Breaking News:

Kabar Tokoh

Rocky Gerung Ditolak Sejumlah Kampus Lantaran akan Bahas Radikalisme, Akui Memang Ingin Provokasi

Pengamat politik, Rocky Gerung mengungkap dirinya sempat ditolak beberapa kampus. Padahal dirinya hendak memberikan pengajaran di kampus.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel Youtube Realita TV
Pengamat politik, Rocky Gerung mengungkap dirinya sempat ditolak beberapa kampus. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung mengungkap dirinya sempat ditolak beberapa kampus.

Hal itu diungkapkan ketika Rocky Gerung menjadi bintang tamu di acara Sarinya Berita channel YouTube realita TV pada Jumat (1/10/2019).

Menurut penuturan Rocky Gerung, padahal dirinya hendak memberikan pengajaran di kampus untuk memerangi pikiran radikalisme melalui dialog.

Ade Armando Ungkap Kesamaan Pikiran dengan Rocky Gerung, Presenter Singgung Mereka Mau Duduk Bareng

"Kalau kampus terpapar radikal maka terapinya adalah criticism (pemikiran kritis) kalau dia didoktrin maka dia harus diubah dengan dokumentasi rasional kan," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menjelaskan, dirinya bermaksud untuk membongkar pikiran seseorang yang terpapar radikalisme.

"Oke, saya datang ke kampus untuk mengucapkan argumentasi rasional, jadi saya berupaya untuk membongkar di mana radikalisme bersembunyi melalui dialektika pikiran itu, argumen," jelasnya.

Bahkan, pria lulusan Universitas Indonesia ini mengaku sudah ditolak oleh beberapa kampus.

"Saya ditolak dari kampus, sudah tiga ke provinsi nolak saya digembokkin," katanya.

Kemudian, Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga hadir pada acara itu, Azyumardi Azra menilai orang yang sudah terpapar radikalisme sangat sulit diajak berdiskusi lagi.

"Tapi biasanya begini Bung Rocky, mahasiswa-mahasiswa yang sudah terpapar dan apalagi menjadi die hard, ya die hard radical dengan ide khilafah dan biasanya tidak mau dialog atau mempersoalkan itu," ucap Azyumardi Azra.

Rocky Gerung menjawab, jika pemerintah berpikiran demikian maka itu salah.

Menurutnya, pemikiran radikalisme bisa diperangi dengan wacana kritis.

"Ya berarti pemerintah salah terapi kan kan kalau universitas terapinya dengan anti radikalisme apa itu critical discourse (wacana kritis)," tegas Rocky Gerung.

Namun, menurut keterangannya ia ditolak beberapa kampus lantaran dituduh akan melakukan provokasi.

"Saya mau ngajarin critical discourse, dia bilang jangan enggak boleh ke situ, karena saya akan provokasi," kata dia.

Rocky Gerung Sindir Menkopolhukam Mahfud MD terkait Radikalisme: Dia Sendiri Enggak Mampu

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando mengungkap persetujuannya dengan pengamat politik, Rocky Gerung.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando mengungkap persetujuannya dengan pengamat politik, Rocky Gerung. (Channel Youtube Realita TV)

Rocky Gerung mengakui dirinya memang akan memprovokasi, namun memprovokasi dalam arti lain.

Ia ingin tahu mengapa doktrin radikalisme bisa hingga pada para akademisi.

"Memang saya bilang mau provokasi pikirannya supaya kita bisa bongkar mengapa doktrin itu bisa masuk pada seorang akademisi."

"Tapi terapinya dihalangi, kan d*ngu," ucap Rocky Gerung.

Sehingga, Rocky Gerung menilai pemerintah tak bisa memerangi radikalisme dengan benar.

Menurutnya, memerangi radikalisme dengan dialog adalah hal yang tepat.

"Pemerintah enggak tau caranya kan, kan ini di universitas, satu-satunya terapi universitas critical discourse," katanya.

"Karena itu di dalam kepala, kalau kita bongkar kepalanya kita bisa kelihatan kenapa bisa bersembunyi apa karena social injustice (ketidakadilan sosial) apa karena psikologinya," sambung Rocky Gerung.

Lihat videonya sejak menit-00:45:

Rocky Gerung Ungkap Pesantren Ngruki Undang Dirinya setelah Ditolak 6 Kampus

Pengamat Politik, Rocky Gerung turut berkomentar soal fokus pemerintah yang ingin memberantas radikalisme.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi bintang tamu di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (31/10/2019).

Menurut Rocky Gerung tidak ada yang perlu ditakutkan dari ide radikalisme.

Pasalnya, ide radikal bisa dicegah dengan kritisisme.

"Apa yang ditakutkan dari radikal saya terusin sekali lagi, ide radikal itu bisa dibatalkan oleh ide kritisisme," kata Rocky Gerung dikutip TribunWow.com dari Kompas TV .

Kemudian, Rocky Gerung menyinggung kampus-kampus di Indonesia dianggap menjadi awal ide radikalisme.

Namun, ia justru ditolak oleh beberapa kampus.

Padahal, Rocky Gerung mengatakan dirinya hendak ke kampus justru akan mencegah ide radikalisme dengan kritisisme.

"Nah di kampus radikalisme dianggap bersemayam di situ, sebulan ini saya enam kali dilarang masuk kampus."

"Padahal saya mau mengucapkan critical discourse (Wacana Kritis)." kata Rocky Gerung.

Pengamat politik 60 tahun tersebut menyayangkan, dirinya yang dicegah masuk kampus.

Padahal ia ingin membuat dialog bantahan yang membahas tentang radikal.

"Kalau pemerintah mau mencegah radikalisme kasih pikiran kritis, makanya saya ke kampus, kampusnya digembok, Rocky Gerung tidak boleh masuk."

"Padahal saya mau membantah itu, supaya ada dealetika dalam pikiran. Kasih outlet radikalisme itu," ungkapnya.

 Rocky Gerung dan Dosen UI Debat Sengit soal Menerima Prabowo, Presenter Rosi sampai Turun Tangan

Kemudian, Rocky Gerung mengatakan Pesantren yang selama ini dituding menjadi sarang gerakan teroris yakni Pesantren Ngruki di Solo justru mengundangnya.

Pesantren Ngruki ingin menggelar debat terbuka dengan Rocky Gerung demi pencegahan radikalisme.

"Yang terima saya itu justru Pesantren Ngruki yang dianggap sarang teroris," ucap Rocky Gerung.

"Justru mereka harus diajak berdebat?," ucap Rosi mengonfirmasi.

Rocky Gerung bahkan menilai Pesantren Ngruki jauh lebih terbuka pikirannya dibanding Istana.

"Dia minta ke situ untuk berdebat jadi lebih terbuka pikiran Ngruki dari pikiran Istana dalam soal teoris radikalisme itu," sambung Rocky Gerung.

Kemudian Rocky Gerung meneruskan argumennya mengapa pemerintah fokus pada masalah radikalisme.

"Jadi soal-soal semacam itu tuh, saya gabung aja dengan pembicaraan maaf saya bisa teruskan," kata Rocky Gerung meminta izin terlebih dulu Rosi.

"Ya bisa sedikit saja," kata Rosi.

Rocky Gerung menilai, isu radikalisme muncul lantaran pemerintah ingin menutupi masalah ekonomi yang tidak baik-baik saja.

Hal itulah yang membuat Rocky Gerung ingin memprotes fokus pemerintah pada radikalisme.

"Idenya sebetulnya karena pemerintah gagal untuk menghasilkan keadilan dan kesejahteraan dia mulai ceramahin radikalisme, ceramahin stabilitas nasional segala macem," kata Rocku Gerung.

"Jadi omong kosong itu yang mau saya bongkar. Lain kalau keadaan ekonomi baik-baik saja enggak ada tuh diskusi radikalisme," imbuhnya.

Lihat videonya sejak menit ke-3:34:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Rocky GerungradikalismeAzyumardi Azra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved