Kabinet Jokowi
Resmi Jadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto Sebut akan Pelajari Masalah yang Ada Lebih Dulu
Serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Pertahanan (Menhan) dari Ryamizard Ryacudu ke Prabowo Subianto digelar pada Kamis (24/10/2019).
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Pertahanan (Menhan) dari Ryamizard Ryacudu ke Prabowo Subianto digelar pada Kamis (24/10/2019).
Setelah menggelar sertijab Prabowo berjanji akan meneruskan apa yang telah diwariskan pendahulunya, dilansir TribunWow.com dari channel YouTube KompasTv, Jumat (25/10/2019).
"Saya akan meneruskan langkah-langkah prioritas (yang telah menhan sebelumnya lakukan)," ujar Prabowo.
Selain itu Prabowo juga mengatakan akan mempelajari masalah pertahanan bersama jajarannya dan ketiga angkatan di TNI.
• Saking Dekatnya, Prabowo Subianto Sebut Ryamizard Tahu Rahasianya: Jadi Jangan Dibuka Pak
"Jadi begini ya saya baru beberapa jam serah terima, jadi saya mau terus terang saja, saya akan mempelajari semua masalah ya," ungkap Prabowo.
"Saya pelajari dan bersama-sama dengan Mabes TNI, dengan tiga angkatan dengan staf di kemenahan, staf di menlu, dengan presiden sendiri kita akan mencari solusi yang terbaik," sambungnya.
Sementara itu, pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, setelah ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi, Prabowo harus memberikan pembuktian sekaligus menjalankan visi presiden mengenai poros maritim.
"Menurut saya ada banyak hal yang harus diselesaikan oleh Pak Prabowo dan inilah kesempatanya," kata Connie.
Menurutnya Prabowo harus membuktikan bahwa dirinya tidak ada kaitanya dengan radikalisme.
"Misalnya pembuktian bahwa Beliau, dianggap sebagai, dikaitkan sebagai radikalis, ini kan pembuktian, saya (Prabowo) akan membuktikan bahwa saya tidak terlibat radikalis," jelas Connie.
• RESMI Daftar Lengkap 12 Wakil Menteri, BUMN Dapat 2 Jatah hingga Ini Wakilnya Prabowo

Selain itu Prabowo juga harus membuktikan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pelanggaran HAM yang pernah terjadi pada 1998.
"Membuktikan bahwa di tahun 98 dia dianggap pelanggar HAM atau apapun, harus ada pembuktian bahwa beliau bukan pelanggar HAM ya kan," ujarnya.
Tidak hanya membuktikan mengenai dua hal itu, Connie menilai Prabowo juga harus membuktikan bahwa ia bisa diajak berkerja sama dengan kementerian dan lembanga.
"Apalagi Beliau juga dianggap tidak bisa bekerja sama atau secara manajemen agak lemah, dibuktikan harus dia bisa mengubah, dan sehingga bisa melakukan kerja sama antara kementerian lembaga," ucapnya.
• Kaget Prabowo Jadi Menteri, Pengamat Politik: Banyak Netizen Pendukung Dia yang Kecewa
Connie menyebut tak mudah menjadi Prabowo yang kini menjadi menteri, setelah sebelumnya bertarung dengan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
"Jadi menurut saya tidak mudah dari posisi Cawapres (Calon presiden) yang diatas itu tiba-tiba terjun bebas ke bawah menjadi menteri pertahanan."
Lihat video selengkapnya mulai menit awal: