini Nasional
Tolak Anies Baswedan, Mantan Ketum NasDem: Surya Paloh Lebih Pas Jadi Calon Presiden daripada Anies
Patrice Rio Capella menilai pilihan Nasdem sudah seharusnya mencalonkan Surya Paloh menjadi Presiden pada Pilpres 2024.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella menilai, pilihan Nasdem sudah seharusnya mencalonkan Surya Paloh menjadi Presiden pada Pilpres 2024, ketimbang memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) mau calonkan Surya Paloh sebagai presiden, ya itu lebih pas daripada calonkan Anies," kata Rio saat konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
Dia mengatakan, Anies Baswedan tak memiliki sumbangan apapun kepada partai pimpinan Surya Paloh itu.
• Mesranya Surya Paloh dengan Sebut Anies Baswedan sebagai Adik, Ini Jawabannya soal Isu Capres 2024
Dengan demikian, kata dia, akan menjadi pilihan yang tepat apabila Partai Nasdem memajukan Surya Paloh sebagai calon presiden ketimbang orang lain.
Sebelumnya, Rio juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Partai Nasdem, karena lebih memilih mengundang Anies Baswedan ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan kongres pada 8 November 2019 kemarin.
Menurut Rio, Anies tak memiliki bagian di partai tersebut, apalagi untuk berbicara di kongres yang dilaksanakan pada 8-11 November 2019 tersebut.
"Terkait kongres, janggal rasanya jika pembukaan Kongres Partai Nasdem pada 8 November 2019 tidak dihadiri Presiden Jokowi," ujar Rio.
"Jika alasannya (Jokowi tak hadir) karena agenda internal, tapi kenapa Anies Baswedan diundang dan diberi porsi bicara?" lanjut Rio.
Rio mengatakan, Anies Baswedan tak memiliki kapasitas apapun di partai Nasdem.
Pasalnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya terlibat dalam pendirian organisasi masyarakat (ormas) Nasdem, bukan Partai Nasdem.
Patrice Rio Capella merupakan mantan ketua umum yang juga sempat menjabat sekretaris jenderal Partai Nasdem. Patrice tersandung kasus suap dan divonis 1,5 tahun penjara.
Sebut NasDem Berubah

Patrice Rio Capella menyebutkan bahwa saat ini partai tersebut telah melenceng dari semangat awal pembentukannya dan kini berubah menjadi restoran politik.
"Partai Nasdem kini jadi restoran politik, tempat masak-memasak dan goreng-menggoreng kepentingan politik, bukan memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Rio saat konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
Menurut dia, kini Nasdem hanya mementingkan kepentingan elite dan kelompok tertentu di internal sehingga tak lagi memperjuangkan kepentingan partai.
"Sangat mengejutkan saat pimpinan Partai Nasdem bermanuver menemui dan berkomunikasi dengan pimpinan partai lain di kubu oposisi. Padahal pada saat yang sama, Nasdem bagian dari koalisi pemerintah," kata dia.
Rio bahkan tak habis pikir apabila manuver yang dilakukan Partai Nasdem itu adalah bentuk kemarahan partai tersebut karena kehilangan kursi Jaksa Agung di Kabinet Indonesia Maju saat ini.
Padahal, kata dia, pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden yang tidak bisa diatur oleh siapa pun.
"Ini terlalu orientasi, terlalu menuduh keterpaksaan. Harusnya tidak begitu. Jadi apapun hasil dari kabinet kita harus menghormati. Jadi tidak ada lagi manuver-manuver yang membingungkan publik," kata dia.
Pada kabinet sebelumnya, posisi Jaksa Agung diisi oleh Partai Nasdem, yakni M Prasetyo, sedangkan saat ini posisi tersebut diisi oleh ST Burhanuddin yang merupakan adik dari politikus PDIP Tubagus Hasanuddin.
Partai Nasdem dikabarkan 'ngambek' karena hal tersebut sehingga melakukan berbagai manuver.
Antara lain bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.
Dalam Kongres Kedua Partai Nasdem 2019 yang diselenggarakan 8-11 November ini pun, Presiden Jokowi bahkan tak diundang dalam pembukaannya.
Nasdem justru mengundang Anies Baswedan dan memberikan pidato dalam acara tersebut.
Rio menilai, sikap Partai Nasdem tersebut membuat Presiden Jokowi jengah apabila benar manuver yang dilakukan disebabkan kekecewaan soal kabinet. "
Atas langkah-langkah yang diambil Nasdem tersebut, jangan salahkan publik yang berspekulasi bahwa manuver Nasdem berkaitan dengan kebijakan Presiden memilih Jaksa Agung," kata dia.
• Soal Pembukaan Kongres Nasdem, Eks Ketum: Kenapa Anies Baswedan Diundang dan Diberi Porsi Bicara?
Kecewa Anies Diberi Ruang
Rio mengatakan, Anies Baswedan tak memiliki kapasitas apapun di partai Nasdem.
Pasalnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya terlibat dalam pendirian organisasi masyarakat (ormas) Nasdem, bukan Partai Nasdem.
Menurut dia, kongres Partai Nasdem ini berskala nasional sehingga yang lebih tepat diundang adalah Presiden.
"Kongres pertama kami undang Presiden, kalau diundang sebagai gubernur, kalau secara nasional saya kira lebih tepatnya yang diundang Presiden karena ini kan acara nasional," ujar Rio.
Namun, yang pasti, kata dia, diundangnya Anies dalam acara tersebut membuat spekulasi terhadap Partai Nasdem semakin berkembang.
Spekulasi yang dimaksud adalah karena kekecewaan Nasdem terkait kebijakan Presiden Jokowi dalam memilih Jaksa Agung di kabinet.
Sebab di kabinet sebelumnya, posisi Jaksa Agung diisi oleh Partai Nasdem, yakni Muhammad Prasetyo.
Sedangkan saat ini posisi tersebut diisi oleh ST Burhanuddin yang merupakan adik dari politikus PDIP Tubagus Hasanuddin.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sempat melakukan beberapa pertemuan dengan tokoh dan partai-partai dari luar pemerintahan Jokowi.
Antara lain adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.
"Tapi harusnya Anies juga tak diundang sehingga tidak ada spekulasi apapun di dalam acara itu. Ketika Anies diundang, spekulasi jadi berkembang," kata Rio.
Namun, sebelumnya Surya Paloh memastikan Jokowi akan menghadiri penutupan Kongres II Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Ia mengaku sudah menyampaikan undangan dan pihak Jokowi menyatakan akan hadir.
"Insyaallah Pak Jokowi datang," kata Surya di sela-sela acara Kongres Nasdem, Sabtu (9/11/2019) siang.
Tak hanya hadir sebagai tamu undangan, bahkan Presiden Jokowi juga akan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato sekaligus menutup Kongres.
"Pak Jokowi memberikan, barangkali, masukan pikiran motivasi, saya yakin juga akan membesarkan hati kader Partai Nasdem," kata Surya.
(Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Eks Ketua Umum Kecewa Nasdem Beri Panggung ke Anies Baswedan Saat Pembukaan Kongres", "Mantan Ketua Umum Sebut Partai Nasdem Berubah Jadi Restoran Politik", dan "Patrice Rio Capella: Lebih Baik Surya Paloh Capres 2024 Ketimbang Anies"