Breaking News:

Terkini Daerah

Terungkap Motif Pembunuhan PNS Kementerian PU, Jasad Ditemukan dalam Kondisi Dicor di Tanah Makam

Yudi Tama Redianto (41), tersangka pembunuh Apriyanita (50), seorang PNS di Kementerian PU Palembang ditangkap aparat Polda Sumsel

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
facebook/apriyanita
Apriyanita, aparatur sipil negara (ASN) Kementerian PU Balai Besar Palembang yang dilaporkan hilang sejak 16 hari lalu, ditemukan tewas dengan kondisi tubuh dicor, Jumat (25/10/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Yudi Tama Redianto (41), tersangka pembunuh Apriyanita (50), seorang PNS di Kementerian PU Palembang ditangkap aparat Polda Sumsel pada Jumat (25/10/2019). 

Diketahui, mayat Apriyanita ditemukan tewas dicor semen di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kadang Kawat, Palembang, Jumat (25/10/2019).

Dilansir TribunWow.com dari TribunSumsel.com, Jumat (25/10/2010), kepada polisi tersangka mengaku membunuh korban karena masalah utang piutang.

Berdasarkan keterangan tersangka, ia dan korban sempat menjalani bisnis jual mobil.

Kasus PNS PU yang Dicor di Palembang, Pelaku Ternyata Punya Utang Rp 145 Juta ke Korban

Kronologi Penemuan Mayat PNS di Palembang dalam Kondisi Dicor, Terakhir Telepon pada 9 Oktober

Pada Agustus 2019 lalu, tersangka sempat menawarkan sebuah mobil seharga Rp 145 juta kepada korban.

Korban disebutnya tertarik dengan tawaran tersebut dan memutuskan untuk membeli mobil yang ditawarkan tersangka.

"Utang itu berawal dari tanggal 26 Agustus 2019, saat itu saya menawari ada lelang mobil di Jakarta," ucap tersangka saat ditemui di Unit 1 Subdit Jatanras Mapolda Sumsel, Jumat (25/10/2019).

"Mobil jenis Innova tahun 2016. Harganya Rp 145 juta."

Namun, bukannya untuk membeli mobil, uang tersebut justru digunakan tersangka untuk kepentingan pribadinya.

Korban yang merasa ditipu lantas meminta uangnya segera dikembalikan.

"Mobilnya tidak ada," kata tersangka.

Kepada polisi, tersangka mengaku sudah pernah menyicil utangnya kepada korban.

Dari total utang Rp 145 juta, tersangka mengaku telah membayar sebesar Rp 50 juta.

Sehingga, tersangka menyisakan utang kepada korban sebesar Rp 95 juta.

Puncaknya, pada 8 Oktober 2019 lalu, korban kembali menagih utang kepada tersangka.

Kala itu, korban meminta uang sebesar Rp 35 juta kepada tersangka. 

Namun, tersangka mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp 15 juta.

"Sebenarnya dia (korban) tidak marah sih, cuma bilang 'Yud, saya butuh uang besok'," kata tersangka.

" 'Bayar utang kamu Rp 35 juta'. Tapi saya cuma punya uang Rp.15 juta."

Merasa tak tenang terus ditagih utang, tersangka lantas menghubungi seorang pamannya bernama Novi atau yang kerap dipanggiln Acik.

Bukannya diminta membayar utang, tersangka justru diberi saran untuk menghabisi nyawa korban.

Nekad, tersangka lantas menyewa jasa pembunuh bayaran.

Uang sebesar Rp 15 juta itu tak digunakan tersangka membayar utang, namun malah digunakan untuk menyewa pembunuh bayaran.

Tersangka mengaku menyewa jasa 3 pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa korban.

"Acik ngajak Ilyas. Jadi ada 3 orang yang membunuh korban," tutur tersangka.

Tersangka mengaku mengenal korban sejak 2014 lalu.

Kala itu, tersangka bekerja sebagai pegawai honorer di kantor yang sama dengan korban, yakni di satuan kerja (Satker) wilayah III PU Palembang

"Waktu satu kantor itu, meja kerja kami bersebelahan. Kemudian saya pindah di wilayah I dan korban tetap di tempat yang lama," ungkap tersangka.

Kepada TribunSumsel.com, Direskrimum Polda Sumsel menyebut sebelum ditemukan tewas Apriyanita dilaporkan menghilang sejak 16 hari yang lalu.

Diketahui bahwa seorang penggali kuburlah yang pertama kali menemukan jasad dari Apriyanita.

Apriyanita ditemukan tewas dalam kondisi dicor di sebuah makam, Jumat (25/10/2019) pukul 14.30 WIB.

Penemuan mayat itu bermula saat seorang petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

5 Murid SMP Budhaya III Tenggelam saat Study Tour, Orangtua Murid Ceritakan Anaknya yang Gemetaran

Kasus PNS PU yang Dicor di Palembang, Pelaku Ternyata Punya Utang Rp 145 Juta ke Korban

Pada awalnya petugas itu tengah menggali sebuah kuburan dan tiba-tiba menemukan coran semen.

Penggali kubur itu curiga lantaran dalam coran semen itu tampak baju PNS yang menyembul keluar.

Saat dilihat dengan lebih cermat lagi, penggali kubur itu menemukan sesosok mayat dalam keadaan dicor disamping makam.

Sementara itu, pihak keluarga korban atas nama Fety Mardiyana melaporkan hilangnya Apriyanita ke polisi pada 9 Oktober.

Menurut laporan diketahui bahwa Fety terakhir kali berhubungan dengan korban melalui telepon.

Lewat telepon korban berkata "Tunggu sebenatar Fety, agek (nanti) ada yang nak (ingin) aku omongi samo kau. Sekarang aku mau menemui pak lurah, Ado yang nak ditandatangani."

Setelah menyampaikan pesan tersebut kepada Fety, korban pun mematikan teleponnya.

Sejak saat itulah Apriyanita tidak bisa dihubungi kembali oleh Fety dan keluarganya.

Tahu bahwa Apriyanita tak bisa dihubungi, Fety pun berinisiatif mencari keberadaan korban.

Berdasarkan keterangan para saksi terakhir kali korban terlihat saat tengah menaikki kijang Inova berwarna hitam bersama seorang pria yang diduga berinisial YT atau Yudi Thama.

Saksi mata menjelaskan bahwa korban sempat berkata "Tunggu dulu ada yang tertinggal", kemudian Apriyanita pun masuk ke dalam rumah.

Mobil yang dinaikki oleh korban itu juga sempat berputar-putar di sekitaran rumah Apriyanita.

Dari laporan tersebut juga diketahui bahwa ada sebuah bukti transfer sebesar Rp 145 juta dari rekening korban ke rekening bank Mandiri atas nama Yudi Thama. 

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa korban telah diculik.

"Jenazah Apriyanita ditemukan saat menggali di kedalaman 50 sentimeter dari atas makam. Petugas sempat kesulitan untuk mencari keberadaan korban,"  ujar Yudhi pada Jumat (25/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

"Kondisinya korban dicor oleh pelaku untuk menghilangkan jejak. Korban itu dikuburkan di kawasan TPU," sambungnya. (TribunWow.com)

Tags:
Kasus Mayat Dicor di MakamPalembangKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved