Breaking News:

Isu Radikalisme

Di ILC, Sudjiwo Tedjo Soroti Gaya Berpakaian Ma'ruf Amin Kini: Sebagai Orang Sarungan, Saya Marah

Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan pendapatnya terkait isu radikal yang kini tengah menjadi perbincangan publik.

Channel Youtube Indonesia Lawyers Club
Presenter Indonesia Lawyers Club, Karni Ilyas tak berhenti tertawa ketika mendengar argumentasi Budayawan, Sudjiwo Tedjo. 

TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan pendapatnya terkait isu radikal yang kini tengah menjadi perbincangan publik.

Sudjiwo Tedjo juga menyoroti cara berpakaian Wakil Presiden Maruf Amin yang kerap menggunakan sarung.

Hal itu diungkapkannya melalui acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (5/11/2019).

Pria asal Jawa Timur itu mulanya menyinggung soal kekhawatiran wanita bercadar atas wacana pakaian Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disampaikan Menteri Adama (Menag), Fachrul Razi.

Soroti Aturan Pakaian ASN, Yandri Susanto Tegas Tolak Wacana Menag: Enggak Usah Buat Gaduh

Mahfud MD Sebut Menag Usul Batasi Busana karena Pernah di Militer: Biasanya Tentara Banyak Sumbernya

Diketahui, Menag menyebut akan melarang ASN mengenakan celana cingkrang dan memakai cadar.

"Yang saya tangkap dari ketakutan teman-teman bercadar ini jangan-jangn yang di ASN enggak boleh pakai cadar ini cuma test the water, kalau ini sukses nanti semua enggak boleh pakai," kata Sudjiwo Tejo.

Lantas, Sudjiwo Tedjo berkelakar dengan mengaku sebagai rpia berperasaan.

"Saya mendapat degup itu, karena saya laki-laki yang berperasaan," ucap Sudjiwo Tedjo.

Ia juga menyoroti cara berpakaian Maruf Amin yang kerap memakai sarung sebelum resmi dilantik sebagai wakil presiden (wapres).

"Loh, kalau mau jujur, saya sebagai orang sarungan, saya sudah 20 tahun sarungan kemana-mana, saya marah Pak Ma'ruf Amin pakai celana ketika jadi wapres," terang Sudjiwo Tejo.

Lantas, ia menyebut Ma'ruf Amin terlihat lucu ketika mengenakan sarung.

"Pak Ma'ruf Amin itu lucu kalau pakai sarung, jenaka, apalagi kalau agak ke atas dikit gitu loh, jadi kita merasa dekat, begitu sudah pake celana, jauuh," ujar Sudjiwo Tedjo.

Budayawan Sudjiwo Tedjo mengomentari istilah radikalisme yang kini tengah ramai diperbincangkan publik.
Budayawan Sudjiwo Tedjo mengomentari istilah radikalisme yang kini tengah ramai diperbincangkan publik. (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)

Meskipun begitu, ia memaklumi berubahnya cara berpakaian Maruf Amin.

Menurutnya, cara berpakaian wapres mungkin saja juga diatur dalam protokoler istana.

"Tapi mungkin karena peraturan protokoler," terang Sudjiwo Tedjo.

"Artinya gini loh teman-teman yang pakai cadar kalaupun ASN atau tentara atau apa tidak membolehkan atas nama institusi, saya kira itu juga wajib dihormati," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti penggunaan kata radikal.

"Yang terakhir soal istilah, ada yang sebut radikal, saya enggak setuju, karena saya orang filsafat," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Jangan ngomong filsafat kalau enggak radiks, kalau enggak radikal, kalau enggak ke akar-akarnya, mengapa mengapa mengapa, mengapa Pak Karni kawin sama si A, mengapa terus sampai akar, itu filsafat, dimana pun matematika seperti itu."

Karni Ilyas selaku pembawa acara pun memberikan jawabannya.

"Ya itu radikal positif," kata Karni Ilyas.

"Makanya sekarang ada ekstrimis," jawab Sudjiwo Tedjo.

Menurut Sudjiwo Tedjo setiap orang harus radikal, apalagi seorang filsafat.

"Ektrimis, semua orang harus ekstrem, Kalau enggak ekstrem, Pak Karni 40 tahun lebih jadi wartawan hukum itu ekstrem."

"Mestinya sekarang sudah pensiun, leyeh-leyeh," ucap Sudjiwo Tedjo menyinggung.

Ia turut menyinggung Karni Ilyas yang selalu berdiri dalam acara ILC meski usianya tak lagi muda.

"Berdiri lagi," kata Sudjiwo Tedjo kemudian.

Kritisi 2 Menteri Jokowi, Menag dan Menkopolhukam Mahfud MD, Rocky Gerung: Bukan Nakut-nakuti Orang

Tidak Pernah Larang Gunakan Cadar, Menag: Saya Cuma Bilang Itu Bukan Ukuran Ketakwaan

Sementara itu, Karni Ilyas hanya bisa tertawa cukup keras mendengar penjelasan Sudjiwo Tedjo tersebut.

Kemudian seniman 57 tahun ini menyinggung keprofesionalitas dari pewayang, Manteb Sudarsono.

"Pak Mantep Sudarsono itu tidur sama wayang bukan sama istrinya. Ekstrem."

"Kenapa? Masyarakat dapat tontonan wayang yang bagus saya lebih sering ngelus saksofon dari istri saya," ujarnya.

Menurut Sudjiwo Tedjo hal itu dilakukan demi cinta pada sesama.

"Cinta suami istri bukan cinta kalau hanya eksklusif, cinta suami istri baru bener-bener cinta kalau menumbuhkan cinta untuk sesama," kata Sudjiwo Tedjo

Simak video berikut ini menit 5.30:

Pada kesempatan itu, Budayawan Sudjiwo Tedjo juga memberikan komentarnya tentang isu radikalisme yang kini banyak diperbincangkan.

Ia mulanya membeberkan pengalamannya bertemu dengan seseorang yang mengenakan rok mini.

Sudjiwo Tedjo mengaku terganggu lantaran melihat wanita memakai rok mini bisa menggugah gairahnya.

"Saya tuh ngelihat rok mini itu terganggu Pak, paling terganggu di bandara Ngurah Rai itu (Denpasar, Bali) di tangga pesawat itu pak, di tangga pesawat itu macet."

"Karena di belakang, penumpang di dalam macet di depan saya rok mini, itu angin kenceng. Wah itu saya bikin lagu," kata Sudjiwo Tedjo.

Mendengar itu, para hadirin tertawa termasuk Karni Ilyas.

Namun, Sudjiwo Tedjo menilai bahwa bukan seorang perempuan yang memakai rok mini saja yang bisa membangkitkan gairahnya.

"Ternyata bukan cuma rok mini yang menganggu, ini kalau mau jujur. Perempuan yang pake jilbab juga," katanya.

"Ah dasar," sela Karni Ilyas sambil tertawa.

"Loh serius ini pak karena perempuan pake jilbab lebih cantik," jawab Sudjiwo Tedjo tegas buat hadirin bertepuk tangan.

Kemudian, Sudjiwo Tedjo menilai bahwa wanita memakai cadarlah yang tidak mengganggu dirinya.

"Saya sering ngapain pake jilbab gombyor-gombyor enggak kelihatan itunya tapi dia pake make up? Itu pertanyaan lama saya. Tetep mengundang pak. Sama dengan rok mini itu dengan segala hormat saya bisa bikin lagu atau menari, atau saya bisa apa, atau saya bisa bikin lukisan," kata dia.

"Nah ternyata ada yang pakai cadar, nah bagi saya tidak akan menganggu lagi karena make up-nya tidak kelihatan lagi," sambung Sudjiwo Tedjo.

Mendengar keluhan Sudjiwo Tedjo, Karni Ilyas masih terus tertawa.

Ia berkelakar menyarankan agar Sudjiwo Tedjo mengenakan penutup mata agar nafsunya tidak mudah bangkit.

"Ternyata mata saja itu sudah hrhrrhrhrhrhrh jadi gimana ini," keluh Sudjiwo Tedjo.

"Apa mata harus ditutup," ujar Karni Ilyas sambil tertawa.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sudjiwo TedjoMaruf AminSarung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved