Otomotif
Dampak Cuaca Panas terhadap Performa Mesin Mobil, Bisa sampai Overheat
Cuaca panas sedang melanda beberapa daerah di Indonesia, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap performa mesin mobil.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Cuaca panas sedang melanda beberapa daerah di Indonesia.
Cuaca panas tersebut dapat berpengaruh terhadap performa mesin mobil.
Seperti dikutip TribunWow.com dari GridOto.com, Kepala Bengkel Honda Permata Hijau, Jakarta Selatan, Ferry Firdaus, mengungkapkan beberapa dampak dari cuaca panas untuk mesin mobil.

• Perhatikan Kondisi Radiator untuk Menghindari Overheat, Ini Waktu yang Tepat untuk Mengurasnya
Ferry Firdaus mengatakan dampak umum yang akan terjadi adalah performa mesin mengalami penurunan.
"Ketika cuaca panas, performa mesin pun mengalami penurunan," ujar Ferry Firdaus.
"Karena suhu mesin terlalu panas, piston jadi memuai. Selain itu, suhu oli yang tinggi juga membuat efek pelumas ikut menurun. Hasilnya gaya gesek jadi semakin besar dan kinerja mesin pun jadi lebih berat," jelasnya.
Ditambah lagi, dengan kondisi panas tersebut, penggunaan penyejuk ruangan atau air conditione (AC) pastinya semakin besar.
Hal itu juga bisa membebani kinerja mesin.
"Biasanya ketika suhu panas pengemudi reflek membesarkan tiupan blower AC dong. Akhrinya mesin ikut terbebani," ungkap Ferry Firdaus.
• Tips Bersihkan Komponen Karet di Ruang Mesin Mobil, Khususnya untuk Part-part Bermaterial Karet
Belum lagi, jika ada beberapa komponen yang tidak dalam kondisi baik.
Resikonya bisa saja mesin mengalami overheat.
"Bisa saja ketika coolant kurang, atau ada slang yang bocor, atau kipas radiator mati. Karena itu suhu mesin harus tetap dipantau," tutupnya.
Perhatikan Kondisi Radiator untuk Menghindari Overheat
Kondisi radiator bisa mempengaruhi mobil mengalami overheat.
Apalagi saat ini kondisi cuaca di Indonesia yang sedang panas-panasnya, bahkan bisa mencapai 35-40 derajat celcius.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya overheat, pastikan radiator dalam keadaan yang baik.
• Mobil Pakai Kampas Rem Palsu? Inilah Efek Buruk yang akan Ditimbulkan
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Service Head Auto2000 Krida, Jakarta Selatan, Rudi Ganefia mengatakan waktu yang tepat untuk mengganti air radiator adalah setahun dua kali.
Waktu untuk mengganti air radiator juga dipengaruhi oleh seberapa seringnya mobil digunakan.
"Menguras radiator mobil bila sering digunakan, sebaiknya tiap enam bulan sekali. Paling lama setahun sekali," ujar Rudi Ganefia, Rabu (23/10/2019).
Selain memastikan kondisi radiator, Rudi juga menyarankan untuk mengecek air radiator di tabung reservoir.
"Cek air radiator dari tabung reservoir, biasa perlahan akan menurun lag karena proses sirkulasi mesin," jelasnya.
(TribunWow.com)