Terkini Daerah
Pengakuan Tersangka Pembunuh Apriyanita, PNS PU yang Dicor, Lihat Wajah Pelaku saat Dibawa ke TKP
Apriyanita merupakan PNS di Balai Besar Jalan Kementerian PU yang mayatnya ditemukan dicor di tempat pemakamam umum (TPU) Kandang Kawat.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dua tersangka pembunuhan terhadap Apriyanita ditangkap polisi.
Apriyanita merupakan PNS di Balai Besar Jalan Kementerian PU yang mayatnya ditemukan dicor di tempat pemakamam umum (TPU) Kandang Kawat, Jumat (25/10/2019).
Dari pengakuan tersangka yang salah satunya Yudi, bila korban dikubur di TPU Kandang Kawat Palembang.
• Kronologi Penemuan Mayat PNS di Palembang dalam Kondisi Dicor, Terakhir Telepon pada 9 Oktober
Dari situ, tersangka Yudi dibawa ke lokasi untuk menunjukan lokasi di mana korban di kuburkan.
Dari lokasi itu, ditemukan coran seperti tidak ada makam.
Coran tersebut lantas dijebol agar bisa digali.
Setelah digali, posisi korban ditemukan dengan kondisi kaki dikat pakai tali.
Korban tetap mengenakan pakaian PNS.
Kakak korban Heriyanto, mengetahui bila itu adiknya yang hilang.
"Saya kenal dari baju dan celana yang dikenakannya sebelum hilang. Itu memang adik saya," ujarnya saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (25/10/2019).
Menurut Heriyanto, sebelum menghilang adiknya dijemput seseorang.
Akan tetapi, ia tidak mengenal siapa orang yang menjemput adiknya.
Akan tetapi, dari informasi bila adiknya dijemput temannya satu kantor.
"Saat ditemukan, posisinya bagian atas di cor seperti untuk jalan setapak. Setelah digali, kondisi jenazah dikubur dalam kondisi kaki terikat dan masih mengenakan baju. Saya yakin itu adik saya, melihat baju dan celana," ungkapnya

Utang Piutang
Utang piutang dari bisnis jual beli mobil menjadi motif pembunuhan terhadap Apriyanti (50) yang merupakan PNS di Kementerian PU Balai Besar Jalan.
Jenazah korban ditemukan dalam keadaan disemen di TPU Kandang Kawat Palembang , Jumat (25/10/2019).
Saat ditemui di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, tersangka Yudi Tama Redianto (41) mengaku tega membunuh korban lantaran tak tahan terus ditagih hutang oleh korban.
"Hutang itu berawal dari tanggal 26 Agustus 2019. Saat itu saya menawari ada lelang mobil di Jakarta. Mobil jenis inova tahun 2016. Harganya Rp.145 juta," ujar Yudi.
Namun bukannya dibelikan mobil, uang tersebut justru dihabiskan tersangka untuk berfoya-foya.
Sementara korban terus menagih agar uangnya dikembalikan.
"Mobilnya tidak ada," ujar Yudi.
Dari total Rp.145 juta, tersangka mengaku sempat mengembalikan uang sebesar Rp 50 juta secara berangsur ke korban.
Puncaknya pada tanggal 8 Oktober 2019, korban kembali menagih uangnya.
Kali ini korban meminta uang sebesar Rp.35 juta.
Sedangkan tersangka mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp.15 juta.
"Sebenarnya dia (korban) tidak marah sih, cuma bilang yud, saya butuh uang besok. Bayar hutang kamu Rp. 35 juta. Tapi saya cuma punya uang Rp.15 juta," ujarnya.
Merasa tak tenang karena ditagih hutang, tersangka lantas menghubungi pamannya, Novi atau biasa disapa tersangka dengan panggilan Acik.
Dari situlah tersangka mendapat saran untuk menghabisi nyawa korban.
Berdasarkan pengakuannya pula, uang Rp.15 juta yang rencananya akan membayar hutang, justru digunakan tersangka untuk membayar jasa orang-orang yang membantunya membunuh korban.
"Acik ngajak Ilyas. Jadi ada 3 orang yang membunuh korban," ucapnya.
• PNS Kementerian PU Ditemukan Tewas Dicor Dalam Makam setelah Dilaporkan Diculik 17 Hari
Dikatakan tersangka, tidak ada kepercayaan khusus yang selama ini diberikan korban terhadapnya.
Namun menurutnya, korban bersedia diajak bekerja sama dalam bisnis karena mereka sempat bekerja di satu kantor yang sama yakni di satua kerja (Satker) wilayah III PU sejak tahun 2014.
"Waktu satu kantor itu, meja kerja kami bersebelahan. Kemudian saya pindah di wilayah I dan korban tetap di tempat yang lama," ujarnya.

Dilaporkan Hilang
Apriyanita sebelumnya dilaporkan hilang selama 16 hari.
Mayat Apriyanita saat ini telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Fetty Mardiana, saudara korban dalam laporan ke polisi mengungkapkan krnologi terakhir komunikasi.
Melalui HP, Apriyanita terakhir mengatakan "Tunggu sebentar Feti, agek ado yang nak ku omongi samo kau, sekarang aku nak nemui pak lurah.. adi yang nak ditandatangani,'ujarnya melalui sambungan telepon.
Keluarga sebelumnya berusaha mencari ke beberapa lokasi.
Informasi yang diperoleh keluarga, korban pernah terlihat menumpang mobil Innova bersama seorang pria.
Mobil tersebut beberapa kali memutar di depan rumah korban di Sriwijaya, Demang Lebar Daun Palembang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunsumsel.com, ada penggali kubur yang sedang menggali kuburan menemukan coran semen dan telihat didalamnya ada tampak baju PNS.
Penggali curiga dan akhirnya saat diteliti ternyata itu adalah mayat yang sudah dicor.
Apriyanita (50), aparatur sipil negara (ASN) Kementerian PU Balai Besar Palembang yang dilaporkan hilang sejak 16 hari lalu, ditemukan tewas dengan kondisi tubuh dicor, Jumat (25/10/2019).
Apriyanita, bekerja di Balai Besar Jalan Kementerian PU ditemukan di Seputaran TPU Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur (IT) 2 Palembang, Jumat (25/10/3019) sekitar pukul 14.30.
Sebelumnya diberitakan, keluarga melaporkan Apriyanita meninggalkan rumah sejak Rabu (9/10/2019).
Staf Ahli Walikota Palembang Bidang Pemsosmas, Herly Kurniawan, yang merupakan adik dari Apriyanita, membenarkan kakaknya sudah ditemukan.
"Ia benar sudah ditemukan, dicor, sekarang di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Herly.
(TribunSumsel/M. Ardiansyah)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ini Wajah dan Pengakuan Tersangka Pembunuh Apriyanita, PNS PU Dicor di Kandang Kawat