Breaking News:

Terkini Daerah

Polisi Tetapkan Anak dan Istri dari Jasad yang Dicor sebagai Tersangka, Ada yang Bantu Matikan Lampu

Polres Jember akhirnya mengungkap misteri dibalik kematian Surono yang jasadnya dicor.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Tiffany Marantika Dewi
surabya.tribunnews.com/Sri Wahyunik
Mayat Dicor di Jember. Polres Jember akhirnya mengungkap misteri dibalik kematian Surono yang jasadnya dicor. 

TRIBUNWOW.COM - Kepolisian dari Polres Jember akhirnya menetapkan tersangka dalam kasus jasad dicor, Kamis (7/11/2019).

Dilansir dari Surya, hal ini disampaikan oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.

Pelaku pembunuhan ternyata anak dan istri korban sendiri.

Kronologi Penemuan Mayat Dicor di Jember, Polisi Beberkan Kondisi Jenazah yang Masih Utuh

Anak korban, Bahar beserta ibunya atau yang tak lain istri korban melakukan pembunuhan terhadap Surono.

"Anak korban S (Surono) yang bernama Bhr (Bahar) yang membunuh S. Dia memukul memakai linggis saat korban tidur. Sedangkan saudari B (Busani) membantu dengan mematikan lampu depan rumah," ujar Alfian.

Polisi menyelidiki secara mendalam kasus ini selama tiga hari.

Ada delapan saksi yang diperiksa, selain itu polisi juga mengumpulkan barang bukti.

Olah TKP lanjutan juga dilakukan di rumah Surono, tempat di mana jasadnya dicor.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Ledokombo, Jember, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan jasad yang dicor di dalam rumah.

Polisi kemudian membongkar musala yang menjadi tempat "penguburan" jasad tersebut.

Peristiwa ini terungkap setelah adanya laporan dari anak korban sendiri yaitu Bahar.

Bahar menuturkan dia curiga dengan menghilangnya sang ayah selama tujuh bulan.

Saat bertanya dengan ibunya, jawaban yang mengejutkan ia dapatkan.

Ibunya mengatakan ayahnya sudah mati dan jasadnya dicor di musala rumahnya.

Namun, ada dua versi cerita mengenai pembunuhan ini sebelum akhirnya diungkap oleh polisi.

Hilang 7 Bulan, Pria Ini Diduga Tewas dan Kerangkanya Ditemukan Dicor di Bawah Musala di Jember

Versi pertama adalah yang dituturkan oleh istri korban, Busani.

Menurutnya, sang anak yang bernama Bahar tersebut membunuh korban karena tidak suka dengan perilaku korban.

"Soalnya (korban) nggak suka sama istrinya Bahar, memang Bahar berencana," ujar Sani istri korban saat itu.

Lalu versi kedua disampaikan oleh Bahar sendiri.

Bahar menyebut pelaku pembunuhan ayahnya adalah pria yang kini jadi suami baru dari ibunya.

Bahar menyebut bahwa pria berinisial J itu tidak menyukai keberadaan Surono.

"Kecurigaan saya itu waktu bapak nggak ada, ibu langsung menikah,"ujar Bahar, Senin (4/11/2019).

Pernyataan Bahar tersebut juga sempat dikuatkan oleh pamannya, Wagimin.

Wagimin mengatakan mulanya dirinya ditelepon Bahar yang saat itu berada di Bali.

Bahar mengatakan pada pamannya itu perihal kematian sang ayah.

Viral Wanita Lahirkan Bayi Tanpa Hamil, Entin Kustini Ngaku Mau Buang Air Kecil tapi Keluar Bayi

"Lik (paklik/paman), kamu ndak curiga? Bapak ini sudah mati," ujar Wagimin menirukan ucapan keponakannya.

Wagimin yang kaget dengan ucapan Bahar lalu menanyakan kembali pada Bahar tentang kematian kakaknya itu.

"Kurang tahu, saya curiga dengan ibu," ucap Bahar kala itu.

Wagimin pun kembali bertanya pada keponakannya itu bagaimana ia mengetahui hal tersebut.

Menurut Wagimin, Bahar mengetahui kematian ayahnya dari 'orang pintar'.

Dilansir TribunWow, Surono ditemukan oleh kepolisian dan warga dalam keadaan sudah tidak bernyawa di rumahnya sendiri.

Tragisnya, jasadnya dikuburkan dalam lantai musala rumahnya.

Sebelum ditemukan terkubur, Surono dilaporkan menghilang selama 7 bulan.

Selama menghilang, saudara-saudara Surono juga mencari keberadaanya.

Hal tersebut yang dikatakan oleh Misli, seorang Kepala Dusun tempat Surono tinggal.

"Saya sudah pernah tanya kepada anaknya Pak Surono (Bh/Bahar). Seingat saya tanya di awal bulan Mei," kata Misli.

"Karena bulan empat (April), masih ketemu dia (Surono)," sambungnya.

"Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali. Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," ujarnya.

Kondisi Terkini Balita yang Peluk Jasad Ibunya, Pihak RS yang Menangani Siapkan Psikiater

Misli juga bertanya kepada Busani, istri Surono tentang keberadaan sang suami.

Jawaban dari perempuan itu menguatkan keterangan sang anak kalau Surono bekerja di Bali.

"Bahkan katanya sudah beristri lagi," imbuh Misli.

Karena keterangan itulah, dirinya percaya saja, Misli tak tahu kalau mereka sedang bersandiwara.

Ketiadaan Surono tidak membuat curiga warga sekitar, karena memang Surono pernah bekerja di Bali, selain bekerja di ladang dan kawasan hutan tempatnya menanam kopi.

Warga tidak curiga karena lokasi rumah Surono yang terbilang berjarak cukup jauh dari tetangganya.

Jasad Surono ditimbun oleh cor-coran kasar sebelum akhirnya ditimbun tanah setinggi kurang lebih 60 cm, barulah timbunan tanah tersebut dicor halus dan dilapisi oleh keramik hitam.

Pada saat dilakukan pembongkaran, ditemukan pula barang yang diduga digunakan untuk membunuh korban.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.

"Dan tentunya kami sudah melakukan pembongkaran mayat dan diangkat untuk diotopsi oleh tim DVI, dan ditemukan pula di balik belakang dari jenazah, sebuah linggis dengan panjang 50 cm dan berat 10 kilogram," ujar Alfian, Senin (4/11/2019).

Jasad Surono saat ditemukan menurut keterangan polisi masih dalam keadaan utuh.

"Benar, kami menemukan jasad di sini. Bukan tulang yang bercerai berai namun jasad yang masih utuh, hanya ada beberapa bagian jasad yang sudah rusak," ujar AKBP Alfian Nurrizal kepada Surya.

Selain itu, polisi menduga motif yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut.

"Dari pemeriksaan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, kami duga motif warisan atau dendam yang menyebabkan korban Surono dibunuh oleh pelaku," katanya di Mapolres Jember, Jatim, Selasa (5/11/2019).

Polisi juga mengungkapkan hasil autopsi terhadap jasad Surono.

"Berdasarkan hasil autopsi, korban Surono dibunuh oleh pelaku dengan benda tumpul hingga meninggal dunia dan dikubur di dalam rumah," ujar Alfian.

Hal ini dibuktikan dengan penemuan linggis berukuran 65 cm dengan berat 10 kg di dekat tubuh korban.

Alfian juga menyebut linggis tersebut masih tertempel noda darah.

Selain linggis, polisi juga menemukan sebilah pisau yang ikut terkubur, namun letaknya agak jauh dari jasad Surono.

Polres Jember kemudian memeriksa saksi-saksi termasuk anak dan istri korban.

Dalam pemeriksaan ini, baik anak korban maupun istri korban tetap sama-sama saling tuding sebagai penyebab tewasnya korban.

Namun, menurut tuturan dari Kapolres Jember, istri korban dalam memberikan keterangan selalu berbolak-balik dan tanpa korelasi.

Akibatnya, Polres Jember mengundang tim psikiater untuk memeriksa kejiwaan dari istri korban.

Sedangkan anak korban selalu memberikan jawaban atau keterangan yang pasti.

Tak hanya itu, polisi mengamati perilaku dan emosi dari istri korban yang tidak menunjukkan kesedihan.

Kini jasad Surono sudah dikuburkan secara layak di TPU Dusun Juroju setelah diautopsi oleh tim DVI Polda Jatim.

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Sumber: Surya
Tags:
MusalaJemberJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved