Breaking News:

Kabinet Jokowi

Sambangi SDN Gentong yang Atapnya Ambruk, Nadiem Makarim: Ini Sesuatu yang Tak Bisa Saya Terima

Mendikbud Nadiem Makarim kunjungi sekolahan yang atapnya roboh dan mengakibatkan korban jiwa.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube KOMPASTV
Nadiem Makarim mengunjungi SDN Gentong Pasuruan 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengunjungi sekolah dasar yang atapnya ambruk dan memakan korban jiwa, di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (7/11/2019).

Dilansir TribunWow dari tayangan YouTube Kompas Tv, Kamis (7/11/2019), Nadiem terlihat didampingi oleh beberapa pejabat daerah Kota Pasuruan dalam kunjungan ini.

Dalam kunjungan ini, mantan CEO Gojek ini juga menyempatkan diri mengunjungi kelas-kelas yang atapnya roboh tersebut. 

Atap Sekolah Ambruk saat Jam Pelajaran, Khofifah Jenguk Para Korban: Jangan Sampai Ada Pungutan

Nadiem menyampaikan, dirinya tidak dapat menerima hal ini.

"Saya melihat ini adalah sesuatu hal yang tidak bisa saya terima," ujar Nadiem.

Ia juga meminta berbagai pihak untuk ikut memastikan kejadian serupa tak terulang kembali.

"Harusnya kita melakukan hal yang lebih baik dari semua pihak, baik dari pusat hingga daerah untuk memeastikan hal ini tidak terjadi lagi," harapnya.

Nadiem berpendapat keamanan dari para murid dan guru yang harus diutamakan.

Mendikbud melakukan proses audiensi dengan guru dan Dinas Pendidikan Kota Pasuruan secara tertutup.

Mendikbud saat menlihat kondisi ruang kelas yang ambruk
Mendikbud saat menlihat kondisi ruang kelas yang ambruk (YouTube KOMPASTV)

Oleh karena itu, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk menginvestigasi terkait ambruknya atap sekolah yang terletak di Pasuruan ini.

Tak hanya menggelar pertemuan dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, Mendikbud juga mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kota Pasuruan.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan tertutup itu, dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Forum Komunikasi Daerah (Forkominda) dan juga pihak kepolisian.

Nadiem sempat meminta untuk memperketat peraturan hukum terkait prosedur pengajuan renovasi pembangunan agar tidak terjadi penyelewengan wewenang dan dana.

Di kesempatan ini pula, Nadiem menyampaikan rasa duka citanya kepada para guru dan beberapa wali murid yang hadir di sana.

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penurunan kualitas dari perencanaan gedung itu sendiri.

Sehingga kejadian ambruknya atap sekolah tidak terulang kembali.

Seusai kunjungan dari Pasuruan, Nadiem Makarim akan kembali ke Jakarta dan menggelar rapat terkait penanganan kasus ini.

Kepolisian Resor Pasuruan Kota pun sudah memulai penyelidikan terkait kejadian ini.

Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota AKP Endy Purwanto menuturkan, pihaknya sudah memeriksa pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan gedung tersebut.

"Terkait dengan saksi, kita sudah memeriksa empat orang, terdiri dari pihak kontraktor, pihak panitia
pembangunan rehab, kemudian pihak rumah sakit untuk memastikan siapa-siapa saja yang menjadi korban," jelasnya.

Saat ditanyai mengenai kemungkinan tersangka yang ditetapkan, Endy juga menyampaikan polisi tidak mau berandai-andai.

Sementara itu, pihak Pemkot Pasuruan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Bahrul Ulum menyampaikan Nadiem meminta semua pihak bersama melakukan pengawasan dan juga memperketat proses audit.

Khawatir Bangunan Atap Sekolah Roboh, Siswa SD: Kalau Hujan Kami Lari, Takut jika Kelas Ambruk

Diberitakan sebelumnya, atap bangunan SDN Gentong di Kota Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.

Nahasnya, atap tersebut ambruk saat proses belajar mengajar sedang dilaksanakan.

Ada empat kelas yang terimbas ambruknya atap ini.

Kelas-kelas tersebut adalah kelas II A, II B, V A, V B.

Akibat kejadian robohnya atap, dua orang tewas dan belasan lainnya terluka.

Korban tewas merupakan seorang guru bernama Savina Arsy dan seorang siswa perempuan bernama Irza Almira.

Mereka tewas akibat tertimpa material atap bangunan.

Pada saat kejadian, para siswa kelas V A dan V B sedang melakukan kegiatan pelajaran olahraga.

Namun, di kelas V A terdapat seorang murid yang sakit dan seorang guru.

Seorang saksi mata, Akhmad Ikhsan mengatakan kejadian ini terjadi pada sekitar pukul 08.15 WIB.

"Tanpa ada angin dan hujan, brak!, mendadak atap ambruk dan langsung menimpa guru serta siswanya," ujarnya seperti yang dikutip dari Tribunnews, Selasa (5/11/2019).

Melihat hal tersebut ia lantas segera masuk ke dalam untuk menolong para siswa.

Guru-guru yang tidak berada dalam kelas pun ikut menolong dan menenangkan siswa.

Akhmad juga mengatakan, sesaat setelah kejadian puluhan siswa berhamburan keluar dan menangis.

Setelah menolong para siswa, Akhmad mengatakan dirinya merasa masih ada korban yang tertimbun reruntuhan atap tersebut.

Ia kemudian masuk ke ruang kelas dan mencari korban.

Benar saja, samar-samar ia melihat baju yang mirip dengan seragam guru sekolah tersebut di antara reruntuhan material.

Langsung saja ia membersihkan material tersebut dan mendapati seorang guru yang menjadi korban.

Akhmad mengatakan guru tersebut tampak lemas dan tidak berdaya.

Ia juga tak melihat darah yang keluar dari tubuh guru tersebut, akan tetapi guru itu tak memberikan respons berarti.

"Saya sempat kasih nafas buatan tiga kali. Sempat merespons sebentar. Setelah itu, langsung saya gendong dan saya masukkan ke dalam mobil ambulans," jelasnya.

Ia pun mengaku ikut ke dalam mobil ambulans dan menuju RS Meidika.

Di rumah sakit, guru yang akrab disapa Rini ini diberi penanganan awal.

"Sempat menggunakan alat pompa jantung, tapi nyawanya sudah tidak bernyawa. Ia dinyatakan sudah meninggal dunia," kata dia.

Lihat video selengkapnya pada menit ke 1.04

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Nadiem MakarimMendikbudPasuruan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved