Kabinet Jokowi
Jokowi Akui Nadiem Makarim Minta 100 Hari untuk Lakukan Hal Berikut, Presiden: Yakin Enggak?
Pendiri Startup Gojek, Nadiem Makarim resmi ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pendiri Startup Gojek, Nadiem Makarim resmi ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bukan berlatar belakang pendidikan, Nadiem Makarim diragukan membawa perubahan yang baik di dunia pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
Menangapi keraguan tersebut, Jokowi mengatakan bahwa Nadiem Makarim akan memberikan pernyataan lebih jelas soal dunia pendidikan Indonesia setelah berhasil melihat kondisi di lapangan.
• Jadi Menteri, Nadiem Makarim dan Wishnutama Tinggalkan Jabatan CEO, Bagaimana dengan Johnny Plate?
"Beliau akan berbicara secara jelas setelah lapangannya dikuasai," kata Jokowi seperti dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV pada Sabtu (2/11/2019).
Kemudian, Jokowi membeberkan bahwa Nadiem Makarim meminta dirinya untuk memberikan kesempatan selama 100 hari.
100 hari itu akan digunakan Nadiem Makarim untuk menyiapkan dan merancang program yang akan dilaksanakan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mas Menteri minta waktu saya, 'beri saya waktu pak 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu' coba percaya enggak? Yakin enggak?," ucap Jokowi.
Jokowi yakin nantinya, menteri 35 tahun tersebut dapat merealisasikan janjinya.
"Dari apa yang disampaikan Mas Menteri pada saya, saya yakin Beliau bisa melakukan itu," ujar Mantan Wali Kota tersebut.
Pada kesempatan itu, Jokowi bercerita bahwa jika semuanya akan seperti bayangannya maka akan ada perubahan besar di dunia pendidikan Indonesia tentang cara mengajar hingga interaksi murid dan guru.
Lihat videonya:
Sebelumnya, Nadiem Makarim telah mengungkap strateginya dalam mengemban jadi menteri di 100 hari pertama.
Dikutip TribunWow.com. Hal itu dikatakan Nadiem Makarim saat berada di kantor Kementerian Pendidikan yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (23/10/2019).
Nadiem Makarim mulanya mengakui dirinya masih perlu belajar dari sisi formalitas dan protokol.
“Dari sisi formalitas masih harus belajar, dari sisi protokol masih harus belajar. Tapi kayaknya secara konsisten tema hari ini belajar,” ujar Nadiem.
Baginya, menjadi menteri pendidikan merupakan kehormatan.
Hal ini karena dunia pendidikan merupakan jalan untuk merubah generasi muda yang bisa membuat Indonesia maju.
“Ini merupakan kehormatan yang luar biasa untuk saya hari ini diberi amanah oleh presiden, tapi yang terpenting adalah mengapa suatu kehormatan?"
"Karena menurut saya orang-orang di dalam ruangan ini hari ini adalah ujung tombak terpenting untuk masa depan kita."
"Karena tanpa mengubah mindset, tanpa mengubah generasi yang berikutnya, Indonesia tidak akan bisa maju semakin tinggi di panggung dunia," ungkap Nadiem.
Ia lantas berujar jika ada masalah di negara hanya bisa dipecahkan dengan meningkatkan kualitas generasi.
"Kalau Anda semua melihat masalah-masalah di negara kita, semua masalah itu sebenarnya bisa dipecahkan dengan meningkatkan kualitas generasi muda kita tapi di masa depan,” tuturnya.
“Bagi saya kenapa menerima jabatan ini, karena menurut saya cara paling efektif untuk mentransformasi sumber daya manusia itu melalui pendidikan."
"Itulah yang terpenting. Melalui generasi berikutnya. Itulah kenapa suatu kehormatan yang luar biasa bagi saya."

• Tak Punya Pengalaman Bidang Pendidikan, Ini Alasan Jokowi Pilih Nadiem Makarim Jadi Mendikbud
Pendiri ojek online Gojek ini juga membeberkan strategi di 100 hari pertama yang akan dilakukannya.
Ia ingin dalam 100 hari mendengarkan para pakar dalam dunia pendidikan.
“Saya suka ditanya baik dari media maupun orang-orang, apa sih rencana 100 harinya Pak Nadiem? Saya bilang pertama jangan panggil Pak Nadiem, Mas Nadiem saja."
"Rencana saya 100 hari adalah untuk duduk dan mendengar," ujarnya.
"Berbicara dengan pakar-pakar yang ada di depan saya ini yang telah bertahun-tahun berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia dan belajar dari mereka,” papar Nadiem.
Lihat videonya:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Roifah Dzatun Azma)