Breaking News:

Kabar Tokoh

Lawan Radikalisme, Kapolri Baru Idham Azis Sebut akan Rangkul Kemenag dan Kemensos

Kapolri Baru Republik Indonesia, Idham Azis memiliki strategi pendekatan lunak dan pendekatan keras dalam penanggulangan radikalisme

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribunnews/Danang Traitmojo
Kapolri Komjen Idham Aziz saat lakukan fit and proper test hari ini, Rabu (30/10/2019). Kapolri Baru Republik Indonesia, Idham Azis memiliki strategi pendekatan lunak dan pendekatan keras dalam penanggulangan radikalisme 

TRIBUNWOW.COM - Komisi III telah sepakat untuk menjadikan Komisaris Jenderal (Komjen) (Pol) Idham Azis untuk menjadi Kepala Polri (Kapolri).

Dikutip TribunWow.com  dari Kompas.com, Kamis, (31/10/2019), kesepakatan Idham menjadi Kapolri, diambil secara aklamasi pada rapat pleno Komisi III, Rabu, (30/10/2019), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Saat melakukan fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan), Idham menyampaikan strateginya dalam memerangi radikalisme di Indonesia.

Dikutip TribunWow.com dari kanal Youtube BeritaSatu, Rabu (30/10/2019), Idham mengatakan dalam menanggulangi radikalisme, dirinya akan menggunakan dua pendekatan.

Yakni pendekatan lunak dan pendekatan keras.

"Penanggulangan radikalisme melalui pendekatan lunak dan pendekatan keras," kata Idham di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, (30/10/2019).

Pendekatan lunak dilakukan Idham dengan mengadakan kegiatan deteksi dini dan deteksi aksi secara intensif.

"Pendekatan lunak dilakukan dengan mengintensifkan kegiatan deteksi dini dan deteksi aksi," jelas pria yang menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri Indonesia yang baru.

Disetujui Jadi Kapolri, Idham Azis Ucap Syukur: Terima Kasih Pak Presiden Jokowi

Selain kegiatan deteksi, Idham akan merangkul beberapa pihak dalam menanggulangi radikalisme.

"Penggalangan, pembinaan dan penyuluhan terhadap kelompok radikal dan anti pancasila, berkoordinasi dan bekerjasma dengan BNPT, BIN, Kemenag, Kementerian Sosial (Kemensos) dan stakeholder terkait," jelasnya.

Berdasarkan keterangan Idham, dirinya akan melakukan penegakan hukum sebagai pendekatan keras melawan radikalisme.

"Sedangkan pendekatan keras dilakukan dengan penegakan hukum secara profesional, proporsional dan konsisten," tegasnya.

Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 0.41:

Selain penanggulangan radikalisme, Idham menyampaikan beberapa hal lain saat menjalani tes uji kelayakan dan kepatutan, Rabu, (30/10/2019).

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com Rabu, (30/10/2019), berikut ini adalah poin penting yang disampaikan Idham saat menjalani  tes uji kelayakan dan kepatutan

1. Memberantas Narkoba di Tubuh Kepolisian

Idham tidak akan memberi kelonggaran bagi anggota kepolisian yang tertangkap menggunakan narkoba.

"Kalau memang benar anggota yang terlibat, obatnya cuma satu, tindak, tindak tegas," kata Idham.

Ia mengatakan dirinya tidak akan pandang bulu dalam memberantas narkoba.

"Kalau masyarakat bandar saja kami tindak, masa anggota sendiri enggak. Justru lebih berbahaya kalau anggota Polri itu menggunakan narkoba," lanjut dia.

Selesai Fit and Proper Test, Idham Azis Kutip Kalimat Habibie: Beri Hamba Petunjuk dan Kekuatan

2. Meningkatkan Citra Polri

Untuk meningkatkan citra polisi di masyarakat, Idham berencana untuk menekan berita negatif melalui manajemen media.

"Manajemen media kami lakukan dengan menekan berita negatif dan mengangkat citra Polri," ujar Idham, seperti diberitakan Kompas.com Rabu, (30/10/2019).

3. Melarang Anggota ke Rumah Dinasnya

Idham mengatakan dirinya tidak pernah menerima anggota kepolisian yang datang menemui dirinya di rumah pribadinya.

"Saya enggak pernah terima kalau ada anggota (polisi) di Pattimura (rumah dinasnya), di kantor saja. Kalau ada urusan lewat WhatsApp, sama saja," kata Idham.

Ia menegaskan dirinya tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum.

Idham menambahkan anaknya yang pernah ditilang tetap mengikuti proses hukum yang berlaku.

"Bapak bisa cari track record saya. Untuk urusan itu saya tegak lurus, anak saya ini pernah ditilang, tangkap, proses 'Saya bilang'," ujar dia.

4. Tujuh Program Prioritas

Idham mengatakan dirinya akan membuat tujuh prioritas program.

Pertama, mewujudkan SDM unggul.

Kedua, pemantapan harkamtibmas atau pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ketiga, penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan.

Kempat, pemantapan manajemen media.

Kelima, penguatan sinergi polisional.

Keenam, penataan kelembagaan.

Ketujuh dan terakhir adalah penguatan pengawasan.

5. Menunjuk Kabareskrim Baru untuk Kasus Novel

Idham menjanjikan dirinya akan segera menyelesaikan kasus Novel dengan membentuk Kabareskrim baru.

"Nanti begitu saya dilantik (sebagai Kapolri), saya akan menunjuk Kabareskrim baru dan nanti saya beri dia waktu untuk segera mengungkap kasus itu (Novel Baswedan)," kata Idham.

Jokowi Ungkap Alasan Pilih Tito Karnavian Jadi Mendagri meski Kasus Novel Belum Tuntas: Saya Kejar

Kasus Novel Baswedan adalah kasus kontroversial yang hingga kini masih belum selesai.

Pada suatu bukti bernama buku merah, nama Kapolri terdahulu Tito Karnavian tercatat sebagai penerima dana suap.

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
KapolriIdham AzisKementrian Sosial (Kemensos)Fit and Proper Test
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved