Breaking News:

Kabinet Jokowi

Menhan Prabowo Subianto Sempat Diisukan akan ke Amerika Serikat, Ini Kata Dubes AS

Dubes AS Joseph R. Donovan Jr sebut belum ada pengajuan visa atas nama Prabowo Subianto, pemerintah AS tetap gunakan HAM sebagai pertimbangan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
YouTube Official iNews
Dubes AS Joseph R. Donovan Jr sebut belum ada pengajuan visa atas nama Prabowo Subianto, pemerintah AS tetap gunakan HAM sebagai pertimbangan 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, kembali perbolehkan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

Sebelumnya diketahui, bahwa Prabowo Subianto sempat dilarang untuk pergi ke Amerika Serikat sejak tahun 1998 lantaran terkait kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Namun, Prabowo Subianto kembali mendapatkan izin ke Amerika Serikat setelah ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Masuknya Prabowo Subianto di Kabinet Jokowi Dinilai Berdampak Positif, Ini Alasannya

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr mengatakan, belum ada pengajuan visa atas nama Prabowo Subianto.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Official iNews, Rabu (6/11/2019), Joseph mulanya menjelaskan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) akan selalu menjadi tumpuan dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat.

Begitupula kebijakan luar negeri, Amerika Serikat, yang akan mempertimbangkan HAM dalam memutuskan kebijakan luar negerinya.

"Poin kedua yang saya tekankan adalah penghormatan terhadap hak asasi manusia yang akan terus menjadi pijakan bagi kebijakan luar negeri Amerika Serikat," jelas Joseph.

Joseph kemudian menjelaskan soal visa Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, pemerintah Amerika Serikat belum pernah menerima pengajuan visa individu atas nama Prabowo Subianto.

"Poin ketiga adalah kami belum pernah membahas kasus pengajuan visa individu (atas nama Prabowo Subianto)," jelas Joseph.

Eggi Sudjana Ungkap Ketakutan Prabowo hingga Akhirnya Putuskan Mau Jadi Menteri Jokowi

Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 0.51:

Prabowo Diundang ke Amerika Serikat

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto mendapat undangan untuk datang ke Amerika Serikat.

Undangan tersebut menjadi sebuah keistimewaan mengingat pengalaman Prabowo Subianto yang pernah ditolak berkunjung ke Amerika Serikat.

Dikutip TribunWow.com dari unggahan kanal Youtube Kompas Tv, Selasa (29/10/2019) Dasco menjelaskan sejak Prabowo resmi menjabat sebagai Menhan, terdapat beberapa negara yang mengunjungi Prabowo termasuk dari Amerika Serikat.

Siap Kritik Kinerja 100 Hari Prabowo, Eggi Sudjana: Kalau Tak Ada Produktivitas Sama Saja Omdo

"Sejak jadi Menhan ada beberapa dari negara yang kemudian bersilahturahim kepada Pak Prabowo, termasuk dari tim Amerika Serikat," ujar Dasco.

"Kemudian dalam silaturahmi itu juga menyampaikan undangan berkunjung," tambahnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (29/10/2019).

Dasco mengatakan meskipun sudah ada undangan, namun Prabowo masih belum bisa berpergian ke luar negeri.

Ia melanjutkan, Prabowo masih belajar dan melakukan penataan di jabatan barunya sebagai Menteri Pertahanan RI.

"Namun karena kesibukan Pak Prabowo yang masih menata, mempelajari, dan kemudian membuat rencana-rencana untuk Departemen Pertahanan. Sehingga rencana ke luar negeri itu termasuk ke Amerika belum terjadwalkan," tambahnya.

Diketahui, Prabowo pernah ditolak masuk ke Amerika pada Maret 2014 ketika hendak menghadiri wisuda putranya.

Dikutip dari BBC, Nama Prabowo masuk dalam daftar hitam Amerika karena dirinya dinilai melakukan pelanggaran HAM.

Saat bertugas di Timor Timur (sekarang Timor Leste), Prabowo menjadi komandan sebuah grup yang bertugas dari 1978-1979.

Lalu Prabowo kembali tersandung kasus di ujung kekuasaan Soeharto.

Kala itu, dirinya menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus yang dituding terlibat penculikan aktivis.

Dikutip dari Kompas.com, Prabowo pernah mengatakan kepada Reuters pada 2012 bahwa dirinya masih ditolak untuk mendapatkan visa Amerika Serikat karena tuduhan pelanggaran HAM.

Namun Prabowo membantah semua tudingan akan keterlibatan dirinya dalam kasus pelanggaran HAM tersebut.

Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 0.35:

Jenderal TNI yang Pernah Dilarang Masuk Amerika Serikat

Dikutip dari Tribunnews.com, Prabowo bukan satu-satunya Jenderal yang pernah dilarang masuk ke Amerika Serikat (AS), ada beberapa nama Jenderal TNI lain yang tidak diperbolehkan masuk ke AS.

Berikut adalah beberapa nama jenderal lain yang pernah dilarang masuk AS:

Selain Prabowo ada beberapa jenderal lain yang pernah dilarang masuk AS, yakni:

1. Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin

Dikutip dari bbc.com, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Pertahanan, sempat dilarang masuk ke Amerika Serikat karena dituding terlibat peristiwa Mei 1998.

Saat itu Sjafrie sedang pergi bersama rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghadiri pertemuan G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada Oktober 2009.

2. Jenderal TNI (Purn) Wiranto

Dikutip dari bbc.com, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto pernah ditolak masuk Amerika lantaran diduga terkait pelanggaran HAM di Timor Timur yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas pada 1999.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Kabinet Kerja Jokowi tersebut diisukan ikut andil di kerusuhan 1998.

Ditambah tuduhan kejahatan perang oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Masuknya Prabowo Subianto di Kabinet Jokowi Dinilai Berdampak Positif, Ini Alasannya

3. Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo

Diwartakan bbc.com, Pramono juga dilarang masuk ke Amerika Serikat ketika akan berangkat menghadiri G-20, Oktober 2009.

Pramono diduga terlibat pelanggaran HAM di Timor Timur 1999.

Waktu itu dia menjabat sebagai Komandan Grup Kopassus yang bertugas di Timor Timur.

4. Letnan Jenderal TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim

Diberitakan bbc.com, Zacky Anwar Makarim diduga melakukan pelarangan terkait pelanggaran HAM di Timor Timur.

Saat kerusuhan HAM di Timor Timur terjadi, Zacky berpangkat Mayor Jenderal

Zacky pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen ABRI 1997-1999.

Dia juga pernah menduduki Asisten Intelijen KSAD 1996-1997, dan Kepala Satgas Pantia Penentuan Pendapat Timor Timur.

5. Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo

Dilansir Tribun-Medan.com, Gatot sudah mengurus visa untuk keberangkatannya ke Amerika Serikat pada Oktober 2017.

Namun, Gatot Nurmantyo ditolak saat akan berangkat ke Negeri Paman Sam tersebut.

Berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng Banten, penerbangan Gatot bersama istri semula direncanakan menggunakan maskapai Emirates.

Keperluan Gatot dan Istri berangkat ke AS atas permintaaan Otoritas Keamaan Dalam Negeri AS untuk menghadiri sebuah acara konferensi dan memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford JR, di Washington AS.

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiAmerika SerikatPrabowo SubiantoMenteri Pertahanan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved