Polemik APBD DKI 2020
Soroti Anggaran Lem Aibon di APBD DKI, Ruhut Sitompul: Kalau Dibelikan Cendol Bisa Banjiri Jakarta
Ruhut Sitompul mengunggah video yang menyoroti APBD DKI Jakarta 2020, seperti apa tanggapannya?
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi Ruhut Sitompul turut menanggapi anggaran pengadaan barang untuk lem aibon oleh Pemprov DKI Jakarta dalam APBD 2020.
Dilansir TribunWow.com, hal ini Ruhut sampaikan dalam video Ruhut Buka Bukaan di channel YouTube miliknya, Ruhut P Sitompul, Minggu (3/11/2019).
Ruhut menyoroti anggaran pengadaan barang untuk lem aibon yang dituliskan sebesar Rp 82,8 miliar.

• Alasan Ruhut Sitompul Hengkang dari Demokrat: Saya Tak Setuju AHY Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta
"82 M kalau dibelikan cendol, bisa-bisa Jakarta banjir," ujar mantan politisi Demokrat ini.
Tak hanya membanjiri Jakarta, ia juga menyebut dapat menyebabkan hal lain.
"Bukan hanya Jakarta, pulau reklamasi yang dapat IMB dari Anies pun ikut tenggelam," katanya sambil terkekeh.
Pada awal video, Ruhut sempat melontarkan sindiran lain.
"Buka peci dulu, aku mau nyisir, biar cewek-cewek liat si Poltak tambah ganteng," kata Ruhut yang tampak mengenakan peci.
"Bukan untuk nyisir bersihin ketombe saja, anggaran juga harus disisir, biar bersih dari korupsi" sindir Ruhut.
Ruhut Sitompul mengatakan Anies selalu berkelit dan cenderung menyalahkan pihak lain terkait polemik APBD DKI ini.
"Nies, kau ni lama-lama, aku jadi teringat orang bilang aku raja minyak, kau raja ngeles," ujar Ruhut.
Ia lalu membandingkan gaya Anies saat memerintah DKI Jakarta dengan gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Memang kalau Ahok cara menegur rada tempramental, tapi kau dengan lemah lembut," ujar Ruhut.
Ruhut lalu mengingatkan Anies tentang pemberian IMB pulau reklamasi di Jakarta.
"Tapi faktanya apa sekarang? Diam-diam kau malu-malu kucing kasih IMB," ucap Ruhut.
"Kau sepertinya mengakui juga kaitannya dengan 82 M," tuduhnya pada Anies.
• Bela Denny Siregar saat Dicecar Banyak Pertanyaan, Ruhut Sitompul: Ada Berapa Nyawa Kau?
Rupanya tak sekali ini saja Ruhut mengkritisi tentang kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta.
Dalam akun YouTube miliknya tersebut, setidaknya sudah terdapat empat video lain yang berisi konten tentang Anies Baswedan.
Ruhut memulai karier di dunia YouTube sejak 13 November 2018.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/2/2019), Ruhut menjadi Youtuber karena ingin mensosialisasikan keberhasilan Joko Widodo sebagai presiden.
Dalam video pertama yang diunggahnya, Ruhut membahas tentang kampanye Sandiaga Uno yang kala itu masih berstatus Calon Wakil Presiden.
Menurutnya, video yang ia buat adalah sebagai respons mengenai narasi-narasi yang dibawakan oleh capres cawapres nomor urut 02.
Contohnya saat Sandiaga mengatakan tempe setipis kartu ATM.
"Itulah saya langsung mengadakan blusukan-blusukan. Dimana dia datang, saya datangi," ujar Ruhut saat dihubungi, Jumat (15/3/2019).
Lihat video selengkapnya pada menit ke 0.16
Tanggapan Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya sudah membahas kejanggalan anggaran APBD DKI Jakarta sejak lama.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (31/10/2019) kejanggalan APBD DKI awalnya diungkap oleh politisi PSI William Aditya Sarana.
Anies menyebut kejanggalan anggaran adalah hal lama yang telah dia bahas dalam rapat internal Pemprov DKI Jakarta.
"Sebelum mereka ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam (rapat internal Pemprov DKI Jakarta). Saya sudah bicara sebelumnya, dan kita review," ujar Anies ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).
Ia mengganggap aksi buka data APBD DKI yang dilakukan oleh William hanya untuk cari panggung.
"Bedanya saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, (jadi momen untuk) manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi,” tambahnya.
Berbeda dengan PSI yang dianggap mencari perhatian, Anies mengatakan dirinya berfokus pada pembenahan sistem.
“Loh kalau saya itu bukan (untuk beratraksi, manggung). Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian," ujar Anies.
Anies menyebut seseorang bicara karena tiga pilihan, dirinya bicara untuk menyelesaikan masalah.
"Jadi saya sering bicarakan. Orang ngomong itu ada tiga pilihan, menyelesaikan masalah, atau memperumit masalah, atau mengaktualisasi diri"
"Itu tiga pilihan itu kalau bicara. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah,” kata Anies.
Ia mengatakan dirinya telah memanggil dinas-dinas terkait untuk mengoreksi anggaran bermasalah.
“Karena itu saya panggil, saya koreksi satu per satu. Jadi anda sudah lihat forum (arahan Gub terkait KUA PPAS), cuman bedanya saya memang tidak umumkan,” tuturnya.
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/Anung Malik)