Breaking News:

Kabinet Jokowi

Blak-blakan, Luhut Binsar Beri Komentar soal KPK: Jangan OTT Doang, Korupsi Rp 50 Juta Aja Ditangkap

Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan komentarnya terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne
Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan komentarnya terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan komentarnya terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Luhut Binsar mengimbau KPK untuk tak hanya melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

Apalagi jika OTT itu dilakukan pada mereka yang melakukan korupsi dalam nominal yang tidak besar.

Hal itu disampaikan Luhut Binsar dalam acara 'Apa Kabar Indonesia Malam' yang diunggah channel YouTube Talk Show tvOne, Jumat (8/11/2019).

Disebut Menteri Segala Urusan, Luhut Pandjaitan Sindir Pengamat Ekonomi: Pelajari Dulu Baru Komentar

Luhut Bongkar Percakapan Jokowi dan Prabowo saat Pertemuan Para Tokoh setelah Pelantikan

Sebagai Menko Maritim dan Investasi, Luhut mengaku memiliki sejumlah rencana yang akan ia terapkan.

"Saya lapor presiden 'Pak sekarang ini saya lapor bapak sekaligus minta persetujuan bapak nih kalau bapak setuju, investasi yang sekitar (Rp) 1 miliar dollar terus ke atas saya akan bikin rapat tiap bulan, evaluasi itu'," terang Luhut.

"Seperti tadi kita rapat ini, ada Oman mau investasi kenapa terhenti? Saya tanya, iya iya tidak tidak," imbuhnya.

Selain itu, Luhut juga memiliki rencana untuk melibatkan KPK dalam setiap proyek yang dilakukannya.

Hal itu disebutnya perlu dilakukan untuk mencegah dan mengawasi, sehingga tak terjadi tidak korupsi.

"Terus saya bilang akan ajak selalu KPK pak, untuk pencegahan dan penindakan," jelas Luhut.

Lantas, Luhut menyinggung soal OTT yang kerap dilakukan oleh KPK.

"Jadi jangan hanya OTT doang, OTT (Rp) 50 juta ditangkapin, ramai, padahal kita miliaran, triliunan rupiah hilang kita enggak pernah apa-apa," ujar Luhut.

Terkait rencananya itu, Luhut pun mengaku telah berdiskusi dengan KPK dan sejumlah menteri.

"Nah, tadi dengan KPK dari mulai kemarin sampai tadi kita rapat dengan KPK, menteri energi, menteri perhubungan, menteri perdagangan, terus kemudian tadi Pak Bahlil BKPM, terus kemudian juga Bakamla, kemudian Katam Laut, Bea Cukai, semua terintegrasi," terangnya.

Mengajak sejumlah menteri untuk berdikusi, Luhut pun mengaku memang dirinya adalah menteri segala urusan.

"Ini kalau orang tanya nanti apa urusannya Pak Luhut dengan Bea Cukai? Lah kalau saya enggak ajak dia rapat enggak akan selesai kan?," ucap Luhut.

"Jadi sebenarnya enggak salah juga ya pak menteri segala urusan? ," tanya presenter.

"Bukan enggak salah juga, enggak salah, yang salah itu yang enggak ngerti," ucap Luhut.

Lantas, Luhut mengimbau semua pihak untuk memahami tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) sebagai Menko Maritim dan Investasi sebelum berkomentar.

"Jadi pengamat ekonomi, enggak ngerti kritik orang, pelajari dulu tupoksinya baru berkomentar, gitu," ucap Luhut.

Luhut Pandjaitan Ungkap Perannya soal Prabowo Subianto Jadi Menhan Jokowi: Presiden Tanya Saya

Luhut Binsar Jadi Menteri Lagi, Rocky Gerung Hubungkan dengan Posisi Prabowo Kini: Diam-diam Diminta

Simak video selengkapnya menit 7.25:

Komentar Luhut Binsar soal Prabowo jadi Menteri Jokowi

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap perannya atas masuknya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju.

Mulanya, Luhut Binsar Pandjaitan menjawab tudingan yang menyebut dirinya sebagai menteri semua urusan.

"Pak pernah denger dong kalau masyarakat itu banyak sekali yang berkata apa-apa kok Pak Luhut ya, bahkan dibilang menteri semua urusan," tanya presenter.

"Karena saya rajin melihat pengalaman saya di bidang militer, tidak bisa kau kerja sendiri," ujar Luhut.

Ia menjelaskan, dirinya juga sempat memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kandidat menteri.

"Pak kita itu tidak hanya sekedar cari yang pintar pak, tapi menteri yang mau kerja sama dan mau dengar," katanya.

Lantas, presenter bertanya lagia apakah dia juga ikut andil dalam masuknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

"Kalau ini Pak Prabowo menjabat atau menempati posisi yang sekarang Menhan ikut andil juga enggak pak?," tanya presenter.

Luhut mengakui bahwa presiden sempat minta pendapatnya soal bergabungnya Prabowo Subianto.

Luhut menilai Prabowo Subianto memang pantas mengisi posisi tersebut.

"Ya Beliau tanya saya betul. Saya setuju banget."

"Beliau tanya, apa Pak Prabowo ini mau apa Menteri Pertahanan, paten itu pak saya bilang," tegas Luhut.

Luhut Bongkar Percakapan Jokowi dan Prabowo saat Pertemuan Para Tokoh setelah Pelantikan

Prabowo Minta Kadernya Aktif Kritisi Pemerintah, Anggota DPRD DKI F-Gerindra: Termasuk Pak Anies

Pada kesempatan itu, Luhut juga mengatakan bahwa Jokowi sempat heran dengan pendapatnya.

Kendati demikian, Luhut mengatakan bahwa Prabowo Subianto memang merupakan tokoh yang patut diandalkan.

"'Loh kok bisa Pak Luhut', Pak Prabowo itu kalau nasionalisnya tidak perlu diragukan gitu, NKRI enggak perlu diragukan, Pancasila enggak perlu diragukan, Beliau di situ," demikian jelas Luhut.

Luhut mengakui dirinya memang memiliki hubungan dekat Prabowo Subianto.

"Dia wakil saya lama, dekat sekali. Presiden suka bingung juga kalau saya ngomong sama Prabowo."

"Saya lebih tua dari Beliau, tapi ya kita teman baik kok," katanya.

Menteri dari empat anak ini lantas membeberkan suasana setelah pelantikan Wakil Menteri pada 25 Oktober lalu.

Prabowo Subianto, Jokowi hingga Ketua Partai NasDem, Surya Paloh berkumpul menjadi satu.

"Tadi misalnya apa minum teh setelah pelantikan Wamen saya lihat hubungan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi begitu bagus, dengan Ibu Mega. Itu menimbulkan suasana yang baik sekali."

"Bagus ada Pak Surya Paloh di situ, Pak Wapres di situ, ya kita becanda-becanda," ceritanya.

(TribunWow.com)

Tags:
Luhut Binsar PandjaitanJokowiKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Operasi Tangkap Tangan (OTT)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved