Breaking News:

Kongres PSIS

Ingin Perbaiki Sepak Bola Indonesia, Cawaketum Kusnaeni Justru Dibuat Kecewa PSSI, Ini Alasannya

Calon Wakil Ketua Umum (Cawaketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), M Kusnaeni mengaku kecewa terhadap PSSI.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab
Calon Wakil Ketua Umum (Cawaketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), M Kusnaeni mengaku kecewa terhadap PSSI. 

TRIBUNWOW.COM - Calon Wakil Ketua Umum (Cawaketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), M Kusnaeni mengaku kecewa terhadap PSSI.

M Kusnaeni menyatakan pembatalan sosialisasi hingga debat calon ketua dan calon wakil ketua PSSI sangat merugikannya.

Mengaku tulus ingin memperbaiki sepak bola Indonesia, Kusnaeni justru dibuat kecewa PSSI

Dalam acara 'Mata Najwa', Rabu (30/10/2019), pria yang kerap disapa Bung Kusnaeni itu menyebut PSSI dalam kondisi yang tidak sehat.

Jadi Cawaketum, Kusnaeni Sebut Masalah PSSI hingga Dapat Tepuk Tangan Penonton: Prestasi Babak Belur

PSSI Batalkan Debat Calon Ketua, Caketum Duga Ada Upaya Menangkan 1 Pihak hingga Singgung Iwan Bule

Menurutnya, citra PSSI yang kurang baik itu sudah diketahui banyak pihak.

"Saya pikir Nana (Najwa Shihab -red) juga menyadari bahwa kita punya persoalan organisasi ini tidak sehat," kata Kusnaeni.

Ia lantas menyebutkan beberapa permasalahan PSSI yang hingga kini belum terselesaikan.

"Secara vinansial punya utang salah satunya kepada Pak La Nyalla, secara prestasi kita babak belur di level senior," kata Kusnaeni.

Kusnaeni mengaku memiliki keinginan memperbaiki sepak bola di Indonesia.

Untuk itu, ia akhirnya memutuskan untuk mengajukan diri sebagai cawaketum PSSI.

"Banyak hal yang membuat organisasi ini butuh pembenahan, saya tidak bisa cuma teriak di luar, jadi saya ikut maju," ucap Kusnaeni.

"Jadi kalau cuma teriak di luar kan percuma, harus mau ikut maju, makanya saya memutuskan maju," ucapnya menambahkan.

Kusnaeni pun mengaku merasa kecewa dengan PSSI.

Kekecewaannya itu disebabkan karena menjelang kongres PSSI 2 November 2019 mendatang, semua pihak justru disibukkan dengan kontroversi agenda tersebut.

"Yang saya kecewa ketika persaingan ini sedang menuju titik puliminasi kita bukan berdebat soal gagasan, kita bukan berdebat soal konsep, soal visi, soal misi, tapi soal keabsahan," ujar Kusnaeni.

"Buat saya ngapain kemarin kita ikut proses yang begitu panjang, sekarang kita bicara soal keabsahan," kata Kusnaeni menambahkah.

Ucapan Kusnaeni itu pun langsung mengundang tepuk tangan penonton acara 'Mata Najwa'.

Kusnaeni melanjutkan, para caketum dan cawaketum kini seharusnya disibukkan dengan kampanye.

"Ini kan periodenya 24 sampai 30 Oktober (2019) adalah periode kampanye," ucapnya.

"Saya berusaha masuk ke ruang publik dengan gagasan-gagasan, gagasan BPJS PSSI harus sehat, gagasan pembinaan usia muda harus jos, enggak ada yang dengar."

Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Banyak pihak yang menurutnya lebih disibukkan dengan urusan kongres PSSI.

Diketahui, kongres PSSI dinilai diselenggarakan mendadak karena mendahului jadwal yang ditetapkan FIFA, yakni 2020 mendatang.

"Yang dengar semua soal absah atau tidak, (kongresnya) 2 November (2019) atau 2020," kata Kusnaeni.

"Jadi seolah-olah kita tidak bicara soal substansi, kita bicaranya soal hal-hal yang menurut saya harus selesai di urusan penyelenggara."

Jadi Cawaketum, Kusnaeni Sebut Masalah PSSI hingga Dapat Tepuk Tangan Penonton: Prestasi Babak Belur

Wasekjen Gerindra Andre Rosiade Ungkap Visinya jadi Exco PSSI, Najwa Memotong: Selama Ini Ngapain?

Hal tersebut menurut Kusnaeni sangat merugikannya.

"Itu merugikan kami orang-orang yang secara tulus ingin masuk ke kongres dengan niat baik untuk memperbaiki organisasi," imbuhnya.

Terkait hal itu, Kusnaeni pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap PSSI.

"Nah yang saya kecewa dari PSSI kenapa semua tidak dijalankan, sosialisasi enggak ada, debat enggak ada, di awal ada wacana debat ketum dan waketum, ternyata enggak ada," ujar dia.

"Jadi kelemahan panitia pelaksana kongres ini adalah mereka tidak bisa mengimplemetasikan apa yang sudah direncanakan."

Ia lantas menyinggung tentang orang-orang yang dianggapnya dirugikan atas kebijakan PSSI itu.

Kusnaeni menyebut nama Wakil Sekrtaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra, Andre Rosiade, serta Esti Puji Lestari, cawaketum PSSI.

"Orang-orang seperti saya yang tidak punya akses terhadap voters, orang-orang seperti Pak Andre, seperti Mba Esti yang tidak bisa menguasasi voters itu sangat dirugikan," kata dia.

"Karena harusnya 24-30 (Oktober 2019) kami sosialisasi, kami sebarkan gagasan kami apa yang mau kami ubah."

Simak video selengkapnya berikut ini menit 3.29:

Sebelumnya, Presenter Najwa Shihab memberikan pesannya jelang Kongres Pemilihan Komite Eksekutif PSSI, pada 2 November 2019.

Hal itu disampaikan Najwa Shihab melalui akun Instagramnya, @najwashihab, Selasa (29/10/2019).

Dalam unggahannya, Najwa Shihab tampak menyindir sejumlah pengurus-pengurus yang bermasalah.

Najwa Shihab mengatakan perubahan dalam sepak bola Indonesia itu bisa dilakukan dengan cara memaksa para pemilik suara di Kongres PSSI untuk mencoret nama-nama yang bermasalah.

"Atas nama rivalitas tanpa batas suporter diadu domba setiap hari. Saat kalah sibuk mengklaim korban konspirasi, tapi happy-happy saat tim sendiri dapat penalti," kata Najwa Shihab melalui tayangan video yang diunggahnya.

"Para pengurus PSSI adalah cermin retak wajah kita sendiri. Satu-satunya cara adalah memaksa para pemilik suara agar mencoret nama-nama bermasalah yang itu-itu juga," ujar dia menambahkan.

Lebih lanjut, Najwa Shihab meminta agar para suporter mendesak kepada pengurus klub untuk memilih dengan mandiri dan sesuai hati nurani.

Postingan Najwa Shihab, Selasa (29/10/2019).
Postingan Najwa Shihab, Selasa (29/10/2019). (Instagram/@najwashihab)

"Saatnya suporter mendesak para pengurus klubnya sendiri untuk memilih dengan mandiri sesuai hati nurani agar kongres tak jadi ajang pesta pora menukar suara dengan uang sekian juta," beber Najwa Shihab.

Menurutnya, permasalahan tidak hanya dilakukan oleh pengurus pusat PSSI di Jakarta tetapi juga di setiap kota.

"Saatnya berbenah dari masing-masing kesebelasan. Mengawal agenda perubahan dari tribun masing-masing meneriaki pengurus klub hingga kupingnya berdenging, karena yang buruk tidak hanya pengurus pusat di Jakarta tapi para aparat mencoreng sejatinya ada di setiap kota," tegas Najwa Shihab.

"#CatatanNajwa Pesan Cinta Untuk PSSI

Jangan kaget kalau calon pengurus PSSI didominasi orang-orang lama yang mau balik lagi.

Hanya sistem yang sudah apkiran, yang memungkinkan orang-orang dengan catatan kegagalan, bisa kembali masuk kepengurusan.

#PSSIBisaApa?," tulis Najwa Shihab. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Vintoko)

Tags:
Sepak Bola IndonesiaKongres PSSIPSSI
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved