Terkini Daerah
Pengakuan Keluarga Jasad Dicor di Musala, Anak dan Istri Korban Saling Tuduh Jadi Pelaku
Penemuan jasad yang dicor di dalam rumah menggemparkan warga di Desa Ledokombo, Jember Jawa Timur, anehnya anggota keluarga korban saling tuduh.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Masyarakat Desa Ledokombo, Jember, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan jasad yang dicor semen di dalam rumah, Senin (4/11/2019).
Dilansir TribunWow.com, polisi memastikan jasad tersebut adalah Surono sang empunya rumah.
Ada dua versi mengenai kematian korban ini, yaitu versi pengakuan istri korban dan versi pengakuan dari anak korban.

• Hilang 7 Bulan, Pria Ini Diduga Tewas dan Kerangkanya Ditemukan Dicor di Bawah Musala di Jember
Mereka saling tuduh atas penyebab kematian Surono.
Dikutip dari tayangan Kabar Petang di TvOne, Senin (4/11/2019), istri korban menuduh anak kandungnya yang melakukan tindakan keji ini.
Menurutnya, sang anak yang bernama Bahar tersebut membunuh korban karena tidak suka dengan perilaku korban.
"Soalnya (korban) nggak suka sama istrinya Bahar, memang Bahar berencana," ujar Sani istri korban.
Namun hal berbeda justru di sampaikan oleh Bahar.
Bahar menyebut pelaku pembunuhan ayahnya adalah pria yang kini jadi suami baru dari ibunya.
Bahar menyebut bahwa pria berinisial J itu tidak menyukai keberadaan Surono.
"Kecurigaan saya itu waktu bapak nggak ada, ibu langsung menikah,"ujar Bahar seperti dikutip dari program iNews Sore di iNews Tv, Senin (4/11/2019).

Pernyataan Bahar tersebut juga dikuatkan oleh pamannya, Wagimin.
Wagimin mengatakan mulanya dirinya ditelepon Bahar yang saat itu berada di Bali.
Bahar mengatakan pada pamannya itu perihal kematian sang ayah.
"Lik (paklik/paman), kamu ndak curiga? Bapak ini sudah mati," ujar Wagimin menirukan ucapan keponakannya.
Wagimin yang kaget dengan ucapan Bahar lalu menanyakan kembali pada Bahar tentang kematian kakaknya itu.
"Kurang tahu, saya curiga dengan ibu," ucap Bahar kala itu.
Wagimin pun kembali bertanya pada keponakannya itu bagaimana ia mengetahui hal tersebut.
Menurut Wagimin, Bahar mengetahui kematian ayahnya dari "orang pintar".
Tak hanya itu, Bahar juga mengatakan dirinya mengetahui jasad ayahnya dicor dari pengakuan ibunya.
Dari penuturan Bahar, ibunya sendiri yang mengatakan sang ayah sudah meninggal dan jasadnya dicor di musala rumahnya.
Pihak Kepolisian Resor Jember kemudian menggandeng tim DVI Polda Jatim untuk menyelidiki kasus ini.
Kronologi Penemuan Jasad
Surono ditemukan oleh kepolisian dan warga dalam keadaan sudah tidak bernyawa di rumahnya sendiri.
Tragisnya, jasadnya dikuburkan dalam lantai musala rumahnya.
Sebelum ditemukan terkubur, Surono dilaporkan menghilang selama 7 bulan.
• Pengakuan Dalang Pembunuhan PNS yang Jasadnya Dicor, Habiskan Uang Korban untuk Foya-foya
Jasad Surono ditimbun oleh cor-coran kasar sebelum akhirnya ditimbun tanah setinggi kurang lebih 60 cm, barulah timbunan tanah tersebut dicor halus dan dilapisi oleh keramik hitam.
Pada saat dilakukan pembongkaran, ditemukan pula barang yang diduga digunakan untuk membunuh korban.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.
"Dan tentunya kami sudah melakukan pembongkaran mayat dan diangkat untuk diotopsi oleh tim DVI, dan ditemukan pula di balik belakang dari jenazah, sebuah linggis dengan panjang 50 cm dan berat 10 kilogram," ujar Alfian pada iNews, Senin (4/11/2019).
Ia juga menjelaskan pihaknya menerima laporan dari anak korban yang bernama Bahar mengenai kasus ini.
Kepolisian yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi rumah korban.
Lalu pada Senin (4/11/2019) pukul 09.00 WIB polisi meminta izin pada keluarga korban untuk membongkar "kuburan" Surono.
Dari hasil autopsi sementara, diduga korban meninggal akibat pukulan benda tumpul yaitu linggis yang ditemukan di dekat jasad.
Dilansir Surya, Senin (4/11/2019),musala tersebut baru dibangun sekitar enam bulan lalu.
Hal ini juga diungkapkan oleh Kapolres Jember.
"Pemilik rumah menyebutnya musala, tapi ada di dalam rumah, di bagian dapur itu. Sepertinya hanya cukup juga untuk shalat satu orang," imbuh Alfian.
Dari penuturan pemilik rumah kepada polisi, kata Alfian, bangunan dapur itu selesai dibangun sekitar 6 bulan lalu.
Sebelumnya, lahan itu merupakan lahan kosong di belakang rumah Surono.
Bangunan itu baru dibangun setelah jasad Surono dikubur di tempat tersebut.
Jasad Surono kini telah dimakamkan di TPU Dusun Juroju setelah diotopsi oleh tim DVI.
Polres Jember masih menyelidiki misteri kasus ini.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal menuturkan ada tiga orang yang meminta perlindungan seusai terkuaknya kematian Surono.
Mereka adalah anak korban, istri korban, dan teman dekat istri korban.
Alfian enggan menjelaskan alasan ketiganya meminta pengamanan dari polisi.
Namun pihaknya menjamin keamanan mereka karena statusnya sebagai saksi.
"Ketiganya nanti termasuk yang akan dimintai keterangan juga," imbuh Alfian.
Polisi juga tidak mau gegabah dalam menyelidiki kasus ini.
Terlebih ada banyak cerita yang beredar mengenai penyebab tewasnya Surono.
"Jangan terburu-buru (dengan cerita tersebut), kami sedangkan lakukan penyelidikan. Apakah memang ceritanya seperti itu, atau ada yang membalikkan fakta, ujar Alfian
Alfian berjanji akan menyampaikan fakta sebenarnya ketika penyelidikan rampung.
"Nanti kalau sudah terungkap, pasti akan kami sampaikan," tegas Alfian
Selain itu, pihaknya juga telah mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk keluarga korban.
Tak hanya itu, polisi juga sudah mengantongi nama terduga pelaku pembunuhan.
Lihat video selengkapnya disini:
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)