Breaking News:

Terkini Daerah

Polisi Ambil Sampel Septic Tank yang Meledak di Jaktim: Ada Gas CO dan Gas Metana

Pihak kepolisian memulai proses penyelidikan dengan mengambil sampel dari septic tank yang meledak, seperti apa hasilnya?

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Rekaman CCTV setelah septic tank di kediaman AS meledak, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Warga Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur dikagetkan dengan septic tank yang meledak.

Tim Puslabfor Mabes Polri pun mendatangi rumah milik Agus Soleh untuk mengambil sampel dari septic tank, pada Rabu (6/11/2019).

Sampel nantinya akan diperiksa di laboratorium sebagai bahan penyelidikan.

VIDEO Detik-detik Septic Tank di Jatinegara Meledak, Seorang Petugas Sedot WC Tewas

Katim Puslabfor Mabes Polri Kompol Faisal mengatakan, di dalam septic tank mengandung gas metana dan karbon monoksida dari hasil penguraian bakteri pada kotoran manusia.

"Biasanya dari penguraian bakteri, itu dari kotoran manusia yang masuk ke septic tank lalu ada penguraian bakteri lalu menghasilkan gas. Ada gas CO dan gas metana yang kami akan periksa nanti," kata Faisal di lokasi, Rabu (6/11/2019).

Sampel yang diambil oleh Tim Puslabfor adalah sejumlah air limbah, dua jerigen berisi air septic tank serta sampel gas.

Menurut Faisal, butuh waktu sekitar dua minggu untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium atas sampel yang diambil dari TKP.

"Belum tahu ini mengandung apa kita periksa dulu yah. Pemeriksaan sekitar dua mingguan lah," ujar Faisal.

Tim Puslabfor tiba pada pukul 11.30 WIB dan meninggalkan lokasi dua jam kemudian.

Diberitakan sebelumnya, septic tank milik Agus Soleh, warga Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur meledak seusai dikuras oleh petugas sedot tinja.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (4/11/2019) pukul 11.00 WIB dan terekam oleh kamera pengawas.

Kejadian bermula ketika petugas sedot tinja yang berinisial S, mencoba mengecek lubang septic tank seusai proses pengurasan.

S lalu mengecek dengan cara memasukkan koran yang dibakar ke dalam lubang.

Namun, api yang membakar koran tak kunjung padam, dan membuat septic tank meledak.

Kejadian ini mengakibatkan lantai teras yang berada di atas septic tank terbalik.

Pemilik rumah dan petugas yang sedang berdiri di atasnya pun terlempar.

Nahas, akibat kejadian ini S tewas seketika karena tercebur ke dalam septic tank.

Sementara Agus, si pemilik rumah mengalami luka.

Warga sekitar sempat mengevakuasi korban dengan alat seadanya dan membawa ke Rumah Sakit Harapan Jayakarta.

Namun dokter mengatakan S tak tertolong.

Wahyudi Bunuh Ayah Kandung dan Dicor di Septic Tank, Kades Bantah Pengakuan Pelaku soal Selingkuh

Penuturan Ketua RW setempat

Dilansir dari TribunJakarta, Selasa (5/11/2019), Ketua RW 03 Ahmad Kana Firdaus menuturkan Agus awalnya sempat meminjamkan senter pada S.

Senter tersebut sedianya akan digunakan untuk menerawang pipa septic tank.

Ahmad juga menuturkan, Agus dan kernet mobil sedot tinja sempat mengatakan padanya, perihal alasan S memasukkan koran yang dibakar ke dalam lubang.

S memasukkan koran yang dibakar bukan untuk mengecek kandungan gas dalam septic tank.

Akan tetapi mengecek volume air dalam septic tank tersebut.

"Kalau menurut dia (S) untuk meyakinkan. Kalau api nyala berarti tandanya airnya enggak ada, karena air enggak ada. Udah kering (septic tank). Tapi kalau api mati berarti airnya masih banyak," ujar Ahmad.

Konfirmasi Polisi

Kejadian ini juga dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait.

Tom menceritakan S hendak membuktikan pada pemilik rumah jika tugasnya sudah rampung dilaksanakan.

"Untuk meyakinkan pemilik rumah bahwa pekerjaannya sudah selesai, korban membakar koran. Korannya yang terbakar dimasukkan ke lubang septic tank sampai padam," kata Tom, Selasa (5/11/2019).

Niat S membakar koran guna menunjukkan kandungan gas dalam septic tank sudah kosong awalnya berjalan mulus hingga pemilik rumah percaya.

Namun tak berselang lama, septic tank itu meledak cukup keras.

Ledakan itu bahkan terdengar warga hingga radius 200 meter dari lokasi kejadian.

"Tiba-tiba septic tank tersebut meledak dengan mengelurkan suara yang cukup keras. Korban terjatuh ke dalam septic tank dan meninggal dunia," ujarnya.

Penuturan ahli 

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/11/2019), peneliti LIPI, Dr Neni Sintawardani ikut angkat bicara mengenai peristiwa meledaknya septic tank.

Menurutnya, septic tank tersebut dapat meledak karena di dalamnya terdapat gas metana.

Gas tersebut dihasilkan oleh proses fermentasi kotoran tanpa oksigen.

“Ada proses alami yang terjadi di dalam septic tank. Proses pembusukan, atau fermentasi bahan organik atau tinja tanpa adanya oksigen. Proses itu menghasilkan beberapa jenis gas, yang terbanyak jumlahnya adalah metana,” tutur Neni kepada Kompas.com, Selasa (5/11/2019).

Sifat dari gas metana sendiri adalah mudah terbakar.

Tindakan memasukkan koran terbakar ke dalam lubang septic tank dinilai Neni adalah tindakan yang ceroboh.

“Meski septic tank itu sudah kosong dari cairan, tapi siapa tahu gasnya masih tertinggal di situ. Jika ada api, ya sudah pasti meledak,” tuturnya

Neni lalu menjelaskan, sudah seharusnya septic tank memiliki lubang atau saluran gas.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan gas.

Ia lalu mengibaratkan dengan sebuah balon.

“Ini ibarat balon yang terus-menerus dipompa. Pasti ada batasan kekuatan balon tersebut kan?” tuturnya.

Neni menilai, akan sangat berbahaya jika septic tank tidak memiliki lubang pembuangan gas.

Karena jika terjadi akumulasi gas, maka tekanannya akan semakin kuat dan dapat mengakibatkan meledaknya septic tank.

“Apalagi jika ada sumber panas, atau api. Pasti akan sangat mudah meledak,” tutupnya.

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Sumber: Kompas.com
Tags:
septic tankJakarta TimurMeledak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved