Kabinet Jokowi
Beri Nilai Kabinet Jokowi, Rocky Gerung Sebut 'Kabinet Dempulan': Kayak Piala Kaleng, Didempul Tebel
Rocky Gerung menyebut kabinet baru era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai 'Kabinet dempulan'.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan kritik pedas terhadap susunan Kabinet Indonesia Maju yang baru saja dilantik, pada Rabu (23/10/2019) lalu.
Rocky Gerung menyebut kabinet baru era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai 'Kabinet dempulan'.
Lantas, apa maksud 'kabinet dempulan' yang disebut Rocky Gerung?
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyatakan hal itu saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Rosi' yang diunggah dari channel YouTube KOMPASTV, Kamis (31/10/2019).
• Effendi Gazali Sebut Menteri yang Bisa Ancam Pencapaian Kabinet Jokowi, Singgung Piala Dunia 2021
• Effendi Gazali Samakan Kabinet Jokowi Layaknya Film Joker: Presiden Bukan Tukang Es Krim
Mulanya, Rocky Gerung memberikan penilaian terhadap orang-orang yang ditunjuk sebagai menteri di kabinet Jokowi.
"Kata yahud aja enggak cukup, apalagi bilang enggak yahud," ucap Rocky.
Rocky menyinggung kata 'amputasi' untuk menggambarkan kabinet baru Jokowi.
"Tampilan awal kabinet ini mempertontonkan gerakan saling amputasi di antara menteri itu," kata Rocky.
Melanjutkan, Rocky lantas menyebut kemungkinan kabinet Jokowi-Ma'ruf tetap utuh hingga akhir masa jabatan, lima tahun ke depan.
"Terutama lima tahun ke depan kalau sampai lima tahun ya," kata Rocky.
Rosiana Silalahi selaku pembawa acara pun menanyakan maksud perkataan Rocky tersebut.
"Menteri-menterinya kan (maksudnya)?," tanya Rosi.
"Termasuk presidennya itu," jawab Rocky.
Rocky menjelaskan, keberadaan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam kabinet akan terus menjadi sorotan publik.
Diketahui, Prabowo kini menjabat Menteri Pertahanan periode 2019-2024.
"Saya mau terangkan karena kamera publik itu akan ke Prabowo sorotannya gitu loh," ucap Rocky.
Terkait keberadaan Prabowo dalam kabinet, Rocky lantas menyinggung tentang munculnya dua matahari dalam pemerintahan.
"Dan itu akan menimbulkan kecemburuan, akan mulai ada dua matahari," ujar Rocky.
"Loh Prabowo kasih postur in optimal forma hari ini, bukan (saya) asal bunyi, tapi saya mau gambarkan itu."
Kekuasaan Prabowo yang pernah menjadi calon presiden dalam Pilpres 2019 itu disebutnya dapat menimbulkan konflik baru.
Kini, Prabowo selaku Menhan berada di bawah naungan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Rocky lantas menyinggung soal adanya persaingan antara Mahfud MD dan Prabowo.
"Dan itu bisa menimbulkan semacam waduh mulai ada intrik lagi nih, belum apa-apa udah timbul kesan ada persaingan antara Menko Polhukam dengan Menteri Pertahanan," imbuh Rocky.
"Pak Mahfud sampai mengalami delirium istilah psikiatrinya, gugup dan gagap untuk menerangkan ide yang sederhana di kepala dia terus menerus," ucap Rocky menambahkan.
• Pernyataannya soal Gaji Menhan Dibantah Prabowo, Dahnil Anzar: Saya Belum Konfirmasi
• Dahnil Anzar Beri Jawaban soal Gaji yang Dibantah Prabowo, Fahri Hamzah: Jangan Diseret ke Isu Kecil
Terkait susunan kabinet baru, Rocky menyebutnya dengan istilah 'piala kaleng'.
"Itu kan memperlihatkan bahwa ini seperti 'piala kaleng'," kata Rocky.
Tak hanya itu, Rocky melanjutkan pernyataannya dengan menyinggung istilah 'kabinet dempulan' .
"Supaya enggak kedengeran kalengnya didempul tebel gitu, itu 'kabinet dempulan' semua," imbuhnya.
Menyebut 'piala kaleng' hingga 'kabinet dempulan', Rocky mengaku sebetulnya tak memiliki kepentingan terkait kabinet Jokow-Ma'ruf.
"Jadi saya bukannya pesimis atau optimis, enggak ada soal bagi saya, saya hanya mengamati postur awal," terangnya.
Ia lantas menyinggung soal kemungkinan adanya pembentukan kekuasaan (power building) oleh Prabowo.
"Lalu kemudian diisukan Prabowo bikin power bulding segala macam, loh begitu Prabowo terlihat membuat power building dia yang akan di reshuffle pertama itu," ucap Rocky.
"Jadi publik itu dibawa semacam dibawa ke imajinasi yang semakin lama semakin liar."
Lebih lanjut, Rocky memberikan imbauannya pada Jokowi.
"Padahal programnya satu adalah indeks demokrasi turun karena Jokowi tidak mengerti bahwa demokrasi tidak memerlukan persatuan, demokrasi memerlukan kemampuan mengelola perbedaan," ujar Rocky.
Simak video selengkapnya berikut ini menit 4.02:
• Soroti Pertemuan Nasdem dan PKS, Desmond: Mereka Paham Kemungkinan Gerindra Berkoalisi dengan PDIP
• Soal Jatuhnya Lion Air JT 610, Menhub: Boeing Harus Bertanggung Jawab ke Penumpang dan Maskapai
Alasan Jokowi Pilih Prabowo Jadi Menteri
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (25/10/2019), Jokowi menyampaikan alasan terkait keputusannya memilih Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Jokowi mengaku ingin membbangun demokrasi gotong royong di Indonesia.
"Kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotong royong," ucap Jokowi, Kamis (24/10/2019).
Dalam konstitusi di Indonesia, Jokowi menyebut tak ada istilah oposisi.
Untuk itu lah Jokowi memutuskan menjadikan mantan rivalnya di Pilpres 2019 lalu itu sebagai Menteri Pertahanan.
Ia mengaku mempertimbangkan pengalaman Prabowo dalam dunia TNI selama ini.
"Ya memang pengalaman beliau besar, beliau ada di situ," kata dia.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
WOW TODAY: