Breaking News:

Kabinet Jokowi

Waketum Gerindra Akui Berlaku Curang saat Pilpres 2019, Satu Studio Tertawa, Politisi NasDem: Gila

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arif Poyuono membuat satu studio Mata Najwa tertawa lantaran mengakui adanya tindak kecurangan pada Pilpres 2019.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Channel Youtube Najwa Shihab
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arif Poyuono membuat satu studio Mata Najwa tertawa. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Gerindra, Arif Poyuono membuat satu studio Mata Najwa tertawa.

Bahkan, sejumlah bintang tamu yang hadir seperti politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, politisi PDIP Adian Napitupulu, hingga pengamat politik Yunarto Wijaya terpingkal.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Kamis(24/10/2019), Arif Poyuono menjelaskan bahwa Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan memang berniat untuk rekonsiliasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Empat Kali Tolak Tawaran Posisi Menteri, Adian Napitupulu Pilih Jadi Anggota DPR: Lebih Fleksibel

Sedangkan pada Pemilihan Presiden 2019 lalu, persaingan Prabowo dengan Jokowi terjadi cukup sengit sejak 2014.

"Kebenarannya yang pasti begini, ketika hasil Pilpres diumumkan," kata Arif.

Namun, Najwa menyinggung persaingan bahkan terjadi setelah Pilpres selesai.

Gerindra sempat tidak menerima hasil quick count atau penghitungan cepat.

"Kan bilangnya curang, menang klaim sendiri," singgung Najwa.

Namun, Arif mengatakan itu terjadi sebelum pengumuman resmi dari Mahkamah Konstitusi (MK).

"Curang dan menang kan setelah diumumkan," katanya.

Namun, Arif justru membeberkan hal yang membuat orang kaget.

Ia mengaku wajar jika ada kecurangan di dalam Pilpres.

"Sebelum diumumkan, ya wajar. Kan seperti maen bola sebelum selesai free kick kan boleh aja kita main curang kan," ungkap laki-laki yang biasa mengenakan kopiah ini.

Mendengar pernyataan Arif, semua orang langsung tertawa tergelak.

Mereka terlihat tak menyangka Arif berkata demikian.

Bahkan, Irma Suryani Chaniago terdengar terbahak.

Namun, Arif merasa baik koalisi Prabowo maupun Jokowi juga bertindak curang.

"Siapa ini yang main curang, Mas Arif. Pak Prabowo juga main curang?," tanya Najwa.

"Dua-duanya," tegas Arif.

Erick Thohir Beberkan Alasan Jokowi Pilih Wishnutama Jadi Menpar, Singgung soal Promosi Pariwisata

Sedangkan, penonton di studio terdengar sampai bertepuk tangan.

Irma Suryani Chaniago juga masih tertawa terpingkal

"Gila," kata Irma Suryani Chaniago di sela tawanya.

Kemudian, Arif menegaskan sekali lagi bahwa di dalam pertandingan tidak ada orang yang tidak berbuat curang.

Kendati demikian, perdamaian akan terjadi setelah pertandingan dan hal itu lumrah terjadi.

"Di dalam suatu pertandingan itu tidak ada yang namanya main bersih-bersihan itu enggak ada, dalam kehidupan enggak ada setelah priit selesai, ya sudah berangkulan," kata Arif.

Namun, Najwa bertanya mengapa Gerindra meski kalah juga bisa merasakan kemenangan Jokowi dengan masuk sebagai anggota kabinet.

"Tapi ini kan pialanya cuma satu, yang enggak menang mau pegang piala juga kenapa?," jelas Najwa.

Arif merasa hal itu biasa, seperti dalam sepak bola.

Dengan adanya transfer pemain, lawan bisa menjadi kawan dan kawan bisa menjadi lawan.

"Bukan pegang piala, artinya kan sepak bola biasa itu klub-klub itu ada transfer pemain," ungkapnya diikuti suara penonton.

Ketua DPP PKS Beri Nilai 5 untuk Kabinet Baru, Najwa Shihab: Politisi Enggak Cocok Jadi Menteri?

 Lihat videonya mulai menit ke-4:36:

Adian Napitupulu Debat dengan Arif Poyuono soal Prabowo Subianto jadi Pembantu Presiden

Perdebatan terjadi antara politisi PDIP, Adian Napitupulu dengan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono.

Adian Napitupulu kekeh menjelaskan bahwa Prabowo Subianto yang kini merupakan Menteri Pertahanan merupakan pembantu Presiden Jokowi.

 Dukung Jokowi, Farhat Abbas Ucapkan Selamat pada Prabowo Subianto yang Terpilih Jadi Menhan: Menawan

Sedangkan, Arief Poyuono ogah menyebut Prabowo Subianto sebagai pembantu Jokowi.

Mulanya, Adian meminta agar masyarakat jangan khawatir dengan banyaknya partai yang masuk ke dalam koalisi pemerintahan.

Menurutnya, sedikit atau banyaknya partai oposisi, kritik pada pemerintah masih tetap akan terus berlanjut.

Apalagi dengan berkembangnya teknologi, terutama media sosial.

"Jangan kemudian khawatir bahwa ketika kemudian oposisinya kecil, sedikit, lalu pengawasannya jadi hilang sama sekali."

"Kemajuan teknologi sekarang itu berkah bagi ilmu demokrasi, semua orang bisa mengontrol siapapun," jelas Adian dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab.

Namun, ia menolak adanya pandangan bahwa nantinya Partai Gerindra akan kritis pada pemerintah seperti biasanya.

"Lebih menariknya apa yang ditanyakan Mbak Nana tadi mungkin enggak Partai Gerindra tetap kritis sementara Ketua Umumnya pembantu Presiden?,"

"Nggak mungkin, nggak mungkin. Kenapa? Pembantu," tegas Adian.

 Media Asing Soroti Prabowo yang Jabat Menteri Jokowi, Sebut Indonesia Marah hingga Musuh Jadi Sekutu

"Ya tetap kritis dong," bantah Arif Poyuono yang duduk di sampingnya.

Menurut Adian, kekritisan Partai Gerindra akan hilang lantaran Prabowo Subianto kini menjadi menteri.

Sedangkan, menteri bertugas membantu presiden.

Namun, Arif menolak penggunaan istilah pembantu hingga terjadilah perdebatan antar keduanya.

Bahkan, mereka terlihat saling tunjuk mempertahankan argumen masing-masing.

"Ya tetap pembantu juga," kata Adian

"Bukan pembantu, pengabdi pada negara," balas Arif.

"Pengabdi ya pembantu," kata Adian

"Ya abdi ya mbantu," imbuhnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Partai GerindraNajwa ShihabIrma SuryaniPilpres 2019Arief PoyuonoKabinet JokowiJokowiPrabowo Subianto
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved