Breaking News:

Kabar Tokoh

Rocky Gerung Nilai Radikalisme Pengalihan Isu dari Ekonomi Gagal, Relawan Jokowi: Well Mungkin, tapi

Rocky Gerung mengatakan, suatu pemerintahan yang gagal dalam menyejahterakan masyarakat biasanya akan mencari-cari isu lain.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel Youtube Realita TV
Rocky Gerung mengungkapkan apa itu definisi radikalisme. 

TRIBUNWOW.COM - Radikalisme kini menjadi isu yang tengah hangat diperbincangkan setelah masalah tersebut diungkapkan menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com melalui channel YouTube Realita TV pada Minggu (3/11/2019), Rocky Gerung lantas mengungkap dugaan isu radikalisme terus digulirkan.

Rocky Gerung mengatakan, suatu pemerintahan yang gagal dalam menyejahterakan masyarakat biasanya akan mencari-cari isu agar perhatian masyarakat teralihkan.

Rocky Gerung Ditolak Sejumlah Kampus Lantaran akan Bahas Radikalisme, Akui Memang Ingin Provokasi

"Biasanya begitu, rezim yang gagal menghasilkan kemakmuran, dia pindah pada diskursus stabilitas. Itu sudah rumus segala macam," ujar Rocky Gerung.

Lantas, Rocky Gerung sempat berkelakar bahwa isu ini tak mungkin karena adanya intervensi dari pihak luar.

"Dan saya lihat ini kabinet yang algoritmanya mengarah pada radikalisme cuma itu kosakatanya, jadi apa keterangannya, apa disuruh oleh Amerika?," lanjut dia.

"Mungkin ada penusukan Wiranto," sela presenter Rahma Sarita.

Meski ada penusukan Mantan Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto beberapa hari sebelum pelantikan kabinet, namun Rocky Gerung merasa masih tidak bisa habis pikir.

Ia merasa aneh mengapa tidak kelanjutan yang jelas terkait kasus penusukan Wiranto.

"Iya soal penusukan Wiranto tuh, kanapa enggak diproses? Kenapa kasusnya ditutup tuh?. Kan mustinya dibuka inilah akibat dari radikalisme," ujar Rocky Gerung.

"Ternyata bukan karena radikal, tapi karena dia sakit jiwa kan." 

Menurut Rocky Gerung pemerintah telah melakukan kesalahan dalam menyelidiki kasus Wiranto namun telah menyebut keras bahwa itu karena radikalisme.

"Jadi pemerintah melakukan kesalahan diagnosis, lalu digedein isu di belakang itu, radikal kalau dia sendiri tutup" kata dia.

Rocky Gerung Sindir Menkopolhukam Mahfud MD terkait Radikalisme: Dia Sendiri Enggak Mampu

Presenter acara Sarita di chaannel YouTube Realita TV, Rahma Sarita sempat berkelakar setelah mendengar penjelasan Pengamat Politik Rocky Gerung soal radikalisme.
Presenter acara Sarita di chaannel YouTube Realita TV, Rahma Sarita sempat berkelakar setelah mendengar penjelasan Pengamat Politik Rocky Gerung soal radikalisme. (Channel Youtube Realita TV)

Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi UI sekaligus relawan Jokowi, Ade Armando menilai bahwa gerakan radikalisme memang ada.

Masyarakat tak boleh menutup mata dengan masalah itu.

"Well mungkin ada hubungannya dengan ekonomi, tapi kita enggak bisa harus nutup mata dong kenyataan bahwa sejak 2014, 2017, 2018, 2019 isu agama terus muncul," kata Ade Armando.

Lihat videonya sejak menit awal:

Rocky Gerung Sindir Menkopolhukam Mahfud MD soal Radikalisme

Rocky Gerung sempat menyindir Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD terkait definisi radikalisme.

Sedangkan, istilah radikalisme kini tengah ramai dibahas terkait fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memberantas gerakan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Minggu (3/10/2019), menurut Rocky Gerung istilah radikalisme itu dapat menciptakan berbagai pandangan.

Padahal menurut Rocky Gerung, radikalisme merupakan upaya berpikir maksimal untuk melakukan perubahan total.

"Ini istilah yang kemudian menghasilkan kebingungan, juncto kecemasan, padahal istilah itu, istilah akademis artinya upaya untuk menghasilkan perubahan total, upaya untuk berpikir maksimal, upaya untuk debat dengan dengan argumentasi yang kuat."

"Jadi itu seluruh aktivitas positif itu sebetulnya," jelas Rocky Gerung.

Namun, istilah radikalisme kini justru dianggap momok bagi masyakarakat.

Pasalnya, Rocky Gerung menilai istilah radikalisme yang disebut-sebut akhir-akhir ini sebenarnya digunakan untuk kepentingan politik.

"Tapi kemudian istilah itu jadi berbau politik, pindah di ruang kampus masuk ke dalam wacana politik sehingga itu yang menimbulkan kecemasan," katanya.

Bahkan, Rocky Gerung sempat menyinggung Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD yang menyebut istilah radikalisme dengan bernada ancaman.

"Karena kalau sampai sekarang di kita dengar tuh tadi malam saya lihat Pak Menkopolhukam yang baru mengucapkan kata itu, di dalam intonasi ancaman."

"Kalian begini, kita begini, akhirnya dia sendiri enggak mampu untuk menghasilkan ulang kejernihan pikiran dari kata radikalisme," papar pria asal Manado tersebut.

Akibatnya, radikalisme kini dianggap sesuatu hal yang menakutkan.

Isu radikalisme dianggap oleh Rocky Gerung sengaja digulirkan untuk mencegah politik Islam.

"Kata itu sekarang itu menakutkan, karena diajukan untuk menghalangi pikiran, komunikasi lain, di dalam bahasa yang lebih telanjang, hal itu diarahkan untuk politik Islam," kata dia.

Namun, yang patut disayangkan oleh Roccky Gerung pada pemerintah, yakni tidak pernah menngungkapkan secara gamblang siapa pelaku radikalisme.

 Ditolak 6 Kampus, Rocky Gerung Sebut Pesantren yang Mengundangnya: Lebih Terbuka Ngruki dari Istana

"Saya menganggap bahwa siapa yang dituduh kaum radikal itu? Nggak bisa diucapkan, tunjukkan mana yang radikal, itu rahasia intelejen, nah kalau rahasia intelejen lakukan derekalisasi dengan cara intelejen."

"Lalu ya memang kita enggak bisa sebutin, siapa yang radikal tapi kan itu aktivitas di bawah tanah."

"Saya pikir mungkin betul yah aktivitas di bawah tanah itu memang yang dimaksud radikal,

"Radiks artinya akar, akar itu di bawah tanah, jadi kata radikal itu natural justru kan karena di bawah tanah," paparnya.

Meski radiks berarti di bawah tanah, namun secara etimologi radikalisme merupakan upaya untuk menyelesaikan suatu masalah sampai ke akar-akarnya.

"Jadi kita masuk dalam kekacauan itu, padahal kata radikal kembali lagi pada etimologinya, upaya kuat sekuat tenaga untuk mencari persoalan sampai ke akar-akarnya," ungkap laki-laki yang kadang disapa Roger ini. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Rocky GerungradikalismePresiden Joko Widodo (Jokowi)Ade Armando
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved