Kabinet Jokowi
Disebut Menteri Segala Urusan, Luhut Pandjaitan Sindir Pengamat Ekonomi: Pelajari Dulu Baru Komentar
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya berencana melakukan agenda rapat tiap bulan dengan berbagai instansi.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya berencana melakukan agenda rapat tiap bulan dengan berbagai instansi.
Rapat tiap bulan itu Luhut Binsar Panjaitan lakukan untuk mengurusi investasi yang bernilai satu miliar lebih.
"Tadi saya lapor presiden, pak sekarang ini lapor bapak sekaligus minta izin bapak nih kalau bapak setuju saya investasi-investasi yang satu miliaran dollar terus ke atas saya akan bikin rapat tiap bulan," ujar Luhut Binsar Panjaitan dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Sabtu (9/11/2019).
• Luhut Bongkar Percakapan Jokowi dan Prabowo saat Pertemuan Para Tokoh setelah Pelantikan
Pasalnya jika tak dilakukan komunikasi secara baik, terkadang investasi tak bisa berjalan baik.
"Evaluasi itu, seperti tadi ada Oman mau investasi, kenapa terhenti, ya ya tidak," ungkap Luhut.
Selain itu, Luhut menegaskan pihaknya juga akan mengajak KPK dalam rapat.
Ia tidak ingin kecolongan dana hingga triliunan rupiah.
"Saya akan ajak KPK pak untuk pencegahan dan penindakkan, jadi jangan hanya OTT, OTT doang, OTT Rp 50 juta ditangkapin ramai padahal kita miliaran, triliunan rupiah hilang kita enggak pernah apa-apa," kata Menteri 72 tahun tersebut.
Dalam rapat itu nantinya, Luhut mengajak berbagai pihak bahkan pihak Bea Cukai.
"Tadi dengan KPK, dari mulai kemarin kita tadi rapat dengan KPK, Menteri Energi, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, yang terus tadi Pak Bahlil (Menteri BKPM), dan ada juga BAKAMLA, Angkatan Darat, Bea Cukai ya semua terintegrasi," jelas dia.
Kemudian, Luhut mulai menyindir orang-orang yang selama ini menudingnya sebagai menteri berbagai urusan.
"Nah ini kalau orang tanya apa urusan Pak Luhut ke Bea Cukai? Apa urusannya? Loh kalau saya tidak ajak dia rapat enggak akan selesai," tegas Luhut.
Menurutnya, dirinya yang bekerja dengan berbagai bidang itu sesuai tugas pokok dan fungsinya.
• Luhut Pandjaitan Ungkap Perannya soal Prabowo Subianto Jadi Menhan Jokowi: Presiden Tanya Saya
Sehingga, ia menyindir pengamat ekonomi yang telah mengkritik dirinya tanpa tahu tupoksi Menko Kemaritiman dan Investasi.
"Ga salah, yang salah itu yang enggak ngerti jadi pengamat ekonomi, enggak ngerti (tapi) ngritik orang. Pelajarin dulu, apa tupoksinya baru berkomentar," sindirnya.
Simak videonya mulai menit ke-7:25:
Pada kesempatan itu, menteri asal 72 tahun itu menegaskan bahwa posisi Menteri Kemaritiman itu memang melingkupi banyak hal.
"Sebenernya kan kemaritiman di mana saja itu bisa, di sini, di mana aja, karena kan di maritim luas banget," katanya.
Laut bukan hanya menyangkut masalah ikan, melainkan energi di dalamnya hingga meliputi potensi pariwisatanya.
"Air laut saja kita punya potensi 1,3 triliun dollar yang harus kita olah tapi kan ndak cuma 89 persen, baik itu dari ikannya, dari energinya, dari pariwisatanya dari macam-macam," jelas Luhut.
Menteri asal Sumatera Utara ini menjelaskan Kemaritiman dan Inventasi memang banyak berbicara masalah ekonomi.
"Memang Menko Perokonomian itu kan menangani menyangkut banyak ya, overlapping tidka begini ya tapi begini antara Menko Maritim dan Menko Perekonomian, jadi mereka mungkin banyak bicara soal stabilitas makro,fiskal itu kita banyak bicara eksekusinya," ujar Luhut.
Kendati demikian, hubungannya dengan Menteri Perekonomian yang sekarang, Airlangga Hartarto dengan yang dahulu, Darmin Nasution baik-baik saja.
Menurutnya, antar kementerian harus bisa bekerja sama dengan baik.
"Ga juga, saya dengan Pak Airlangga juga baik, kemarin juga sama dengan Pak Darmin juga enggak ada masalah. Sebenernya orang itu aja, kalau kita dewasa, pekerjaan tu banyak kok, enggak usah rebutan. Ya kalau kamu kerjain, kerjain aja yang penting selesai."
"Jadi jangan berebut, karena presiden berulang kali mengatakan teamwork jadi antara Kementerian di bawah saya dengen kementerian lain," jelasnya.
• Luhut Binsar Jadi Menteri Lagi, Rocky Gerung Sebut Nama Kementerian yang Pas: Kan Jagonya Intervensi
Sehingga inilah alasan mengapa, dirinya sering kali mengurusi hal-hal yang kira orang tak ada hubungannya dengan Menko Kemaritiman dan Investasi
"Yang orang lain suka lupa dan itu mungkin mental kita pekerjaan itu harus diselesaikan secara holistik, artinya seperti saya beri contoh mobil listrik gitu, banyak mempertanyakan atau ada yang mempertanyakan lah apa urusannya Menko Maritim ngurusin mobil listrik?."
"Padahal dia lupa, energi di bawah saya, SDM di bawah saya, perhubungan di bawah saya, industri itu ada di Menteri Perekonomian, ya saya undanglah rapat," ujar Luhut panjang lebar.
Kritikan Ekonom, Faisal Basri Sebut Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Berbagai Urusan
Menanggapi nama Luhut Binsar Pandjaitan yang kembali muncul meski beda posisi, Faisal Basri memberikan tanggapan.
"Kalau Pak Jokowinya percaya, kalau saya kan lihat dari perspektif etika, efektivitas, conflic of interest yang paling berat menurut saya," kata Faisal Basri.
"Lihat saja dia bela Meikarta, dia bela Benoa, Tommy Winata, kok ngeri lah, orang-orang seperti," sambung Faisal Basri yang kemudian dipotong pembawa acara.
Pembawa Acara menanyakan nama lain menteri yang dinilai Faisal Basri memiliki kinerja terburuk.
Faisal Basri lantas menyebut nama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
"Enggartiasto Lukita," ucap Faisal Basri.
Di akhir acara, para narasumber kembali membahas soal dominasi kinerja Luhut Pandjaitan di pemerintahan.
"Saya kira Pak Jokowi membutuhkan menteri yang namanya menteri segala urusan," sindir analis politik Ray Rangkuti.
"Nah itu Pak LBP cocok itu masuk di dalam."
"Kalau dikait-kaitkan pasti ada kaitannya, tapi benar enggak itu, tupoksi, menteri agama, soal budaya, kan ada," imbuhnya.
"Menko itu mengkoordinir, bukan mengambil alih tugas kementerian, enggak jelas itu," sahut Faisal Basri menimpali.
"Apalagi sampai urusan teknis loh ya," tambah Ray Rangkuti.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini mulai menit ke-5.14:
(TribunWow.com)