Kabinet Jokowi
Najwa Shihab Pertanyakan Perkataan Surya Paloh untuk Jadi Oposisi, NasDem: Tapi Kan Sudah Ada PKS
NasDem disebut batal menjadi oposisi karena sudah ada PKS yang akan menjadi pengontrol pemerintah. NasDem pun mendukung keputusan PKS tersebut.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Partai NasDem melalui Ketua Umumnya Surya Paloh sempat menyatakan akan menjadi oposisi dari pemerintah.
Namun pernyataan Surya Paloh itu diperjelas oleh Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (24/10/2019), Irma menyebut bahwa NasDem akan mejadi oposisi bila tidak ada partai lain yang akan mengeritik pemerintah secara keras.
Pada acara Mata Najwa yang tayang di Trans 7, Irma menyebut bahwa anggota DPR masih belum mampu menjadi oposisi bagi pemerintah.

• NasDem Sempat Diisukan Berubah Oposisi, Syahrul Yasin Limpo Datangi Istana: Sudah Izin Surya Paloh
Ia bahkan menyebut DPR masih menjadi perpanjangan tangan dari partai politik masing-masing.
"Dari awal saya selalu mengatakan bahwa sampai hari ini faktanya, saya kan pernah di DPR. Faktanya anggota-anggota DPR itu masih menjadi kepanjangan tangan partai politik, belum menjadi kepanjangan tangan rakyat," ucap Irma.
Irma juga menyebut bahwa para anggota DPR masih mengutamakan kepentingan fraksi masing-masing.
Sehingga hal yang dikerjakan selalu berdasarkan instruksi dari partai masing-masing.
Hal itulah yang membuat Irma merasa check and balance tidak bisa dipercayakan hanya pada DPR.
"Jadi instruksinya masih instruksi fraksi, oleh karena itu saya masih mengatakan kalau masih mengandalkan kawan-kawan di parlemen saya yakin check and balance itu enggak jalan," jelas Irma.
• Prabowo Siap Jadi Menteri Jokowi, Surya Paloh: Kalau Tidak Ada yang Oposisi, Nasdem Saja
Irma juga memberikan contoh dengan beberapa kali terjadi aksi unjuk rasa yang menentang sebuah Undang-Undang bentukan DPR.
"Contohnya apa, kemarin kita ada demo waktu kita bikin RUU-RUU kemarin, mahasiswa turun, masyarakat turun," ucap Irma.
Penyebab dari unjuk rasa tersebut, disebut Irma sebagai kegagalan check and balance yang harusnya dijalankan DPR.
"Nah kenapa masyarakat pada turun karena check and balance di parlemen enggak ada. Semua partai bersatu pada di situ," jelas Irma.
Karena hal-hal itulah, Irma menyebut NasDem memiliki kekhawatiran mengenai check and balance untuk pemerintah.
Ia juga menyebut bahwa pemerintah akan terancam bila tidak ada pihak yang mengontrol kinerjanya.
"Itu yang NasDem khawatirkan. Kalau tidak ada lagi partai yang melakukan check and balance kepada pemerintah, maka kemudian yang timbul adalah parlemen jalanan itu akan berbahaya pada pemerintah pada presiden," jelas Irma.
Sehingga pernyataan Surya Paloh mengenai oposisi disebut sebagai cara yang dipilih untuk menjaga presiden dan pemerintahan.
• Sinyal NasDem Siap Jadi Oposisi Gantikan Gerindra, Surya Paloh: Demokrasi Sudah Selesai
"Dan NasDem enggak mau ada yang menganggu presiden, makanya NasDem mengatakan harus tetap ada check and balance," ucap Irma.
Pembawa acara Najwa Shihab pun mempertanyakan pernyataan Surya Paloh yang mungkin saja berubah setelah pembagian kursi kabinet.
Diketahui bahwa pernyataan Surya Paloh disampaikan sebelum mengetahui adanya kader NasDem yang ikut duduk di kabinet.
"Dan pernyataan Ketua Umum NasDem Pak Surya Paloh bilang kalau tidak ada yang oposisi, akan mau jadi oposisi. Tapi itu pernyataan sebelum kabinet dilantik. Berubahkah itu atau masih terpikir untuk jadi oposisi?," tanya Najwa Shihab.
Menjawab pertanyaan tersebut, Irma menegaskan bawah ucapan Surya Paloh tidaklah salah dan tidak akan berubah.
Ia pun memberikan penjelasan mengenai ucapan Surya Paloh yang akan menjadikan NasDem sebagai partai oposisi.
• Soal Jatah Menteri, Surya Paloh: Paling Lucu Ini Nasdem, Enggak Dikasih Tahu
"Sampai hari ini ketua umum kami berkata itu jelas sekali Nana. Kalau sudah tidak ada lagi yang mau menjadi oposisi maka kami akan menjadi oposisi, kalau sudah tidak ada lagi," ucap Irma.
Namun Irma kemudian mengingatkan mengenai adanya PKS yang bersedia menjadi oposisi pemerintah.
"Tapi kan sudah ada PKS," ucap Irma.
Selain itu Irma mengaku hubungan PKS dan NasDem masih berjalan dengan baik.
Bahkan NasDem berencana melakukan kunjungan ke PKS dalam rangka silaturahmi.
Lihat video pada menit ke-5:47:
NasDem Siap Jadi Oposisi
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan sinyal siap menjadi oposisi di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin jika semua partai politik mendukung pemerintah.
Sinyal tersebut diberikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh usai menghadiri pelantikan Jokowi-Maruf di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
"Kalau tidak ada yang oposisi, Nasdem saja yang jadi oposisi," kata Surya Paloh dikutip dari Tribunnews.com.
Padahal, selama masa kampanye, Partai Nasdem merupakan salah satu partai yang mendukung Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019.
Menurut Surya Paloh, koalisi gemuk yang ada di pemerintahan dinilainya tidak akan baik untuk negara demokrasi.
"Kita harus menjaga sistem checks and balance. Kalau tidak ada lagi yang beroposisi, demokrasi berarti sudah selesai. Negara sudah berubah menjadi otoriter atau monarki," kata Surya Paloh.
(TribunWow.com/Ami)