Breaking News:

Terkini Nasional

Tanggapan Nasdem soal Jokowi yang Singgung Pertemuan Surya Paloh dan PKS: Itu Lelucon Lah Biasa

Partai Nasdem tanggapi mengenai sindiran Jokowi yang dilontarkan saat peringatan HUT Golkar tempo hari, seperti apa?

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube KOMPASTV
Ketua DPP Nasdem Martin Manurung beri tanggapan menganai sikap Nasdem 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Nasdem Martin Manurung menyebut Partai Nasdem tidak tersinggung dengan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai pertemuan dengan PKS.

Hal ini ia sampaikan dalam tayangan YouTube Kompas Tv, Jumat (8/11/2019).

"Ya enggaklah, kenapa harus tersinggung, kan Pak Surya dengan Pak Jokowi secara pribadi dekat," ujar Martin.

Anies Baswedan Ceritakan Kedekatannya dengan Ketum Nasdem Surya Paloh: Saya Berhubungan Baik Terus

Martin mengatakan, Jokowi sering memanggil Surya Paloh dengan sebutan abang dalam berbagai kesempatan.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan Jokowi dan Surya Paloh sering berbincang tiap minggunya.

"Jadi itu bukan sindiran, ya lelucon lah biasa."

"Kan kita makin dekat dengan seseorang kayak saya sama Bung Dedi (Sitorus) tuh dekat hubungan makin enak kalau saling ledek, saling menyindir," ucapnya.

Saat ditanya mengenai rangkulan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman, Martin punya jawabannnya sendiri.

Menurutnya, rangkulan tersebut rangkulan biasa layaknya teman yang sudah tidak lama bertemu.

Martin Manurung saat memberikan komentar mengenai pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman
Martin Manurung saat memberikan komentar mengenai pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman (YouTube KOMPASTV)

Hal ini dikarenakan posisi Nasdem dan PKS yang selalu bersebrangan selama dua kali pemilihan presiden.

"Mungkin ada ketegangan-ketegangan yang terbangun dalam kompetisi, nah ketika bertemu lalu rangkulannya agak hangat, saya pikir biasa saja,"

Martin menilai, hal ini tidak perlu ditafsirkan secara berlebihan.

Ketua DPP Partai Nasdem ini kemudian menjawab mengenai pertanyaan rangkulan Surya Paloh terhadap Sohibul Iman, akibat tidak diajak salaman oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pelantikan anggota DPR beberapa waktu silam.

Sambil terkekeh, Ia menjawab hal ini hanya merupakan persoalan teknis.

"Itukan kalau di gedung MPR DPR banyak sekali tokoh-tokoh, Bu Mega kan datang setelah Pak Surya Paloh, lalu ada orang-orang di depan Pak Surya Paloh, mungkin nggak melihat," ujar Martin.

"Tapi kan waktu pelantikan presiden, itukan bersalaman, Pak Surya dengan Bu Mega, jadi artinya nggak ada persoalan," lanjutnya.

Martin melanjutkan, Indonesia mempunyai banyak persoalan yang jauh lebih mendasar yang bisa dibahas.

Sehingga ia berpendapat, lebih baik mengalokasikan energi untuk membahas persoalan bangsa, ketimbang masalah remeh temeh itu.

Ia menegaskan apa yang dilakukan oleh Nasdem dan PKS adalah sesuatu yang substansial.

Nasdem dan PKS berupaya untuk memformulasikan hubungan antara dua partai yang berada di dua pihak yang berbeda, koalisi dan oposisi.

Selain itu, dua partai tersebut sepakat untuk menolak radikalisme dan intoleransi yang dapat memecah belah bangsa.

Tak hanya itu, Martin menyebut Nasdem dan PKS mengembalikan suasana pada awal pembentukan negara Indonesia, dimana partai nasionalis bersatu dengan partai agama.

"Di situ luar biasanya. bukan di masalah pelukan atau yang mana-mana," tegasnya.

Surya Paloh: Jika Ada Ujian Berat, Jangan-jangan Hanya Tinggal Nasdem yang Bersama Presiden

Martin juga menolak anggapan mengenai Nasdem yang dituding bermain dua kaki.

"Tidaklah, kaki orang normal itu ada dua, dan Nasdem sekarang berada di pemerintahan dengan tiga posisi menteri yang menurut saya cukup strategis," kata Martin.

"Tidak ada itu main dua kaki, dan Partai Nasdem sampai saat ini baik di legislatif maupun esekutif sikapnya tidak ada tawar menawar ketika sudah mendukung kebijakan pemerintah," tambahnya.

Ia kemudian mempersilahkan rekam jejak Partai Nasdem dalam pemerintahan.

Ia kembali menegaskan, apa yang dilakukan Partai Nasdem dan PKS merupakan sikap saling menghormati antar dua partai yang bersebrangan pihak.

"Nasdem posisi PKS di luar pemerintahan, dan PKS memahami posisi Nasdem di dalam pemerintahan, dan ini harus saling menghormati bukan untuk katakanlah saling menjelek-jelekan," tegas Martin.

Jokowi disebut Martin akan datang dalam penutupan Kongres Partai Nasdem nanti, sehingga penjelasan Surya Paloh kepada Jokowi tentang pertemuan ini akan sangat biasa.

Sebelumnya Jokowi menyoroti pertemuan antara Surya Paloh dengan Sohibul Iman beberapa waktu silam.

Dalam Peringatan HUT Partai Golkar, jokowi mengatakan wajah Surya Plaoh lebih cerah dari biasanya.

"Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini lebih cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ujar Jokowi.

Sontak saja para hadirin yang berada di ruangan tersebut langsung tertawa diikuti dengan tepukan tangan.

Jokowi menilai wajah Surya Paloh cerah seusai berangkulan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Saya tidak tahu maknanya apa, tapi rangkulannya tidak seperti biasanya," kata Jokowi yang masih diikuti riuhan dari para tamu undangan.

Pria kelahiran Solo itu juga mengatakan dirinya belum pernah sama sekali dirangkul oleh Surya Paloh seperti itu.

"Tidak pernah saya dirangkul Bang Surya seerat beliau merangkul Pak Sohibul Iman," ucap Jokowi.

Tak hanya itu, mantan Walikota Solo itu juga sempat menanyakan maksud dari pertemuan tersebut.

"Tadi di holding saya tanyakan ada apa, tapi nanti jawabnya di lain waktu mau dijawab," tutur Jokowi

"Ya saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah," tambahnya.

 Lihat video selengkapnya pada menit 0.50

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Partai NasdemSurya PalohPresiden Joko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved